40
kinerja guru meliputi, produktivitas, kepuasan kerja dan usaha meningkatkan diri.
2.3.5. Produktivitas productivity
Produktivitas mempunyai hubungan erat dengan permasalahan kinerja. Produktivitas merupakan indikator dalam menentukan
bagaimana usaha untuk mecapai tingkat kinerja yang tinggi dalam suatu organisasi, dan merupakan hal yang penting. Kondisi tersebut
sangat ditentukan oleh motivasi karyawan secara individual maupun kelompok dalam organisasi.
Guru mata pelajaran vokasional teknologi yang profesional dan berkinerja tinggi dalam tugas dan tanggung jawabnya yakin mampu
memberikan bekal keterampilan teknik tertentu, jiwa kemandirian dan kepribadian teknologi kepada peserta didiknya. Utami, C.W. 2001
produktivitas dan kualitas jasa diharapkan meningkatkan nilai perusahaan, melalui strategi re-engineering.
Sistem penghargaan organisasi mendukung kinerja produktif berkualitas tinggi Russ. C.F. Jr., 1999. Penghargaan penting bagi
prestasi mereka menjadi produktif, dan tetap produktif bila penghargaan memenuhi harapan mereka Cherrington, D.J. dan
Wixom, B.J.Jr., 1999. Peran, fungsi dan tanggung jawab guru, selayaknya mendapatkan perhatian dan penghargaan dari pihak yang
bertanggung jawab atas beban yang dilaksanakan oleh guru.
41
Produktivitas pembelajaran mata pelajaran vokasional diindikasikan oleh perencanaan pengajaran, tingkat keterampilan dan
kesiapan peserta didik memasuki pasar kerja, disamping hasil karya akademis yang dihasilkan oleh guru. Perencanaan pengajaran yang
berorientasi kepada kepentingan peserta didik dalam koridor kurikulum, hasil kerja bengkel yang bermutu, kemantapan peserta
didik untuk memasuki pasar kerja industri, dan kelancaran karir guru, menunjukkan produktivitas guru yang bermutu.
2.3.6. Kepuasan kerja satisfaction
Hasil penelitian Incentive Performance Centre 2003 menyimpulkan bahwa, kepuasan karyawan, kondisi organisasi, dan
perputaran adalah sesuatu yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, dan dapat untuk memprediksikan profitabilitas tahun berikutnya.
Johan, R. 2002, hubungan kepuasan kerja karyawan dengan kekuatan pemenuhan harapan penggajian menempati peringkat pertama,
kekuatan tipe perilaku menempati peringkat kedua, dan kekuatan antara locus of control menempati peringkat ketiga. Samuel, H.
2002, variasi keterampilan, identifikasi tugas, dan signifikasi tugas mempunyai dampak positip terhadap kepuasan karyawan.
Salah satu kesimpulan hasil penelitian Mustafa, R. 2003 tentang sikap guru-guru vokasional teknik dalam proses industrialisasi
di Malaysia adalah, kurang yakin terhadap kemampuan lulusan teknik dalam menyesuaikan diri pada dunia kerja. Kondisi tersebut
42
mengindikasikan bahwa kepuasan kerja erat kaitannya dengan produktivitas dan suasan organisasi. Djati, S. Pantja dan Khusaini, M.
2003, kepuasan karyawan pada kompensasi material dan kompensasi sosial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesetiaan karyawan
pada organisasi, dan kemauan bekerja keras, serta kebanggaan karyawan pada organisasi. Begitu juga variabel kesetiaan, kemauan
dan kebanggaan juga berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dalam melakukan kegiatannya.
Guru dalam meniti karir, pada kurun waktu tertentu akan memperoleh apa yang menjadi haknya. Kepangkatan, jabatan yang
disandang, kesejahteraan merupakan sesuatu yang akan menunjang dan mampu mencukupi kebutuhan, dan mampu meningkatkan taraf
hidupnya. Hubungan kerja dengan atasan, sesama guru dan seluruh tenaga kependidikan di sekolah yang harmonis akan memberikan rasa
nyaman. Tingkat perolehan hak, kesejahteraan dan kenyamanan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya relatif akan
mewarnai kepuasan kerjanya. Hasil penelitian yang diperolah dan kondisi harapan para
guru di atas menggambarkan bahwa kepuasan kerja individu guru dalam bekerja
dipengaruhi oleh suasana organisasi, mutu hasil kerjanya, harapan akan hak dan kenyamanan kerja, keinginan usaha untuk meningkatkan
43
kemampuan dirinya, serta kemampuan lulusannya menyesuaikan diri dengan kondisi pasar kerja.
2.3.7. Usaha meningkatkan diri turnover