lainnya yang lebih terkontrol misalnya dengan membentuk kelompok pengajian, dll.
D. Pengaruh Orang Tua dalam Perilaku Seksual Remaja
Manurut Hurlock 1980 karena meningkatnya minat seks pada remaja, maka remaja selalu berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks.
Hanya sedikit remaja yang berhrap bahwa seluk-beluk tentang seks dapat dipelajari dari orang tuanya. Oleh karena itu, remaja mencari berbagai sumber
informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya karena hygiene seks di sekolah, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, atau
mengadakan percobaan dengan jalan masturbasi, bercumbu, atau bersenggama. Pada akhir masa remaja sebagian besar remaja laki-laki dan perempuan sudah
mempunyai cukup informasi tentang seks guna memuaskan keingintahuan mereka. Kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua dengan remaja
dalam masalah seksual, dapat memperkuat munculnya penyimpangan perilaku seksual. Komunikasi orang tua dengan anak memegang peran yang sangat
penting dalam membina hubungan keduanya. Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan konflik hubungan sehingga
dapat berdampak pada perilaku seksual remaja. Permasalahan yang sering muncul adalah bahwa sebagian orang tua dan
lingkungan masih menganggap tabu untuk membicarakan masalah seks karena adanya anggapan bahwa membicarakan tentang kesehatan seksual adalah hal
yang memalukan dan tabu bagi keluarga dan masyarakat sehingga remaja yang haus akan informasi berusaha sendiri mencari informasi. Informasi yang
didapatkan remaja menjadi setengah-setengah yang justru membahayakan remaja
Universitas Sumatera Utara
karena akan mendorong remaja untuk mencoba-coba disamping menimbulkan salah persepsi Syah, 2011.
Menurut Prihatin 2007, dalam Syah, 2011 hubungan komunikasi yang lancar dan terbuka sehubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan remaja
harus tetap dijaga. Orang tua harus dapat menyediakan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak remaja di rumah.
Sehubungan dengan itu menurut BKKBN 2002, dalam Kurniawan, 2008 bahwa orang tua perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan
pengetahuan kesehatan reproduksi baik pengetahuan untuk diri sendiri maupun pengetahuan untuk anak remajanya. Orang tua perlu memahami kondisi anak
remajanya yang sedang mengalami perubahan-perubahan pada dirinya, yang menyangkut proses reproduksi. Orang tua harus mempunyai kemampuan
memberikan pengetahuan kesehatan reproduksi kepada anak remajanya, agar memilki informasi proses reproduksi yang benar.
E. Pengaruh Guru dalam Perilaku Seksual Remaja