2. Waktu Kerja
Menurut standar HIPERKES, rata-rata jam kerja adalah 8 jam per hari. Sehingga penambahan jam kerja diluar standar dapat meningkatkan
ekskresi katokholamin yaitu hormon adrenalin dan non-adrenalin Munandar, 2006.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kerja lembur yang berlebihan tidak hanya meragukan akan keluaran per jamnya, tetapi juga
akan diikuti dengan meningkatnya kemangkiran karena sakit atau kecelakaan kerja. Perbandingan antara konsumsi energi dan penggantian
kembalinya, atau penggantian antara bekerja dan pemulihannya berlaku sama bagi semua fungsi tubuh. Hal tersebut diperlukan oleh semua
pegawai. Waktu istirahat merupakan kebutuhan fisiologis yang tidak dapat dihindarkan dalam rangka mempertahankan kapasitas kerja
Sedamayanti, 2009. Menurut penelitian Airmayanti 2009 diketahui bahwa responden
yang bekerja 8 jam sebagian besar 55,8 mengalami stres kerja berat. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna
antara jam kerja dengan stres kerja dengan p value 0,037.
3. Rutinitas
Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari, sebagai hasil dari terlampaunya sedikit tugas yang harus dilakukan dapat menghasilkan
berkurangnya perhatian. Hal ini secara potensial membahayakan jika tenaga kerja gagal untuk bertindak tepat dalam keadaan darurat.
Masa lama tidak adanya aktivitas, yang mungkin merupakan ciri dari pekerjaannya sehingga memerlukan rancangan ulang, merupakan
suatu alasan yang yang tepat dari peningkatan kecemasan, depresi dan ketidakpuasan kerja. George Everly dan Daniel Girdano 1980, dua
orang ahli dari Amerika memperkenalkan istilah deprivational stres untuk menjelaskan kondisi pekerjaan yang tidak lagi menantang, atau
tidak lagi menarik bagi karyawan. Biasanya keluhan yang muncul adalah kebosanan, ketidakpuasan, atau pekerjaan tersebut kurang mengandung
unsur sosial kurangnya komunikasi sosial. Menurut hasil penelitian Vinallia 2009, diketahui bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara rutinitas dengan stres kerja pada pekerja di bagian Weaving PT. Unitex dengan p value sebesar
0,003.
4. Kebisingan