Pengertian Keaktifan Belajar Keaktifan Belajar

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan Belajar

Dimyati dan Mudjiono 1999: 62 mengungkapkan bahwa, keaktifan adalah keadaan dimana siswa mencari, memperoleh, dan mengolah perolehan belajarnya sendiri. Sependapat dengan Dimyati dan Mudjiono, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga 2003: 23 keaktifan diartikan sebagai kegiatan, kesibukan. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan unsur yang sangat penting bagi suksesnya suatu proses pembelajaran. Siswa akan mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Siswa dalam pembelajaran harus terlibat secara intelektual, fisik dan emosional, dimana ia benar- benar berpartisipasi serta berperan aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Hamalik 2003: 92 menyatakan bahwa, pembelajaran dilaksanakan dengan titik berat pada keaktifan siswa dan guru bertindak sebagai fasilitator dan narasumber, yang memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Yang dimaksud keaktifan di sini adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani Sriyono, 1992: 75. Keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi: a keaktifan indera fisik yang meliputi pendengaran, penglihatan, peraba, dan lain-lain; b keaktifan akal : akal anak-anak harus diaktifkan untuk memecahkan masalah; c keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pengajaran dan menyimpannya dalam otak, kemudian siap dan mampu untuk mengutarakannya kembali; d keaktifan emosi : murid hendaknya senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu pembelajaran yang terpenting adalah adanya keaktifan siswa. Keaktifan akan menyebabkan suasana kelas kondusif sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Dengan demikian prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Belajar adalah suatu usaha agar terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu melalui latihan yang berlangsung lama dan hasilnya relatif konstan. Gagne dalam Ruhimat 2011: 124 menyatakan bahwa, belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Morgan dalam Gora dan Sunarto 2010: 15, mengatakan belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Winkel dalam Gora dan Sunarto 2010: 16, mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap. Sedangkan menurut Slameto 2010: 2, belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian belajar menurut para ahli tersebut memiliki persamaan yaitu belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang sebagai akibat pengalaman. Sehingga dapat disimpulkan dari beberapa pengertian belajar di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu usaha atau proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Keaktifan akan menyebabkan suasana kelas kondusif sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Belajar dapat dipahami sebagai suatu usaha atau proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Berdasarkan pengertian keaktifan dan belajar di atas, maka dapat disimpulkan keaktifan belajar adalah usaha atau proses dengan terlibat dalam semua kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan sehingga pemahaman dan kompetensinya meningkat.

2. Ciri-ciri Keaktifan Belajar