126
Hasil uji probabilitas pada penelitian ini adalah p-value = 0,39811 lebih besar dari 0,05. Nilai p-value hasil analisis lebih besar
dari 0,05; hal tersebut menunjukkan bahwa, hipotesis kerja Ha yang diajukan yaitu, model yang dibangun dari variabel laten
eksogen lingkungan kerja, motivasi kerja, kamampuan guru dan variabel laten endogen kinerja guru berbeda dengan data empiris,
berarti ditolak. Atau dengan kata lain bahwa, model yang dibangun Model I sesuai dengan data empiris. Berpijak dari model penuh
yang dibangun pada kondisi sesuai dengan data empiris, maka dapat dilakukan uji lanjutan sebagaimana hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini.
4.2.2. Uji hipotesis hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru
Uji hipotesis berpijak dari model teoritis antara variabel laten eksogen dan endogen. Hipotesis kedua yang diajukan adalah
kondisi lingkungan kerja ξ
1
memiliki kontribusi langsung yang signifikan terhadap kinerja guru SMK Teknologi dalam
pembelajaran. Hasil analisis uji kesesuaian model struktural structural
equations antara variabel laten eksogen persepsi lingkungan kerja
yang diindikasikan oleh variabel suasana sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, dan komunikasi dengan variabel laten endogen
kinerja guru yang diindikasikan oleh variabel produktivitas, kepuasan kerja, dan usaha meningkatkan diri Lampiran 8:250-253.
127
diperoleh nilai sebagai berikut: 1muatan faktor antara lingkungan kerja
ξ
1
terhadap kinerja atau
11
sebesar 0,60; 2nilai-t sebesar 9,53; dan 3r
2
= 0,76. Nilai
11
= 0,60 dan nilai t = 9,53 t
95
= 2,00 memberikan arti bahwa, korelasi antara variabel lingkungan kerja
dengan variabel kinerja guru signifikan pada taraf kepercayaan 95, dan variabel persepsi lingkungan kerja secara sendirian bermakna
dan memberikan kontribusi langsung sebesar 76 terhadap variabel mutu kinerja guru, dan yang 24 oleh faktor lainnya. Informasi
lebih detail hubungan antar variabel sebagaimana pada model penuh Gambar 9.
Gambar 9. Model penuh hubungan antara variabel lingkungan kerja dengan kinerja.
4.2.3. Uji hipotesis hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja
Hipotesis ketiga yang diajukan adalah, motivasi kerja ξ
2
memiliki kontribusi langsung yang signifikan terhadap kinerja guru SMKNT dalam pembelajaran.
X
1
X
2
X
3
Y
1
Y
2
Y
3
ξ
1
0,67 0,92
1,04 0,60
1,00
0,79 t =9,53
0,87
128
Hasil analisis uji kesesuaian model struktural antara variabel laten eksogen motivasi kerja yang diindikasikan oleh variabel
gajiinsentif, kesempatan dan penghargaan, serta kepribadian dengan variabel laten endogen kinerja guru yang diindikasikan oleh variabel
produktivitas, kepuasan kerja, dan usaha meningkatkan diri Lampiran 9:254-257 diperoleh nilai sebagai berikut: 1muatan
faktor antara motivasi kerja ξ
2
terhadap kinerja atau
21
sebesar 0,68; 2nilai-t sebesar 9,51; dan 3r
2
= 0,87. Nilai
11
= 0,68 dan nilai t = 9,51 t
95
= 2,00 memberikan arti bahwa, korelasi antara variabel motivasi kerja
dengan variabel kinerja guru signifikan pada taraf kepercayaan 95, dan variabel motivasi kerja secara sendiri bermakna dan
memberikan kontribusi sebesar 87 terhadap variabel mutu kinerja guru, dan 13 oleh faktor yang lain. Informasi hubungan antar
variabel lebih jelasnya sebagaimana pada Gambar 10
Gambar 10. Model penuh hubungan antara variabel motivasi kerja dengan kinerja.
X
6
Y
1
Y
2
Y
3
ξ
2
-0,14 0,83
0,82 0,68
1,00
0,93 t =9,51
0,48
X
4
X
5
129
4.2.4. Uji hipotesis hubungan antara kemampuan guru dengan kinerja