Pengertian Metode Role Play Tujuan Metode Role Play

b. Faktor metode belajar Metode belajar yang dipakai guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. c. Faktor individual Meliputi usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: a. Faktor internal, meliputi: bakat, kecerdasan, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan kondisi kesehatan rohani. b. Faktor eksternal, meliputi: kualitas guru dalam penguasaan materi, fasilitas mengajar, lingkungan yang mendukung, dan stimulasi belajar. c. Faktor pendekatan belajar, meliputi: strategi dan metode. Dalam penelitian ini faktor yang akan dilihat adalah faktor pendekatan belajar, dimana metode dapat meningkatkan prestasi belajar.

C. Metode Role Play

1. Pengertian Metode Role Play

Role play atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang Sanjaya, 2006: 159. Zaini 2008: 98-99 menyatakan bahwa, role play adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, dimana terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi skenario. Metode bermain peran role play merupakan metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh baik tokoh hidup atau mati. Metode ini dapat mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari Sugihartono, 2007: 83. Menurut Silberman 1996: 27, “role play is an especially useful experiental learning method,” role play adalah metode pembelajaran yang sangat bermanfaat khususnya dalam menambah pengalaman pada anak. Metode ini dapat digunakan untuk berdiskusi, mempernyata suatu kejadian, melatih kemampuan siswa, dan merasakan bagaiamana suatu kejadian berlangsung. Metode role play adalah salah satu bentuk dari metode simulasi, yaitu metode mengajar dengan menirukan suatu perbuatan atau kegiatan. Peniruan ini bersifat pura-pura, namun dapat memperjelas materi pelajaran yang dilakukan Supardi, 2011: 206. Dapat disimpulkan bahwa metode role play adalah suatu metode pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu untuk memperoleh pemahaman materi yang dipelajari.

2. Tujuan Metode Role Play

Hamalik dalam Taniredja, Faridli, dan Harmianto 2011: 40 mengatakan bahwa tujuan bermain peran, sesuai dengan jenis belajar adalah: a. Belajar dengan berbuat Para siswa melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan- keterampilan interaktif atau keterampilan-keterampilan reaktif. b. Belajar melalui peniruan imitasi Para siswa pengamat drama menyamakan diri dengan pelaku aktor dan tingkah laku mereka. c. Belajar melalui balika Para pengamat mengomentari atau menanggapi perilaku para pemainpemegang peran yang telah ditampilkan. Tujuannya untuk mengembangkan prosedur-prosedur kognitif dan prinsip-prinsip yang mendasari perilaku keterampilan yang telah didramatisasikan. d. Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para peserta dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya.

3. Langkah-Langkah Metode Role Play