Perkembangan Bahasa Remaja SMP

44 membersihkan jiwa, saling percaya mempercayai, pemeliharaan, pengertian, penerimaan dan bantuan. Fungsi-fungsi dari terapi itu diciptakan dan dipelihara dalam wadah kelompok kecil melalui sumbangan perorangan dalam anggota kelompok sebaya dan konselor. Konseli-konseli dalam anggota kelompok-kelompok adalah individu normal yang mempunyai berbagai masalah yang tidak memerlukan penanganan perubahan kepribadian lebih lanjut. Konseli-konseli konseling kelompok menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pengertian dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu dan untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap serta perilaku tertentu.” Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan konseling kelompok pada hakikatnya adalah suatu proses interpersonal yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari, dibina dalam suatu kelompok kecil, mengungkapkan diri kepada sesama anggota dan konselor, dimana komunikasi interpersonal tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri terhadap nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup serta untuk belajar perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya Konseling kelompok bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti bahwa konseling kelompok memberikan dorongan dan motivasi kepada individu untuk membuat perubahan-perubahan dengan memanfaatkan potensinya secara maksimal sehingga mewujudkan diri. Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak P. E. Nila Kusmawati 2008: 66 konseling kelompok merupakan kegiatan konseling yang diselenggarakan dalam sebuah kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok tersebut. Dinamika kelompok 45 yang dimaksud adalah sebuah suasana yang hidup, berdenyut, bergerak, berkembang, dan ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota kelompok. Hibana S. Rahman 2003: 64 mengartikan konseling kelompok adalah layanan yang diberikan kepada sekelompok individu guna mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga mereka tidak mengalami hambatan untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki. Menurut Prayitno 2004: 311 layanan konseling kelompok adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok. Suasana dalam konseling kelompok terjadi hubungan yang hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban, serta terdapat pula pengungkapan dan pemahaman masalah konseli, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah pada konseli, upaya pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Konseling kelompok group counseling merupakan salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik feedback dan pengalaman belajar Latipun, 2008: 178. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan dalam situasi kelompok, dimana konselor berinteraksi dengan konseli secara hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban untuk memfasilitasi perkembangan individu dan atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama. 46

2. Fungsi Konseling Kelompok

Konseling kelompok memiliki dua fungsi, yaitu fungsi layanan kuratif dan layanan preventif. Menurut M. Edi Kurnanto 2013: 9 fungsi layanan kuratif adalah layanan yang diarahkan untuk mengatasi persoalan yang sedang dialami oleh individu, sedangkan layanan preventif adalah layanan konseling yang diarahkan untuk mencegah terjadinya persoalan pada diri individu. Menurut Juntika Nurihsan dalam M. Edi Kurnanto, 2013: 9 mengatakan bahwa konseling kelompok bersifat pencegahan dan penyembuhan. Konseling kelompok bersifat pencegahan, dalam arti bahwa individu yang dibantu mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar di masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat penyembuhan dalam pengertian membantu individu untuk dapat keluar dari persoalan yang dialaminya dengan cara memberikan kesempatan, dorongan, juga pengarahan kepada individu untuk mengubah sikap dan perilakunya agar selaras dengan lingkungannya. Penyembuhan yang dimaksud di sini adalah penyembuhan bukan persepsi pada individu yang sedang sakit, karena pada prinsipnya, obyek dari konseling adalah individu yang normal, bukan individu yang sakit secara psikologis. 47

3. Tujuan Konseling Kelompok

Tujuan dari konseling kelompok mengacu pada alasan mengapa kelompok mengadakan suatu pertemuan dan apa tujuan serta sasaran yang hendak dicapai. Menurut Brown dalam M. Edi Kurnanto, 2013: 10 mengatakan bahwa ketika pemimpin sepenuhnya memahami tujuan dari kelompok, lebih mudah baginya untuk memutuskan hal-hal seperti ukuran, keanggotaan, panjang sesi, dan jumlah sesi dalam kelompok. Jacob dalam M. Edi Kurnanto 2013: 10 mengatakan bahwa ketika seorang pemimpin kelompok belum jelas tentang tujuan kelompok yang dipimpinnya, maka ada kecenderungan kelompok tersebut akan sering membingungkan, membosankan, atau tidak produktif atau pemimpin tidak mengikuti tujuan yang dinyatakan. Tujuan kelompok dapat berubah sebagaimana perkembangan yang terjadi pada kelompok. Konseling kelompok bertujuan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada sekelompok individu yang homogen. Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak P. E. Nila Kusmawati 2008: 67 homogenitas kelompok dapat ditandai dengan : a. Kesamaan anggota kelompok, seperti usia, tingkat kelas, dan sebagainya. b. Masalah yang dialami oleh anggota kelompok adalah sama sehingga informasi yang disampaikan juga sama. c. Tindak lanjut dari pelaksanaan bimbingan dan konseling juga sama, yaitu untuk menyusun rencana dan membuat keputusan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 25 84

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang Tahun Pelajaran 2008-2009.

0 0 1

EFEKTIVITAS STRATEGI MODELING MELALUI KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII DI SMP N 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 161

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

0 1 8

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1

0 0 16