responden. Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan
kepada responden. Selanjutnya peneliti menanyakan kesediaan siswi menjadi responden. Jika siswi bersedia menjadi responden, maka responden diminta
untuk menandatangani lembar persetujuan informed consent. Jika siswi menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan
memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari 4 bagian yaitu
Kuesioner Data Demografi Siswi KDDS, Kuesioner Perilaku Seksual Siswi KPSS, Kuesioner Predispocing Factor yang terdiri dari Kuesioner Pengetahuan
Siswi KPS, Kuesioner Sikap Siswi KSS, Kuesioner Reinforcing Factor yang terdiri dari Kuesioner Peran Orangtua KPO, Kuesioner Peran Guru KPG,
Kuesioner Peran Teman Sebaya KPTS dan Kuesioner Enabling Factor yang
terdiri dari Kuesioner Akses Media Informasi KAI.
1. Kuesioner Data Demografi Siswi KDDS
Pada bagian awal instrumen penelitian ini berisi identitas responden. KIS digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi usia
dan tempat tinggal responden.
Universitas Sumatera Utara
2. Kuesioner Perilaku Seksual Siswi KPSS
Bagian instrumen pertama berisi pernyataan untuk mengidentifikasi perilaku seksual siswi. Bagian ini terdapat 6 pernyataan. Penilaian kuesioner
ini terdiri atas pilihan jawaban Pernah P dan Tidak Pernah TP. Bobot skor yang diberikan untuk setiap pernyataan ini adalah 0 sampai 1. Dimana
jawaban Pernah P mendapat skor 0, dan Tidak Pernah TP mendapat skor 1. Skor terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan skor tertinggi adalah 6.
Berdasarkan rumus statistik p = menurut Sudjana, 1992
dengan p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah sebesar 6 dibagi atas 2 kategori kelas yaitu perilaku seksual
negatif dan perilaku seksual positif, maka diperoleh panjang kelas sebesar 3. Dengan p=3, dengan nilai terendah adalah 0 sebagai batas bawah kelas
pertama, perilaku dikategorikan atas : -
Total skor 0-3 = perilaku negatif -
Total skor 4-6 = perilaku positif
3. Kuesioner Predispocing Factor KPF
Kuesioner Predispocing Factor KPF berisi pernyataan yang dibagi dalam 2 dua komponen yaitu Kuesioner Pengetahuan Siswi KPS dan
Kuesioner Sikap Siswi KSS yang berisi pernyataan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap siswi terhadap perilaku seksual.
Kuesioner Pengetahuan Siswi KPS. Pengetahuan siswi adalah segala sesuatu yang diketahui oleh siswi dilihat dari kemampuan siswi untuk
menjawab pernyataan dengan benar mengenai tahapan perilaku seksual remaja dan dampak perilaku seksual remaja. KPS ini terdiri dari 8 pernyataan
menggunakan skala guttman dengan alternatif pilihan jawaban Ya Y dan
Universitas Sumatera Utara
Tidak T. Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 8.
Menggunakan rumus statistik menurut Sudjana 1992 yang sama seperti pada Kuesioner Perilaku Seksual Siswi KPSS, dengan rentang 8 dan
banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk pengetahuan baik dan buruk, maka diperoleh panjang kelas sebesar 4. Dengan p = 4 dan nilai terendah 0
sebagai batas bawah kelas pertama, pengetahuan dikategorikan atas: -
Total skor 0-4 = pengetahuan buruk -
Total skor 5-8 = pengetahuan baik Kuesioner Sikap Siswi KSS. Sikap siswi merupakan reaksi siswi
berupa respon setuju atau tidaknya siswi terhadap perilaku seksual berkaitan dengan tahapan dalam perilaku seksual remaja dan upaya menghindari
perilaku seksual remaja. KSS ini terdiri dari 10 pernyataan yaitu 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Penilaian kuesioner ini
menggunakan skala guttman yaitu dengan dua alternatif jawaban yang terdiri dari Setuju S dan Tidak Setuju TS. Bobot nilai yang diberikan untuk
setiap pernyataan positif dari 0 sampai 1, dimana jawaban Setuju S bernilai 1 dan jawaban Tidak Setuju TS bernilai 0. Sedangkan bobot nilai untuk
setiap pernyataan negatif dari 0 sampai 1, dimana jawaban Tidak Setuju TS bernilai 1 dan jawaban Setuju S bernilai 0. Skor terendah yang mungkin
dicapai adalah 0 dan skor tertinggi adalah 10. Menggunakan rumus statistik dengan rentang sebesar 10 dan banyak
kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk sikap positif dan sikap negatif maka diperoleh panjang kelas sebesar 5. Dengan p=5 dan skor terendah 0 sebagai
batas bawah kelas pertama, maka sikap siswi dikategorikan atas:
Universitas Sumatera Utara
- Total skor 0-5 = sikap negatif
- Total skor 6-10 = sikap positif
4. Kuesioner Reinforcing Factor KRF