Pengertian Motivasi Motivasi Belajar

14 dengan teknik permainan, menunjukkan kategori sedang yaitu 62,37. Motivasi belajar siswa sesudah dilaksanakan layanan penguasaan konten dengan teknik permainan, menunjukkan kategori sedang yaitu 71,13. Berdasarkan analisis inferensial menggunakkan uji t-Test menunjukkan adanya perbedaan motivasi belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan, dengan menggunakan taraf signifikansi 5, hasil analisis uji beda diperoleh = 10,02 dan = 2,045. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Hantoro 2010 yang berjudul Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan Penguasaan Konten Pada Siswa Kelas XI 1A Di SMA PGRI 1 Sragen Tahun Ajaran 20092010. Berdasarkan dari hasil pre-test secara keseluruhan siswa memperoleh presentase skor rata-rata 60 termasuk dalam kriteria sedang S. Setelah memperoleh layanan penguasaan konten, hasil post-test secara keseluruhan menunjukkan bahwa presentase skor rata-rata meningkat menjadi 74 yang termasuk dalam kriteria tinggi T. Dengan demikian, siswa yang telah memperoleh layanan penguasaan konten untuk meningkatkan motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar 14. Dari uji T-test telah diperoleh t hitung sebesar 11,54 sedangkan t tabel sebesar 2,04 pada taraf signifikan 5, sehingga diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 11,54 2,04.

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi belajar sangat penting karena bukan menjadi faktor penyebab belajar, tetapi juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Dalam membahas motivasi belajar ini tidak lepas dari definisi dari motivasi itu sendiri. Motivasi 15 berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu Uno, 2008: 3 Motif dapat dibedakan menjadi 3 tiga macam yaitu 1 motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, 2 motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada, dan 3 motif teologis, dalam motif ini manusia adalah makluk yang berkeTuhan-an, sehingga ada interaksi antara manusia dan Tuhan-Nya Uno, 2008: 3 Sardiman 2011: 75 motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangkai oleh faktor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Memberikan motivasi kepada seseorang peserta didik, berarti menggerakkan peserta didik untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Hal ini karena motivasi memiliki 3 tiga fungsi yaitu: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, berarti sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, 2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dan 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus 16 dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Sardiman, 2011: 85. Menurut Biggs and Telfer dalam Subini, 2011: 116-117 macam – macam motivasi dibedakan menjadi 4, yaitu: 2.2.1.1.Motivasi Instrumental Motivasi instrumental ini terjadi jika seseorang belajar karena menginginkan hadiah atau bahkan menghindari hukuman. Misalnya seseorang mau berangkat sekolah karena mendapatkan uang saku atau jika tidak berangkat maka dimarahi orang tua dan sebagainya. 2.2.1.2 Motivasi Sosial Motivasi social merupakan motivasi belajar seseorang yang melibatkan orang lain seperti dalam pengerjaan tugas. Dalam hal ini, orang yang mempunyai motivasi social tinggi peranannya dalam mengerjakan tugas kelompok sangat menonjol. 2.2.1.3 Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi merupakan motivasi seseorang karena ingin meraih prestasi atau keberhasilan yang sudah ditetapkan sendiri. Misalnya, agar lulus ujian dengan nilai minimal 8 maka harus rajin belajar, dan sebagainya. 2.2.1.4 Motivasi instrinsik Motivasi Instrinsik adalah yang diperoleh karena keinginannya sendiri. Misalnya seseorang yang bercita-cita menjadi pilot maka tujuannya fokus pada keinginannya menjadi seorang pilot. 17 Berdasarkan beberapa pendapat tentang motivasi menurut para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan suatu hal yang ada dalam diri individu yang mendasari atau mendorong individu itu untuk melakukan suatu hal yang disenangi dan ingin dicapainya yang diintepretasikan dengan tingkah laku, dengan rangsangan berupa dorongan untuk memunculkan suatu tingkah laku tertentu. Dengan begitu motivasi seseorang berbeda-beda disesuaikan dengan macamnya, sehingga motivasi apa yang menjadi dasar seseorang dalam menginginkan dan melakukan suatu hal yang setiap individu itu butuhkan.

2.2.2 Pengertian Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 9 122

Tathbiiq Al-Istirotijiyah La'bi Al-Adwar Ala Tarqiyati Maharoh Al-Kalam Lada Tholabah Madrasah Al-Hikmah Al-Tsanawiyah Al-Hikmah Tangerang

1 24 103

(ABSTRAK) UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA SMA NU 05 BRANGSONG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Kelas X-D MA Al Asror Semarang Melalui Layanan Penguasaan konten Dengan Teknik Sosiodrama.

1 1 1

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SUB KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA KELAS XII.IPA.3 DI SMAN 1 PASAMAN

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE- PLAYING) DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-IKHLASH CIAWILOR CIAWIGEBANG KUNINGAN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 20