Kegiatan Inti Kegiatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu
29 8
Pembelajaran Terpadu Model Integrated Pembelajaran
terpadu model
integrated atau
integratif merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Dalam
pembelajaran terpadu model integrated, guru dapat memilih konsep – konsep atau topik–topik tertentu yang
saling tumpang tindih untuk kemudian diintegrasikan menjadi bidang studi tertentu Fogarty, 2009: 92.
9 Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu model immersed celupan adalah model pembelajaran terpadu yang membantu
siswa untuk memadukkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa Fogarty, 2009: 102.
10 Pembelajaran Terpadu Model Networked
Pembelajaran terpadu model networked jaringan adalah pembelajaran terpadu yang mengandaikan
kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru
setelah peserta didik melakukan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda Fogarty,
2009: 110.
30 Pembelajaran tematik terpadu yang dilaksanakan
dikelas tinggi IV, V, dan IV termasuk dalam salah satu model pembelajaran terpadu menurut Robin Forgaty
1991 yaitu webbed model model jaring laba-laba. “webbed curricula represent the thematic approach to
integrating subject matter”, Robin Fogarty 2009:65. Pernyataan diatas meberikan penjelasan bahwa
kurikulum jaring laba-laba menggambarkan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan materi pembelajaran.
Berikut model pembelajaran jaring laba-laba webbed model:
Gambar 1. Webbed Model Robin Fogarty, 2009: 65
Gambar di atas menjelaskan bahwa bidang studi diikat oleh tema. Pendekatan webbed model
Subject Matter
Theme
Subject Matter
Subject Matter
Subject Matter
Subject Matter
Subject Matter
31 pengembangannya dimulai dengan menentukan tema
tertentu. Setelah tema disepakati antara guru dengan siswa atau guru dengan guru, kemudian dikembangkan
sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang–bidang studi Trianto, 2013: 41
Selanjutnya dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa. Modul implementasi
kurikulum 2013 kemendikbud, 2013: 196 menyebutkan bahwa beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen
Kurikulum 2013. Dalam penerapannya, guru dapat mengembangkan atau memilih tema mana saja yang akan
dibelajarkan kepada siswa. c
Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu
Agus Wasisto 2013: 37-38 menyebutkan pembelajaran tematik memiliki karateristik-karakteristik sebagai berikut:
1 Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered. Hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang
lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator,
yaitu memberikan kemudahan kemudahan pada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
32 2
Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran
tematik dapat
memberikan pengalaman langsung pada siswa direct experience.
Pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata kongret sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak. 3
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata
pelajaran tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Dalam pembelajaran tematik menyajikan konsep-
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat memahami
konsep-konsep tersebut secara utuh. 5
Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel
dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan
mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkunagan dimana sekolah dan siswa berada
33 6
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberikan kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan
kebutuhan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran terpadu adalah berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata
pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat luwes atau fleksibel,
dan pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
d
Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu
Guru dalam penerapan pembelajaran tematik terpadu perlu memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam merancang model pembelajaran tematik terpadu. Tujuan dari mengikuti langkah-langkah tersebut adalah agar
pembelajaran sudah memiliki suatu konsep yang baik dan sesuai alur, agar pembelajaran yang tercipta berjalan dengan
lancar dan tidak salah arah. Di dalam bahan sosialiasi kurikulum 2013 oleh Kemendikbud, disebutkan ada 4 tahap
pembelajaran tematik terpadu, yaitu:
34 1
Menentukan tema yang dimungkinkan disepakati bersama siswa.
2 Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang
sesuai dengan kurikulum yang berlaku dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. 3
Mendesain rencana pembelajaran yang mencakup ruanglingkup tema tersebut.
4 Melaksanakan aktivtitas pembelajaran yang
memungkinkan siswa belajar secara aktif.
2 Pendekatan Saintifik
Pembelajaran tematik terpadu sesuai dengan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah scientific approach, sehingga
dalam langkah-langkah kegiatan pembelajarannya harus sesuai dengan pendekatan tersebut. Panduan Teknis Kurikulum 2013
memaparkan, “pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang mendorong anak untuk melakukan keterampilan-keterampilan
ilmiah Kemendikbud, 2013: 9. Lebih lanjut dalam materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 2013: 201
diuraikan bahwa proses pembelajaran menggunaan pendekatan scientific dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi
35 menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum diuraikan implementasi kegiatan pembelajaran terkait
kelima sifat pendekatan saintifik tersebut sebagai berikut.
a Mengamati
“ observing is the most fundamental of basic science
process skills and includes sight and the other senses”, Settlage Southerland 2007: 31. Berdasarkan pendapat
diatas dapat diartikan mengamati adalah hal yang paling mendasar dari keterampilan proses sains dan menggunakan
penglihatan dan indera lainnya. Kegiatan mengamati ini dapat dilakukan dengan menggunakan panca indera, dan siswa
dapat melakukan kegiatan pengamatan dengan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Kegiatan mengamati
mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, melatih kemampuan siswa dalam
menggunakan alat inderanya untuk menemukan suatu benda atau fakta terkait materi pembelajaran serta membuat
pembelajaran lebih bermakna karena siswa sendiri yang menemukan keterkaitan fakta yang ditemukan dengan materi
36 yang sedang diajarkan guru. Sesuai Permendikbud No.81 A
tahun 2013, kompetensi yang dapat dikembangkan dalam pendekatan saintifik untuk aspek mengamati adalah melatih
kesungguhan, ketelitian siswa dalam mencari informasi.
b Menanya
Kegiatan menanya ini terkait dengan kegiatan mengamati yang sebelumnya dilakukan siswa. Siswa mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati kepada guru sehingga siswa terpancing rasa keingintahuan mereka. Dapat juga guru
yang melakukan kegiatan menanya tentang apa yang didapat oleh siswa dalam kegiatan mengamati, sehingga mengarahkan
siswa untuk mendapati suatu kesimpulan sementara. Sesuai Permendikbud No.81 A tahun 2013, kompetensi yang dapat
dikembangkan dalam pendekatan saintifik untuk aspek menanya adalah Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikirankritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
37
c Mencobaeksperimen
Kemendikbud dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 2013: 222 menguraikan aktivitas
pembelajaran yang nyata untuk eksperimen adalah: 1 menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar
menurut tuntutan kurikulum; 2 mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan; 3 mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; 4 melakukan dan
mengamati percobaan; 5 mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; 6 menarik kesimpulan
atas hasil percobaan; dan 7 membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Kegiatan mengamati
sendiri dilakukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
d Mengasosiasikanmenalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan Kemendikbud, 2013:217. “inferring is an attempt to explain the reason or
cause for what has has been observed,” Settlage Southerland 2007: 31. Pendapat diatas dapat memberi
38 penjelasan bahwa kegiatan menyimpulkan merupakan upaya
untuk menjelaskan alasan atau penjelasan apa yang telah diamati. Menyimpulkan suatu hasil observasi dilakukan
dengan menalar apa yang didapat saat mengobservasi. Kegiatan menalar membantu mengembangkan siswa untuk
membuat suatu simpulan yang sebelumnya didahului kegiatan mengumpulkan informasi. Macam-macam kegiatan menalar
antara lain: 1 analogi, yaitu suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang
mempunyai kesamaan atau persamaan, 2 hubungan sebab- akibat, yaitu hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan
terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat, 3 hubungan akibat-sebab, yaitu hal-hal yang menjadi
akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya Kemendikbud,
2013:220-221.
e Mengkomunikasikan
Abruscato dalam Nasution, 2005: 144 menjelaskan bahwa mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan yang berhasil dikumpulkan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil
penyelidikan. Penyampaian hasil pengamatan dapat
39 disampaikan dengan tulisa, lisan ataupun tabel. Trianto
2013:144 mengkomunikasikan adalah mengatakan apa yang diketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar,
demonstrasi, atau grafik. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa secara
individu atau hasil belajar siswa secara berkelompok.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatam saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang
mendorong siswa untuk melakukan keterampilan- keterampilan ilmiah dalam memahami materi pelajaran.
Keterampilan ilmiah yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran antara lain mengamati, menanya, mencoba,
menganalisis, dan mengkomunikasi. c.
Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup, hal yang dilakukan guru bersama siswa baik secara individual ataupun kelompok melakukan refleksi dan
mengevaluasi: 1
Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
2 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
40 3
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok.
4 Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa di mana guru menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan
pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran, meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dalam pembelajaran tematik terpadu pada kelas VB SD Negeri
Tegalrejo1.