Manajemen pendidikan dan tantangan global

4 Fungsi-fungsi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan SMKNT, khususnya fungsi manajemen pada tahap perencanaan planning dan instrument input sumber daya guru man harus mendapatkan perhatian maksimal, mengingat guru sebagai salah satu komponen yang utama, dominan, dan ujung tombak penentu keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Scarcella, J.A 2003a menyatakan bahwa, guru adalah peran model, tindakan dan keselamatan praktek mempunyai suatu efek kritis atas perilaku peserta didik. Kondisi tersebut menuntut guru vokasional bidang teknologi harus profesional yang berkinerja tinggi dengan ketulusan hati, jujur, dan diterima oleh peserta didik dalam pelajaran mereka.

1.1.1. Manajemen pendidikan dan tantangan global

Pendidikan diyakini sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan pendidikan sebagai character building. Pendidikan sebagai perwujudan manifestasi cita-cita tujuan Indonesia merdeka, sebagaimana yang diamanatkan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada alenia keempat yang dinyatakan “... mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ...”. Pendidikan diyakini pula sebagai proses perubahan perilaku, baik pada diri individu, kelompok maupun organisasi. Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 2003:4 disebutkan 5 bahwa, salah satu potensi yang dikembangkan adalah keterampilan yang diperlukan diri peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. Penyelenggaraan program pendidikan dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien, jika keterkaitan mutu peran dan fungsi masing-masing komponen manajemen terlaksana secara benar, tepat, lancar dan terpadu. Konsep program kegiatan yang memperhatikan hal-hal tersebut merupakan tindakan Total Quality Education TQE. TQE merupakan aplikasi Total Quality Management TQM. Joseph dan Susan Berk 1995 menyatakan bahwa, “Total Quality Management is centered on the principles of customer focus, continuous improvement, defect prevention rather than detection, and a recognition that responsibility for quality is shared by all of us ”. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk mengoptimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya Nasution, M. N., 2001. TQE Manajemen Mutu Pendidikan harus dibangun dalam rangka mutu produksi jasa pendidikan yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan kondisi sekolah. Seperti pernyataan Syafruddin 2002, “Manajemen Mutu Pendidikan MMP merupakan aplikasi konsep manajemen yang disesuaikan dengan sifat dasar sekolah sebagai organisasi jasa kemanusiaan pembinaan peserta didik melalui 6 pengembangan pembelajaran bermutu, agar melahirkan lulusan sesuai dengan harapan orang tua, masyarakat, dan pelanggan pendidikan lainnya”. Bangsa Indonesia berada dalam masa transisi, tumbuh dan berkembang dari dinamika pertanian menuju terciptanya kondisi kehidupan industri. Masa transisi ini diindikasikan oleh perkembangan sektor kerja yang memerlukan keterampilan vokasional secara tertentu spesifik, yaitu suatu kondisi sektor kerja industri yang di dalamnya mengandung kecakapan teknologi tertentu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek sebagai pemicu sekaligus pemacu dinamika global, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi proses pembangunan industri barang dan jasa di Indonesia. Kondisi tersebut menjadi tantangan berat bagi lembaga pendidikan kejuruan teknologi, khususnya dalam mempersiapkan mendidik dan mengarahkan calon tenaga kerja lulusan yang profesional tingkat menengah untuk memenuhi tuntutan pasar kerja industri. Sekolah sebagai bentuk dan jenis usaha pendidikan formal tertantang untuk memiliki daya saing dalam pasar kerja industri global. Pendidikan tidak lagi difahami sebagai kegiatan sosial public services semata, tetapi difahami sebagai bentuk layanan produksi jasa, sebagaimana rumah sakit, perusahaan transportasi, perusahan telekomunikasi, jasa konsultan, dan sebagainya. Dengan demikian 7 dapat dijelaskan bahwa, pendidikan difahami sebagai bentuk layanan atau produksi jasa, dan bukan sebagai bentuk fungsi produksi sebagaimana yang diselenggarakan dan digunakan selama ini. Sekolah merupakan organisasi dengan kegiatan yang kompleks. Kelangsungan dan perkembangan sistem pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi potensi diri dan hambatan internal, serta peluang yang menantang dan ancaman dari lingkungan eksternal. Sekolah sebagai salah satu sub sistem pendidikan merupakan satu kesatuan berfungsi untuk mencapai tujuan, dengan produk jasa yang dapat diamati atau dikenali. Pendekatan sistem pendidikan tersebut dianggap sebagai gaya manajerial. Fatah, N. 2000 menyatakan bahwa, keterpaduan berbagai komponen untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien dengan berbagai metode, pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas, mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan, menentukan sistem dan besarnya imbalan adalah prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen. Sementara menurut Gibson, dkk. 1983:3, organisasi didirikan dengan perilaku terarah pada tujuan. SMKNT sebagai bagian sub sistem pendidikan persekolahan kejuruan di Indonesia mempunyai peran yang amat strategis dalam mempersiapkan calon tenaga kerja profesional tingkat menengah.. 8 Calon tenaga kerja profesional tingkat menengah sangat dibutuhkan oleh pasar kerja industri teknologi pada era globalisasi saat ini Asean Free Trade Agreement - 2003 AFTA - 2003 berlangsung sejak tanggal 1 Januari 2003, dan telah dilaksanakan secara resmi oleh 10 negara Asean. Pasar bebas negara-negara Asean tersebut sangat menuntut perubahan iklim perdagangan dan industri di kawasan Asia Tenggara. Indonesia sebagai salah satu negara Asean, mau tidak mau, suka tidak suka, masuk dalam kancah pasar bebas negara-negara Asean. Pasar bebas pada era globalisasi abad 21 ini berlangsung persaingan-persaingan produk industri jasa dan perdagangan . Hal tersebut ditandai dengan: 1perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi; 2ketidaktentuan masa depan white water world ; 3batas negara yang semakin kabur boardelles world; dan 4persaingan bebas. Kondisi ini menuntut setiap kegiatan kehidupan, termasuk perkembangan dunia pendidikan untuk bernuansa global, dengan tetap memperhatikan potensi lokal. Artinya dunia pendidikan harus dapat dan cepat beradaptasi dengan tanda-tanda perkembangan global, pada sisi lain mampu mengembangkan potensi diri yang dimiliki untuk mempengaruhi lingkungan dan tujuan pendidikannya. 9 Persaingan produk industri tersebut langsung maupun tidak langsung menuntut lembaga pendidikan kejuruan teknologi untuk selalu berbenah diri dalam manajemen. SMKNT khususnya, untuk lebih adaptif terhadap setiap perkembangan iptek dan pengaruh pasar bebas, sehingga berkemampuan mempersiapkan lulusannya sebagai calon tenaga kerja profesional tingkat menengah dengan mutu vokasional yang memenuhi standar minimal pasar kerja industri.

1.1.2. Manajemen dan mutu guru SMK