siswa, agar penilaian yang dilakukan setiap harinya menjadi penilaian objektif. Selain itu faktor penghambat juga ada di siswa yaitu sulitnya siswa untuk
belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan, akan
tetapi siswa masih sulit melakukanya. Guru yang masih mencoba agar siswa bisa mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa masih sulit membaca materi
yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di informasikan pada pertemuan minggu lalu. Hambatan lain adalah belum semua guru yang
mengikuti diklat kurikulum 2013, sehingga tidak semua guru memahami secara luas tentang pembelajaran kurikulum 2013. Dan guru-guru mata pelajaran lain
mengetahui pelaksaan implementasi kurikulum 2013 dari workshop, atau mencari informasi dari guru ekonomi lainnya dari MGMP Musyawarah Guru
Mata Pelajaran
27
. Menurut M. Hamta hambatan yang dialami dalam implemntasi kurikulum
2013 adalah diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana. Untuk diklat yang sudah dilaksanakan yaitu gambaran umum tentang
implementasi kurikulum 2013. Dan buku pegangan siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya, akan tetapi buku pedoman guru dalam kurikulum 2013
belum ada. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana maka proses pembalajaran ekonomi di kelas akan
lebih baik.
28
Hal ini bahwa belum perlu adanya peranan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealisasikan buku pedoman guru dalam pelajaran
ekonomi karena buku tersebut menjadi pedoman pengajaran dan sarana yang inti dalam proses pembelajran mata pelajaran ekonomi di sekolah. Sehingga
guru mempunyai pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Selain itu diklat khusus mata pelajaran ekonomi adalah cara untuk membantu
guru untuk melaksanakan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013
27
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru
28
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3 September 2013 di ruang tamu sekolah
dengan benar. Tidak hanya gambaran saja, tetapi guru yang sudah mengikuti diklat harus menerapkan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
D. PEMBAHASAN 1.
Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 94 Jakarta
Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta
didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan.
29
Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan serta unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan tujuan
memberi pedoman kepada pelaksana pendidikan dalam proses bimbingan perkembangan siswa untuk mencapai tujuan yang di cita- citakan siswa
sendiri. Dalam proses implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi yang diharuskan siswa untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan belajar mengajar masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini bersamaan
dengan pernyataan guru ekonomi Merry S,Pd bahwa sulitnya siswa untuk belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk
mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan. Guru yang masih berusaha dan mencoba agar siswa bisa
mengolah pola fikirnya menjadi luas. Akan tetapi siswa masih sulit membaca materi yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di
informasikan pada pertemuan minggu lalu.
30
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan,
Muhammad Nuh,
menegaskan dalam Impelentasi Kurikulum 2013 bahwa
29
http:dickozenid.blogspot.com201305kelamahan-kurikulum-2013.html diakses pada 05 Oktober 2014 pukul 14.00
30
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014 di ruang guru.
Kurikulum mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan- tantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan
keahlian untuk beradapati serta bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa berubah. perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
merupakan persoalan yang penting. Alasan perubahan kurikulum, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena
zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata. Perubahan ini diputuskan dengan
merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia.
31
Pernyataan Muhammad Nuh bahwa implementasi kurikulum 2013 harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.
Hal ini belum terlaksana dengan baik di SMA Negeri 94 Jakarta, masih banyak siswa yang masih belum menalar mata pelajaran ekonomi dengan
baik atau mempersiapkan materi yang akan dipelajari.
2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta
Dalam Impelentasi Kurikulum 2013
Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, menalar, mengkomunikasikan dan mempresentasikan materi yang diperoleh dari proses pembelajaran.
32
Menurut Sukemi, staf khusus Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Bidang Komunikasi Media bahwa:
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan
terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena
dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik
dalam melakukan
observasi, bertanya,
bernalar, dan
mengkomunikasikan mempresentasikan, apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Disinilah guru
berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi
juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.
33
31
http:www.untirta.ac.idberita-501-artikel--kesiapan-guru-menyonsong-kurikulum- 2013.html diakses pada 20 Oktober 2013 Pukul 20.00
32
http:harunarcom.blogspot.com201212persiapan-guru-dalam-menghadapi.html diakses pada 20 Oktober Pukul 20.22
33
http:kemdikbud.go.idkemdikbudartikel_kurikulum2013 diakses pada 21 Oktober 2014 Pukul 13.00