39
Menurut Ahmadi dan Prasetya 1997: 81 memberikan pendapatkan tentang metode role playing, yaitu, “Suatu cara mengajar yang memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang, seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari-hari
dalam masyarakat.” Sedangkan Bernet 1963 dalam Romlah, 2001: 99 mengemukakan bahwa permainan peranan adalah suatu alat belajar yang
mengembangkan keterapilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel
dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya. Berdasarkan beberapa pengertian bermain peran oleh para ahli tersebut
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bermain peran adalah suatu teknik yang digunakan untuk memerankan berbagai peran dengan mendramatisasikan sikap
dan tingkah laku, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun peran yang diskenariokan untuk mengembangkan beberapa keterampilan sistematik
kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, dan sebagainya.
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Bermain Peran
Role Playing
Kelebihan dan kekurangan metode bermain peran atau role playing menurut Djamarah dan Zain 2010: 89-90, adalah sebagai berikut:
2.4.2.1 Kelebihan metode role playing 1. Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan
yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi
40
cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.
2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu
yang tersedia. 3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan
muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang
baik kelak. 4. Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-
baiknya. 5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab
dengan sesamanya. 6. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
dipahami orang lain. 2.4.2.2 Kelemahan metode role playing
1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.
2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.
3. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
41
4. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
2.4.3 Karakteristik Bermain Peran
Role Playing
Dalam bermain peran role playing terdapat beberapa karakteristik antara lain yaitu:
1. Merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positif bagi anak.
2. Didasari motivasi yang muncul dari dalam. Jadi anak melakukan kegiatan itu atas kemauannya sendiri.
3. Sifatnya spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban. Anak merasa bebas memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatan
bermainnya. 4. Senantiasa melibatkan peran aktif dari anak, baik secara fisik maupun mental.
5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kemampuan kreatif, memecahkan masalah, kemampian
berbahasa, kemampuan memperoleh teman sebanyak mungkin dan sebagainya.
2.4.4 Keuntungan Bermain Peran