Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian
49 instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur karena
observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan di mana tempatnya. Sebelum melakukan
observasi, peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan dasar agar proses pelaksanaan observasi tetap fokus dan tidak keluar dari
konteks yang menjadi tujuan utama penelitian yakni mendeskripsikan implementasi pembelajaran tematik terpadu pada
kelas VB SD Negeri Tegalrejo I. Tabel 1. Daftar Tema dan Mata Pelajaran pada saat Pelaksanaan
Observasi
No. HariTanggal
Tema Subtema
Mata Pelajaran yang Ditemakan
1. Kamis, 20
November 2014
5.Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
1. Indonesiaku Bangsa yang kaya
Bahasa Indonesia SBdP
IPA
2. Jum’at, 21
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
1.Indonesiaku Bangsa yang
Kaya IPS
Bahasa Indonesia PPKn
Matematika
3. Sabtu, 22
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
1.Indonesiaku Bangsa yang
Kaya Bahasa Indonesia
SBdP
4. Senin, 24
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
1.Indonesiaku Bangsa yang
Kaya IPA
SBdP Bahasa Indonesia
5. Rabu, 26
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
2. Indonesiaku, Bangsa yang
Berbudaya Bahasa Indonesia
Matematika
6. Kamis, 27
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
3. Indonesiaku, Bangsa yang
Cinta Damai Matematika
Bahasa Indonesia
50
7. Jum’at, 28
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
3. Indonesiaku, Bangsa yang
Cinta Damai IPA
Bahasa Indonesia
8. Sabtu, 29
November 2014
5. Bangga sebagai
Bangsa Indonesia
3. Indonesiaku, Bangsa yang
Cinta Damai SBdP
Bahasa Indonesia PPKn
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung
melalui percakapan atau tanya jawab Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011:130.
Estenberg dalam Sugiyono, 2010: 319 membagi wawancara menjadi 3 yaitu: wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak
terstruktur. Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, karena wawancara ini tergolong dalam in-depth interview, di mana
dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Selain itu, dengan wawancara semiterstruktur ini peneliti
dapat menemukan masalah atau hal-hal yang lain secara terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman
wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide dari responden. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu
membuat pedoman wawancara untuk memperlancar jalannya wawancara, agar tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang