Uji hipotesis kesesuaian model awal yang dibangun Model I dengan data empiris

123

4.2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pertama kali dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari hipotesis kerja yang diajukan, yaitu uji kesesuaian antara model yang dibangun dengan data empiris. Uji hipotesis selanjutnya atau kedua adalah, untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji hipotesis tersebut tetap berpijak dari model yang dibangun dari landasan teori, yaitu menyangkut hubungan bersama-sama dan secara sendiri-sendiri antara variabel laten eksogen kondisi lingkungan kerja, motivasi kerja, dan kemampuan guru terhadap variabel laten endogen kinerja guru.

4.2.1. Uji hipotesis kesesuaian model awal yang dibangun Model I dengan data empiris

Hipotesis kerja Ha yang diajukan adalah, model yang dibangun dari variabel laten eksogen lingkungan kerja, motivasi kerja, kamampuan guru dan variabel laten endogen kinerja guru berbeda dengan data empiris. Model yang dibangun tersebut merupakan model asli, yang selanjutnya disebut Model I. Model penuh Model I sebagaimana pada Gambar 8 merupakan model awal. Model awal merupakan model asli yang disusun berdasarkan model teoritis sebagaimana yang diuraikan pada bab II. Hasil analisis uji kesesuaian model penuh yang dibangun dengan data empiris diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: 1Chi-square = 14,71; 2Df = 14; 3P-value = 0,39811; dan 4 RMSEA = 0,015. seperti pada Gambar 8 dan Lampiran 7:242-249. 124 Dalam Ghozali, I dan Fuad 2005:29, oleh Joreskog dan Sorbon, 1993; Joreskog dan Sorbon, 1996; Hair et al. 1998; Joreskog, 2002, dinyatakan bahwa, chi-square adalah petunjuk adanya penyimpangan antara sample covariance matrix dan model fitted covariance, serta merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu mode matrix. Nilai chi-square sebesar nol menunjukkan bahwa, model memiliki fit yang sempurna perfect fit. Hasil uji kesesuaian Model I dengan data empiris, diperoleh nilai chi-square 14,71; nilai tersebut relatif kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, model yang dibangun Model I pada kondisi sesuai fit dengan data empiris. Artinya, model dan dibangun baik untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan atau keputusan untuk perencanaan program kegiatan berkaitan dengan permasalahan kinerja guru SMKNT yang akan dilaksanakan. Permasalahan kinerja guru SMKNT harus selalu mempertimbangkan secara komprehensif dari berbagai faktor- faktort yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut meliputi: suasana sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi antar warga sekolah, penerimaan gaji dan insentif guru, pemberian kesempatan dan penghargaan, kepemilikan kepribadian teknologi, kemampuan opersional guru dalam proses pembelajaran, latar belakang pendidikan dan pengalaman, jiwa kepemimpinan guru, dan kecakapan mental kewiraswastaan bagi guru. 125 Model penuh Model I dangan nilai muatan faktor koefisien jalur hasil analisis yang dihasilkan melalui proses analisis LISREL sebagaimana pada model penuh Gambar 8. Chi-square = 14,71 p-value = 0,39811 Df = 14 RMSEA = 0,015 Gambar 8. Model penuh Model I dan nilai koefisien jalur. X 4 X 5 X 6 ξ 2 1,00 -0,3 1,66 X 7 X 8 X 10 Y 1 Y 2 Y 3 ξ 3 1,00 0,53 0,91 1,00 0,84 X 9 -,011 -0,12 X 1 X 2 X 3 ξ 1 1,00 1,37 1,05 0,75 0,46 0,54 126 Hasil uji probabilitas pada penelitian ini adalah p-value = 0,39811 lebih besar dari 0,05. Nilai p-value hasil analisis lebih besar dari 0,05; hal tersebut menunjukkan bahwa, hipotesis kerja Ha yang diajukan yaitu, model yang dibangun dari variabel laten eksogen lingkungan kerja, motivasi kerja, kamampuan guru dan variabel laten endogen kinerja guru berbeda dengan data empiris, berarti ditolak. Atau dengan kata lain bahwa, model yang dibangun Model I sesuai dengan data empiris. Berpijak dari model penuh yang dibangun pada kondisi sesuai dengan data empiris, maka dapat dilakukan uji lanjutan sebagaimana hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

4.2.2. Uji hipotesis hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru