38
2.3.6.6 Laporan 1. Menyusun laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten
2. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait 3. Mendokumentasikan laporan layanan
2.4 Bermain Peran Role Playing
2.4.1 Pengertian Bermain Peran
Role Playing
Role playing merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anggota kelompokindividu. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan dilakukan dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan dalam kelompok, bergantung
kepada apa yang diperankan. Oktaviani,
2008 dalam artikel
http:www.psychologymania.com menyatakan lima pengertian bermain di antaranya:
1. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak. 2. Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik namun motivasinya lebih bersifat
intrinsik. 3. Bersifat spontan dan sukarela tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih
oleh anak. 4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti misalnya: kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa,
perkembangan sosial, dan sebagainya.
39
Menurut Ahmadi dan Prasetya 1997: 81 memberikan pendapatkan tentang metode role playing, yaitu, “Suatu cara mengajar yang memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang, seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari-hari
dalam masyarakat.” Sedangkan Bernet 1963 dalam Romlah, 2001: 99 mengemukakan bahwa permainan peranan adalah suatu alat belajar yang
mengembangkan keterapilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel
dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya. Berdasarkan beberapa pengertian bermain peran oleh para ahli tersebut
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bermain peran adalah suatu teknik yang digunakan untuk memerankan berbagai peran dengan mendramatisasikan sikap
dan tingkah laku, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun peran yang diskenariokan untuk mengembangkan beberapa keterampilan sistematik
kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, dan sebagainya.
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Bermain Peran