134
diikuti variabel lingkungan kerja melalui variabel motivasi kerja dan variabel kemampuan guru 0,22, dan variabel motivasi
kerja melalui variabel kondisi lingkungan kerja dan variabel kemampuan guru memberikan kontribusi paling kecil 0,21
terhadap variabel kinerja guru. Gambar 12 adalah model struktural Model I yang
menggambarkan 1nilai muatan faktor sebagai distribusi koefisien korelasi bolak-balik dan besarnya nilai-t antara masing-masing
variabel laten eksogen, dan 2menggambarkan nilai distribusi koefisien korelasi variabel laten eksogen terhadap variabel laten
endogen, serta besarnya nilai-t dari hubungan masing-masing variabel.
4.3. Model I
Model penuh dan model strukural I Model 1 adalah model awal. Model awal merupakan pemodelan asli yang disusun berdasarkan teoritis
sebagaimana yang diuraikan pada bab II. Hasil analisis uji kesesuaian data
empiris dengan model penuh yang dibangun melalui proses analisis program
LISREL diperoleh nilai-nilai: 1Chi-square = 14,71; 2Df = 14; 3P-value
= 0,39811; dan 4RMSEA = 0,015 sebagaimana out put hasil analisis program LISREL Lampiran 7:242-249. dan tampilan path diagram model
penuh pada Gambar 8, dan path diagram model struktural pada Gambar 12. Nilai chi-square 14,71 pada Model I ini relatif kecil, dan hasil uji
probabilitas pada penelitian ini adalah p-value = 0,39811 0,05; sehingga
135
dapat dikatakan bahwa model yang dibangun Model I pada kondisi sesuai dengan data empiris.
Nilai signifikansi parameter hubungan langsung antar masing- masing variabel memiliki nilai-t lebih besar dari 1,96. Hal tersebut
menunjukkan bahwa, pengaruh langsung kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja guru t = 12,49, motivasi kerja terhadap kinerja guru t = 8,66, dan
kemampuan guru t = 7,17 terhadap kinerja guru pada kondisi bermakna dan signifikan.
4.3. Model II
Model II dibangun melalui proses modifikasi dari Model I . Model II sebagai modifikasi Model I, maka proses analisisnya tetap didasarkan pada
data empiris. Seluruh variabel indikator tetap diikutsertakan dalam analisis. Menurut buku tuntunan palaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
MBS, kepribadian merupakan salah satu indikator kemampuan guru Dirjen Dikdasmen, 2002. Pada Model II variabel kepribadian dijadikan indikator
variabel kemampuan guru. Dengan demikian, variabel laten eksogen kemampuan guru diindikasikan oleh variabel kepribadian, kemampuan
operasional, latar belakang pendidikan dan pengalaman, jiwa kepemimpinan, dan mental kewiraswastaan. Variabel laten eksogen motivasi kerja hanya
diindikasikan oleh variabel gajiinsentif, kesempatan dan penghargaan. Model II hasil modifikasi dengan data empiris, selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan program LISREL. Hasil analisis berupa nilai-nilai muatan faktor koefisien yang akan memberikan gambaran tentang:
1b varia
varia varia
kem mua
II se
dan esarnya mu
abel laten abel laten e
abel laten mampuan gu
atan faktor a ebagaimana
Chi-sq Df
Gam Nilai m
muatan fak uatan faktor
eksogen, endogen, da
eksogen k uru terhadap
antar variab a pada Gam
quare = 18,
= 14
mbar 13. Mo muatan fakto
ktor antara r dari masin
2masing- an 3besarn
ondisi ling p variabel
bel model p mbar 13 dan
13
odel penuh d or korelasi b
masing-ma ng-masing
-masing va nya muatan
gkungan sek laten endog
enuh sebag Tabel 12.
P-v RM
dan nilai ko bolak-balik a
asing variab variabel in
ariabel ind n faktor dari
kolah, mot gen kinerja
gaiman path
value = 0,2
MSEA = 0,0
oefisien jalu antar variab
bel laten ek ndikator terh
dikator terh i masing-m
ivasi kerja a guru. Bes
h diagram M
20074 036
ur Model II. bel laten eks
ksogen terh 136
hadap hadap
masing , dan
arnya Model
sogen hadap
137
variabel laten endogen, serta besarnya nilai-t dari masing-masing variabel terinformasikan lebih jelas pada path diagram model struktural Model II
sebagaimana out put analisis Lampiran 11:263-270. dan pada Gambar 14.
Chi-square = 18,13
P-value = 0,20074
Df = 14
RMSEA = 0,036
Keterangan: LIKER
ξ
1
= Persepsi terhadap lingkungan kerja MOTIV
ξ
2
= Motivasi
kerja MAMP
ξ
3
= Kemampuan guru KINJ
= Kinerja guru Ø
= Koefisien distribusi antar variabel laten eksogen = nilai koefisien distribusi variabel laten eksogen
terhadap variabel laten endogen t
= Nilai – t Gambar 14. Model struktural Model II.
KINJ MOTIV
ξ
2
MAMP ξ
3
31
LIKER ξ
1
11
21
Ø
12
Ø
23
Ø
13
t =10,55
t =6,74
t =6,77 t =7,15
t =7,65
t =4,02
138
Hasil analisis dengan menggunakan program LISREL didasarkan model modifikasi Model II dangan didasarkan data empiris diperoleh
nilai-nilai sebagai berikut, 1Chi-square = 18,13; 2Df = 14; 3P-value = 0,20074; dan 4RMSEA = 0,036 sebagaimana path diagram pada Gambar
13 dan 14. Besarnya nilai chi-square 18,13 relatif kecil, dan P-value = 0,20074 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, Model II yang
dibangun tersebut pada kondisi sesuai dengan data empiris. Path diagram
Gambar 14, merupakan tampilan pada model struktural II. Hasil analisis sebagaimana Gambar 14 terinformasikan bahwa,
nilai-t yang dimiliki dari keseluruhan hubungan antar variabel lebih besar dari 2,00. Nilai-t hasil analisis yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan
bahwa, Model II yang dibangun pada kondisi bermakna dan signifikan. Nilai muatan faktor yang dimiliki masing-masing variabel laten
eksogen pengaruhnya terhadap variabel laten endogen sebagaimana path diagram
dapat diketahui besarnya muatan faktor untuk masing-masing variabel laten eksogen hubungannya dengan variabel laten endogen. Nilai-
nilai tersebut besarnya sebagaimana pada Tabel 12. Hubungan antar variabel laten eksogen pengaruhnya terhadap
variabel laten endogen sebagaimana pada Tabel 10 tersebut menginformasikan nilai muatan faktor yang dimiliki dan lengkap dengan
simbulnya. Nilai-nilai muatan faktor tersebut dapat untuk menjelaskan hubungan pengaruh langsung maupun tidak langsung untuk masing-masing
variabel antara variabel laten eksogen kondisi lingkungan kerja, motivasi
139
kerja, dan kemempuan individu guru terhadap variabel laten endogen kinerja guru SMKNT.
Tabel 10. Nilai muatan faktor hubungan antar variabel Model II Hubungan antar variabel
Simbul Muatan faktor
1 Pengaruh langsung lingkungan kerja
terhadap kinerja guru 2
Pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru
3 Pengaruh langsung kemampuan
terhadap kinerja guru
11 21
31
0,68 0,45
0,45
1 Pengaruh tidak langsung lingkungan
kerja terhadap kinerja guru 2
Pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja guru
3 Pengaruh tidak langsung kemampuan
terhadap kinerja guru Ø
12
-
21
+ Ø
13
-
31
Ø
12
-
11
+ Ø
23
-
31
Ø
13
-
11
+ Ø
23
-
21
0,23 0,22
0,27
Tingkat pengaruh langsung maupun tidak langsung dari masing- masing variabel laten eksogen kondisi lingkungan kerja, motivasi kerja, dan
kemampuan guru terhadap variabel laten endogen kinerja guru adalah sebagai berikut.
1 Pengaruh langsung
Pengaruh langsung variabel kondisi lingkungan kerja bermakna dan memberikan kontribusi paling besar
11=
0,68, diikuti variabel motivasi kerja
21=
0,45, dan yang paling kecil
31=
0,45 kontribusi kemampuan diri terhadap variabel kinerja guru.
140
2 Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung variabel kemampuan guru melalui variabel antara yaitu, motivasi kerja dan kondisi lingkungan kerja
memberikan kontribusi paling besar 0,27, diikuti variabel lingkungan kerja melalui variabel antara yaitu, motivasi kerja dan variabel
kemampuan guru 0,23, dan variabel motivasi kerja melalui variabel antara yaitu, kondisi lingkungan kerja dan variabel kemampuan guru
memberikan kontribusi paling kecil 0,22 terhadap variabel kinerja guru.
4.5. Model III