Perencanaan dan Model PERENCANAAN OPTIMALISASI PERAN GURU SMKN TEKNOLOGI DIDASARKAN FAKTOR FAKTOR DETERMINASI KINERJA

27 tengah-tengah masyarakat industri. Guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran harus mampu membentuk perilaku dan membantu dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran materi pelajaran vokasional.

2.2. Perencanaan dan Model

Perencanaan merupakan salah satu langkah kegiatan dalam fungsi- fungsi manajemen. Sebagai awal kegiatan dalam manajemen, perencanaan memegang peranan yang sangat penting, karena langkah ini akan menentukan tindakan lebih lanjut. Stoner dan Freeman 1992 menyatakan bahwa, perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan dalam suatu kegiatan akan lebih mendekati apa yang akan menjadi tujuannya, apabila mengacu dari kondisi yang ada. Kondisi tersebut meliputi berbagai potensi dan hambatan yang ada dalam suatu organisasi. Validitas kondisi empiris akan sangat membantu memecahkan persoalan dalam proses penyusunan perencanaan. Menurut Atmodiwiro, S. 2000:79, hal yang penting dalam perencanaan adalah keadaan sekarang data dan informasi, keadaan yang diharapkan sasaran, dan strategi pencapaian sasaran langkah usaha dan taktik. Perencanaan pendidikan sekolah formal sebagai proses yang mempersiapkan seperangkat alternatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan 28 mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada secara menyeluruh. Salah satu komponen penting dan dominan dalam pendidikan adalah perencanaan standar profesional guru. Standar profesional untuk para guru utamanya berdasar pada sistem manajemen kinerja sekolah. Artinya bahwa, kinerja guru selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diterminannya juga dipengaruhi oleh faktor eksternal sekolah. Seperti pernyataan Interim Professional Standards for Primary School DeputyAssistant Principals and Primary School Teachers 1998, “Professional Standards for primary school teachers and deputyassistant principals build on existing performance management systems in schools. They have… school climate, culture and community” Guru SMK Teknologi merupakan salah satu komponen SDM yang penting dan utama dalam mencapai derajat keberhasilan pembelajaran keahlian teknik tertentu. Kompetensi profesional guru akan terwujud apabila guru dapat menunjukkan mutu kinerja secara maksimal sesuai dengan peran, fungsi dan tanggung jawabnya. Kondisi tersebut menjadi perhatian Depdiknas 2003 dengan pernyataannya bahwa, guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Peningkatan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional mengajar dan tingkat kesejahteraannya. Pemahaman penuh terhadap semua faktor yang terlibat yaitu mempertimbangkan dan konsekuensi faktor-faktor yang menjadi penghambat, dapat diantisipasi sebelumnya. Downey, W.D. dan S.P. Ericson. 1992. Dengan 29 demikian, model kinerja SMKNT paling sesuai dengan kondisi empiris saat ini, dapat dijadikan dasar membangun model perencanaan optimalisasi peran guru SMKNT yang diarahkan kepada pencapaian tujuan sekolah. Model adalah gambaran realitas kondisi di lapangan. Bangunan model dimulai dari pengumpulan teori-teori dan konsep-konsep yang saling memperkuat dan mendukung secara aktual, kemudian dirumuskan kedalam konseptual model. Seperti yang dinyatakan oleh Knezevich, S. J. 1984:134- 135, model building starts as does theory in the gathering of concepts and facts considered significant to understanding the situation and concludes when a pattern of interrelated ideas is generated that is useful in explaining or understanding better the situation. A model,….some dimension thereof . Kemudian dari konseptual model yang sudah dihubung-hubungkan dengan ide-ide yang konstruktif, selanjutnya dibangun ke dalam suatu konfigurasi model. Konfigurasi model yang terbangun tersebut, selanjutnya dibuktikan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesesuaian dengan kondisi data empiris. Pembuktian dilakukan melalui pendekatan confirmatory factor analysis . Dalam penelitian ini konfigurasi pemodelan yang dibangun dari konseptual model adalah model kinerja guru SMKNT. Selanjutnya model kinerja guru yang paling sesuai dengan kondisi data empiris dijadikan dasar perumusan perencanaan optimalisasi peran guru SMKNT. Kondisi tersebut dilakukan setelah diketahui tingkat kebermaknaan dari keseluruhan variabel- variabel indikator dari setiap variabel laten eksogen, disamping besarnya 30 distribusi langsung maupun tidak langsung setiap variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen kinerja guru.

2.3. Kinerja Guru teacher performance