Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

g Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah, tempat tinggal, sekolah dan masyarakat. h Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. i Menghormati orang lain menajalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Sikap sosial KI-2 1. Jujur Adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. a Tidak menyontek dalam mengerjakan ujianulangan. b Tidak memngambilmenyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber. c Mengungkapkan perasaan apa adanya. d Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. 2. Disiplin Adalah tidakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan a Datang tepat waktu. b Patuh pada tata tertib atau aturan bersama sekolah. c Mengerjakanmengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3. Tanggung jawab Adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. a Melaksanakan tugas individu dengan baik. b Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan. c Tidak meyalahkanmenuduh orang lain tanpa bukti yang akurat. d Mengembalikan barang pinjaman. e Menepati janji 4. Toleransi Adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagamaan latar belakang, pandangan, dan keyakinan. a Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat. b Menerima kesepakatan meskipun berbeda pendapatnya. c Dapat memaafkan kesalahan orang lain. d Mampu dan mau berkerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. e Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain. 5. Santun Adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baiksantun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. a Menghormati orang lain yang lebih tua. b Tidak berkatakata kotor, kasar dan takabur. c Tidak meludah di sembarang tempat. d Tidak meyelah pembicaraan pada waktu yang tidak tepat. e Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain. f Bersikap 3S salam, senyum, sapa. 6. Percaya diri Adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk berbuat atau a Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. b Mempu membuat keputusan dengan cepat. c Tidak mudah putus asa. d Tidak canggung dalam bertindak. bertindak e Berani persentasi di depan kelas. f Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. 24 2. Pengetahuan KI-3 Pengetahuan yang mengacu pada Kompetensi Inti 3 KI-3, pengetahuan yang dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktifitas belajar dalam aspek pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam aspek keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penelitian inquiry learning. Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. 25 Tabel 2.5 Kompetensi Inti Pengetahuan KI 3 Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 24 Direktur Jendral Pendidikan Dasar, op. cit., h.8 25 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada hal.9 pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah. pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah. pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecakan masalah. 26 3. Keterampilan KI 4 Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dan keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modul belajar berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning 27 . 26 Ibid., h. 161 27 Ibid., h. 10 Tabel 2.6 Kompetensi Inti Keterampilan KI 4 Kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Atas Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII 4. Mengelolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 4. Mengelolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 4. Mengelolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 28 Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku dengan memprioritaskan pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi: a Memberikan tujuantopik pelajaran yang akan dibahas. b Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa. c Membahasmenyajikan materi pelajaran. 29 28 Ibid., h.253 29 Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http:massofa.wordpreess.com pada 12 juni 2011

c. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien dan fleksibel. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevalusai: 1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama mengemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Umpan balik adalah responreaksi guru terhadap perilaku siswa. Apa yang dilakukan guru ketikan siswa bertanya, ketika siswa berpendapat, ketika siswa mengajukan hasil kerja, ketika siswa membuat kesalahan. 3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya 30 . Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pembelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses hasil belajar peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan inti relatif singkat, oleh karena itu guru mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin. 30 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada hal.10

4. STANDAR EVALUASI KURIKULUM 2013

Tugas guru dalam melakukan evaluasi adalah membantu siswa dalam mencapai tujuan umum dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertidak secara aktif dalam membantu setiap langka dalam proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan merupakan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas. 31 Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaianya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjtnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik. Oleh karna itu, dalam upaya peningkatkan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan. 32 Hubungan evaluasi terhadap kurikulum dan bahan pelajaran adalah sebuah hubungan yang saling berkaitan. Jika materi pelajaran sudah relavan dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum, makan evaluasi yang berhubungan dengan materi akan secara otomatis berhubungan dengan kurikulum. Namun jika materi pelajaran tidak relavan dengan kurikulum, maka test yang dibuat berdasarkan materi tidak akan mendukung tujuan kurikulum. Penilaian hasil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Pada umumnya tujuan 31 M. Sukardi. Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT Bumi Aksara,2011, Cet 5. h.17 32 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, h.6 pembelajaran mengikuti pengklasifikasikan hasil belajar yaitu kognitif, afektif maupun piskomotorik.

a. Manfaat penelitian hasil belajar

Manfaat penelitaian hasil belajar yang dilakukan guru adalah: 1 Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Artinya, dengan melakukan penelitian maka kemajuan hasil belajar peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat diketahui. 2 Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka dapat diperoleh informasi berkaitan dengan materi yang belum dikuasai peserta didik dan materi yang sudah dikuasai peserta didik. 3 Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka dapat mengetahui perkembangan hasil belajar dan sekaligus kesulitan yang dialami peserta didik, sehingga dapat dilakukan program tindak lanjut melalui pengayaan atau remedial. 4 Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka guru dapat melakukan evaluasi dari terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. 5 Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka guru dapat mengidentifikasi dan menganalisis terhadap teknik penilaian yang digunakan oleh guru, apakah sudah sesuai dengan karakteristik materi atau belum. Hal ini disebabkan kesalahan dalam menentukan teknik penilaian berakibat informasi tingkat pencapaian yang diperoleh peserta didik tidak akurat. 6 Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan efektifitas pembelajaran yang dilakukan sekolah. Artinya dengan melakukan penilaian, maka orang tua dapat mengetahui apakah sekolah menyelengarakan pendidikan dengan baik atau tidak. Hal ini juga sebagai bentuk akuntabilitas publik, karena sekolah adalah institusi publik yang harus mempertangungjawabkan kinerja kepada masyarakat. Oleh karena itu, seyogyanya setiap hasil penilaian peserta didik diinformasikan kepada orang tua peserta didik. 33

b. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013

Pada kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi objek dari pendidikan, tapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema dan materi yang ada. Dan dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan mengalami berubah. Mentri Pedidikan dan kebudayaan, Mohammad Nuh sebagai pemangku kebijakan tertinggi mengatakan bahwa “standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Karena tujuan dari kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika si anak banyak bertanya. ” 34

c. Teknik Penilaian Kelas

Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 1 Penilaian Kompetensi Sikap Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh 33 Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, h.70 34 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Penerapan Surabaya: KataPena, 2014 h. 31

Dokumen yang terkait

Telaah Kurikulum. kurikulum kimia SMA

0 11 20

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 11

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Profesionalisme Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 6

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 14

IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

0 2 16

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 2 129

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

1 9 247

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 9