GajiInsentif income Kesempatan dan penghargaan values and attitudes

55 dirinya, ada tujuan, harapan, keinginan, keperluan, dan kebutuhannya akan tercapai. Berpijak dari pemahaman tersebut di atas, maka variabel indikator motivasi yang mempengaruhi kinerja guru dibatasi pada hal gajiinsentif, kesempatan dan harga diri, serta kepribadian guru.

2.5.1. GajiInsentif income

Menurut teori Maslow, kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan menjadi lima tingkatan, yaitu: 1kebutuhan fisiologis phisiological needs; 2kebutuhan rasa aman safety and security needs ; 3kebutuhan sosial social needs; 4 kebutuhan yang mencerminkan harga diri esteem needs; dan 5kebutuhan aktualisasi diri self actualization needs. Teori human capital menyatakan bahwa, titik singgung antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi ialah prodiktivitas tenaga kerja, dengan asumsi bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat Tilaar, H.A.R dan Suryadi, S., 1993. Teori tersebut menggambarkan bahwa peningkatan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya. Hasil penelitian Subandrijo, E. 2001 menyebutkan bahwa, peningkatan mutu kondisi guru menuntut harus ada suatu keseimbangan antara karir dan kehidupan ekonomi serta antara hak mereka dan tanggung jawabnya. 56 Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa pendapatan seorang guru, baik melalui gaji maupun insentif yang diterima akan memberikan pengaruh terhadap kinerjanya. Produktivitas kerja semakin meningkat, karena tingkat pendapatan semakin baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa, kesejahteraan guru berdampak terhadap mutu hasil pendidikan, karena terbangun profesionalisme guru.

2.5.2. Kesempatan dan penghargaan values and attitudes

Aktualisasi diri dalam bentuk penghargaan dari institusi akan meningkatkan motivasi guru dalam mengajar, seperti yang dinyatakan oleh DeputyAssistant Principals and Primary School Teachers 1998, “….Professional Standards will be the basis against which staff performance will be assessed Reward”. Dengan demikian, motivasi ekstrinsik yang berupa penghargaan dengan bentuk kesempatan dan pengakuan harga diri individu, serta besar gaji atau insentif untuk selalu ditingkatkan, disamping faktor kepribadian guru sendiri. Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 jelas disebutkan bahwa, guru sebagai tenaga kependidikan berhak memperoleh antara lain: 1penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, 2penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, 3pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, 4perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan 5kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Guru sebagai pegawai pada suatu satuan pendidikan tidak lepas dalam pengembangan karir dan menjadi tanggung jawab top 57 manager nya, yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah harus mempunyai perencanaan ketenagakerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Perencanaan proses kepegawaian selalu mencobakan untuk menyiapkan SDM guru yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi sekolah pada masa yang akan datang. Khususnya untuk pembinaan peningkatan mutu dalam jabatan, Kepala sekolah selalu berusaha dan mencoba untuk menyiapkan sumber daya guru yang tepat untuk direncanakan dan dipersiapkan untuk peningkatan mutu jati dirinya menuju guru profesional. Kursus penjenjangan karir, penataran bidang studi atau kependidikan, seminar-seminar, pelatihan, dan sebagainya merupakan bentuk kegiatan dalam meningkatkan mutu kemampuan guru, disamping kegiatan pembinaan internal oleh sekolah. Para guru dalam tugasnya menyandang predikat pokok sebagai pejabat fungsional, disamping jabatan struktural bagi guru yang dianggap memiliki prestasi bidang manajemen dan mendapatkan kepercayaan oleh birokrasi diatasnya. Menurut Pedoman Mutasi Kepegawaian 19921993, yang dimaksud dengan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak Pegawai Negeri Sipil PNS dalam rangka susunan suatu organisasi. Guru memiliki posisi yang strategis, karena hanya guru yang dapat 58 menduduki jabatan struktural politis penentukan kebijakan sekolah, disamping jabatan fungsional pendidikan yang melekat pada profesi guru. Kondisi tersebut yang menuntut pembinaan guru dalam jabatan untuk direncanakan dan dilaksanakan secara benar dan sungguh- sunguh melalui peningkatan mutu kinerjanya.

2.5.3. Kepribadian personality