Penerapan Metode Role Play

target akhir sudah terpenuhi, maka penelitian dihentikan pada siklus II.

B. Pembahasan

1. Penerapan Metode Role Play

Metode role play yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi berdasar kesimpulan teori dari Suyatno 2009: 123 dan Supardi 2011: 207, yaitu menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai, guru menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario sebelum KBM, membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing, memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai, memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan, setiap siswa duduk di kelompoknya, sambil memerhatikan dan mengamati skenario yang sedang diperagakan, setelah selesai dipentaskan, setiap siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas, setiap kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya, guru memberikan kesimpulan secara umum dan evaluasi. Pada penelitian ini, penerapan metode role play dilakukan pada siklus I dan siklus II dengan penerapan langkah-langkah pembelajaran yang sama di setiap siklus. Siklus I dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pada tanggal 12 April dan 16 April 2013. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama dengan penerapan metode role play yaitu langkah-langkah pembelajaran yang diadaptasi dari kesimpulan Suyatno 2009: 123 dan Supardi 2011: 207 yaitu menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai, guru menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario sebelum KBM, membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing. Langkah menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai dan menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan, dilakukan peneliti sebelum dilaksanakan penelitian. Saat pembelajaran dalam siklus I pertemuan 1 berlangsung, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar” sebagai pengantar pembelajaran. Setelah menyanyikan lagi tersebut, guru bertanya pada siswa “Maju tak gentar membela yang benar, kira-kira kamu sebagai seorang pemuda yang mau menjadi seorang pemimpin, makna dari lagu itu apa?”, siswa menjawab “semangat”. Guru kembali bertanya “semangat untuk apa?” secara bersama- sama siswa menjawab “bersemangat untuk membela yang benar”. Lagu tersebut dipilih untuk mengantarkan ke materi selanjutnya, yaitu tentang peristiwa sebelum proklamasi di mana pada materi tersebut terdapat perjuangan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru bertanya, “tahukah kamu apa saja peristiwa yang mengawali sebelum Indonesia merdeka?, siswa menjawab “peristiwa pembentukan PPKI, BPUPKI”. Kemudian guru melanjutkan pertanyaan “siapa yang menjadi ketua dari BPUPKI?”, siswapun menjawab “Dr. Radjiman Widyodiningrat”. “Kemudian siapa ketua dari PPKI?”, siswa kembali menjawab “Ir. Soekarno”. Pada kegiatan inti, siswa dibagikan LKS yang berisi naskah role play, latihan soal dan lembar refleksi yang sudah disiapkan. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok. Siswapun membaca naskah role play , selanjutnya secara berkelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada pada LKS tersebut. Pada pertemuan ini saat diskusi kelompok tidak semua siswa berpartisipasi. Kemungkinan dikarenakan jumlah anggota kelompok yang banyak sehingga diskusi tidak efektif. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan tentang membaca naskah role play dalam kelompok: Gambar 2. Siswa membaca naskah role play dalam kelompok Setelah diskusi selesai, guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. Guru bersama siswa lain memberi tepuk tangan untuk memberi penghargaan pada siswa yang melakukan presentasi di depan kelas. Seusai presentasi kelompok, guru mengajak siswa membuat kesimpulan dari seluruh jawaban tiap kelompok. Setelah itu guru memberi pengarahan tentang rencana role play pada pertemuan selanjutnya. Guru menunjuk beberapa siswa untuk memerankan tokoh dalam role play yang akan dilakukan. Tokoh-tokoh yang harus diperankan adalah sebagai Ir. Soekarno, Moh.Hatta, Mr.Soebardjo, Iwa Kusumasumantri, Chairul Shaleh, Djojo Pranoto, Wikana, Yusuf Kunto, Darwis, Sudiro, Syodanco Singgih, Ibu Fatmawati, Sutan Syahrir, Latief H., Sukarni, Suwardi. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan tentang pembagian peran role play: Gambar 3. Pembagian peran role play Siswapun memberi tepuk tangan saat siswa ditunjuk untuk memerankan tokoh dalam role play. Siswa yang tidak mendapatkan peran, pada pertemuan selanjutnya diberi tugas yang berbeda. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir, siswa mengisi lembar refleksi yang tersedia pada LKS. Kemudian pembelajaran diakhiri dengan salam penutup. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di ruang tari, karena ruangan kelas V sedang dipakai kelas VI untuk latihan ujian. Kegiatan diawali dengan salam pembuka. Guru menyiapkan kondisi siswa dan kelas yang lebih sempit dari kelas biasanya. Dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru juga menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua ini. Siswa diingatkan kembali tentang rencana role play yang akan dilakukan. Kemudian guru memberi penjelasan tentang aturan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebelum role play tentang peristiwa sebelum proklamasi yang dimulai dari peristiwa terdengarnya kekalahan Jepang oleh kaum muda sampai dengan peristiwa Rengasdengklok dimainkan, guru membagikan papan nama tokoh pada siswa yang bertugas memainkan role play. Berikut ini merupakan gambar tentang pembagian papan nama tokoh: Gambar 4. Pembagian papan nama tokoh Siswa yang tidak ikut memainkan role play dibagikan lembar kerja yang harus diisi. Siswa yang memainkan role play berkumpul pada tempat yang sudah disediakan guru. Pada saat role play dimainkan, siswa yang lain memperhatikan jalannya role play dan mengisi lembar kerja yang sudah diperoleh. Pada role play yang pertama ini agak kacau karena ada siswa yang belum siap ketika ia mendapat giliran untuk memerankan perannya. Ruangan yang digunakan juga lebih sempit dari ruang kelas V. Berikut merupakan gambar tentang pelaksanaan role play: Gambar 5.Pelaksanaan role play Gambar 6. Siswa yang lain mengamati role play Setelah selesai role play, guru dan siswa bertanya jawab tentang jalannya role play , seperti “Kemanakah Ir. Soekarno dan Moh.Hatta diculik?” tanya guru. Siswa yang ditunjuk menjawab “Rengasdengklok”. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru dijawab siswa dengan cara berebut mengangkat tangan untuk ditunjuk guru untuk mengungkapkan jawabannya. Pembelajaran dilanjutkan dengan berkumpul dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok mendapatkan LKS dan dikerjakan secara berkelompok melalui diskusi. Setelah semua selesai, guru bertanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari dan materi yang belum dipahami oleh siswa. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan tentang hal-hal yang sudah dipelajari. Siswa dibagikan soal evaluasi dan dikerjakan sebagai nilai kognitif siswa pada siklus I. Soal evaluasi berupa soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20. Pada akhir pembelajaran siswa dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran pada pertemuan tersebut. Guru menyampaikan pada siswa untuk mempelajari materi pada untuk pertemuan selanjutnya. Kemudian pembelajaran diakhiri dengan salam penutup. Berikut ini merupakan gambar siswa mengerjakan soal evaluasi: Gambar 7. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I Siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan pada tanggal 19 April dan 23 April 2013. Pada prinsipnya langkah-langkah pembelajaran dalam siklus II sama dengan langkah-langkah pembelajaran dalam siklus I. Hanya berbeda pada indikator, tujuan pembelajaran dan jumlah kelompok. Pada kegiatan awal pada siklus II pertemuan pertama, guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Siswa dan guru hormat kepada bendera merah putih dan dilanjut dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Berikut merupakan gambar yang menunjukkan saat siswa berdoa: Gambar 8. Siswa saat berdoa Guru membangkitkan semangat siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Hari Merdeka”, selain itu lagu ini juga digunakan sebagai pengantar masuk pada materi pembelajaran. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan inti diawali guru dengan membagi siswa ke dalam 8 kelompok dengan jumlah anggota 3-4 siswa. Siswa langsung berkumpul dengan teman kelompoknya. Setelah itu guru membagikan LKS. Guru juga menjelaskan langkah-langkah dalam LKS. Dari kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 ini, kegiatan pembelajaran jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih berani berpendapat, mengkritik pendapat teman jika tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan, ataupun bertanya saat ada materi yang kurang dimengerti. Selain itu banyak siswa yang mencoba mencari referensi untuk mengerjakan soal-soal pada LKS, hal ini terbukti saat siswa membuka buku mata pelajaran terkait saat mengerjakan tugas-tugas. Berikut ini merupakan gambar saat siswa membuka buku mata pelajaran terkait: Gambar 9. Siswa saat membuka buku mata pelajaran terkait Guru juga berkeliling untuk mengetahui perkembangan siswa dalam belajar. Tidak jarang siswa bertanya jika menemui kesulitan. Setelah diskusi bersama kelompok, perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi mereka di depan kelas. Di akhir diskusi, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban yang telah dipaparkan di depan kelas oleh perwakilan kelompok. Dilanjutkan dengan guru mengajak siswa menyanyika n lagu “ Mengheningkan Cipta” yang juga berkaitan dengan materi. Setelah itu guru memberi pengarahan tentang rencana role play pada siklus II pertemuan 2. Guru juga menunjuk beberapa siswa untuk memerankan tokoh dalam role play yaitu sebagai Ir. Soekarno, Laksamana Maeda, Moh.Hatta, Trimurti, Mr.Soebardjo, Chairul Shaleh, Wikana, Sudiro, B.M Diah, Ibu Fatmawati, Sayuti Melik, Latief H. Sukarni, S. Suhud, Muwardi, Pengawal H Yamamato, Nishimura, Muwardi, Orang Jepang dan Pelayan hotel. Setelah itu guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir, siswa mengisi lembar refleksi yang tersedia pada LKS. Kemudian diakhiri dengan salam penutup. Pada pertemuan ke dua siswa sudah mulai beradaptasi dengan penggunaan metode role play. Langkah-langkah pembelajaran dalam pertemuan kedua sama dengan siklus I pertemuan kedua. guru terlebih dahulu mempersiapkan kondisi kelas, sampai kondisi kelas tenang. Pada kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan salam, dan absensi kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan tanya jawab tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru juga menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua ini. Siswa diingatkan kembali tentang rencana role play yang akan dilakukan. Kemudian guru menjelaskan aturan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa yang bertugas memainkan role play tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dibagikan papan nama tokoh, sedangkan siswa yang tidak bertugas dibagikan LKS yang harus dikerjakan saat mengamati role play. Pada saat role play dimainkan, siswa yang lain memperhatikan jalannya role play dan mengisi lembar kerja yang sudah diperoleh. Berikut ini merupakan gambar saat pelaksanaan role play: Gambar 10. Siswa melakukan role play Setelah role play selesai, siswa kembali ke dalam kelompok untuk dibagikan LKS dan mendiskusikan LKS tersebut. Ketika berdiskusi semua anggota sudah berkontribusi. Hampir semua aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. Berikut gambar tentang diskusi kelompok: Gambar 11. Siswa berdiskusi dalam kelompok setelah role play Kegiatan dilanjutkan dengan membacakan hasil diskusi di depan kelas. Berikut gambar tentang pembacaan hasil diskusi: Gambar 12. Presentasi siswa Seusai membacakan hasil diskusi di depan kelas, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari seluruh jawaban yang telah dipaparkan siswa. Guru juga melakukan kegiatan tanya jawab tentang role play . “Siapa yang mengetik teks proklamasi” tanya guru, siswapun mengangkat tangan mereka untuk menjawab. Setelah ditunjuk oleh guru, baru siswa diberi kesempatan untuk menjawab. Siswa yang dapat menjawab diharuskan untuk mengangkat tangan terlebih dahulu kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab. “Sayuti Melik”, jawab seorang siswa yang tel ah ditunjuk guru. “Siapa yang menjahit bendera merah putih?” tanya guru. Siswa yang ditunjukpun menjawab “Ibu Fatmawati”. Dilihat dari kegiatan ini, siswa juga terbukti aktif. Dibuktikan dengan banyaknya siswa yang mengangkat tangan berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan isi dari role play. berikut gambar tentang siswa saat menjawab pertayaan guru: Gambar 13. Siswa dan guru melakukan tanya jawab Pada kegiatan akhir, siswa kembali ke tempat duduk masing- masing dan guru segera membagikan lembar evaluasi. Soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda. Siswa mengerjakan evaluasi dengan tenang dan serius tanpa harus bertanya pada teman lain. Berikut gambar tentang siswa mengerjakan lembar evaluasi: Gambar 14. Siswa mengerjakan evaluasi siklus II Setelah selesai, lembar evaluasi dikumpulkan. Dilanjut dengan mengisi lembar refleksi siswa dan pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

2. Keaktifan Siswa