68 konseling kelompok bisa saja dilakukan seminggu dua kali dengan
jarak waktu yang cukup. d.
Jenis kelompok. Terdapat dua jenis kelompok dalam konseling kelompok, yaitu
kelompok terbuka dan tertutup. Kelompok terbuka yang dimaksud dalam konseling kelompok adalah adanya perubahan anggota ketika
proses konseling telah berjalan. Penelitian kali ini menggunakan kelompok tertutup, yang dimaksud dengan kelompok tertutup
Latipun, 2008: 186 yaitu dalam keanggotaannya tidak memungkinkan adanya anggota baru saat proses konseling, sehingga
dari awal sampai akhir konseling anggota yang mengikuti tetap sama. e.
Tempat pertemuan. Idealnya dalam proses konseling disediakan tempat khusus untuk
melakukan konseling, lingkungan yang paling enak, dapat membuat anggota kelompok merasa nyaman dan aman karena tidak ada
gangguan orang lain yang melewati ruangan. Penyusunan tempat duduk sebaiknya melingkar, agar setiap anggota konseling dapat
melihat anggota lainnya. f.
Peran komunikasi. Komunikasi merupakan sarana untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan melalui bahasa lisan atau tingkah laku dalam proses konseling, di mana ada makna yang terkadung di dalamnya. Peran
mendasar dari komunikasi dalam proses konseling adalah untuk
69 menciptakan saling memahami antar anggota serta dimungkinkan
dipertahankan hubungan yang terkandung iklim pertolongan bagi setiap anggota dalam konseling kelompok tersebut.
8. Syarat Kemampuan yang Harus Dipenuhi Konselor
Menurut Winkel Sri Hastuti 2007: 601-603 syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang konselor adalah:
a. Konselor harus menguasai landasan teoritis dari konseling kelompok
sebagai salah satu bentuk pelayanan bimbingan kelompok yang menerapkan asas-asas dinamika kelompok.
b. Konselor berpegangan pada Kode Etik Konselor.
c. Memiliki keterampilan berkomunikasi sebagian terwujud dengan
menggunakan teknik-teknik konseling yang verbal secara tepat. d.
Konselor harus terampil dalam menggunakan beberapa teknik yang mewujudkan terbinanya kesatuan dan menjaga proses dalam
kelompok, antara lain: 1
Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada salah seorang anggota kelompok sebagai bentuk perhatiannya atau perilakunya
kepada anggota atau peserta lain dalam kelompok. 2
Memberikan perlindungan kepada salah satu anggota yang merasa terancam ketika mendapat kritikan dari anggota kelompok
yang lain. 3
Memberikan umpan balik mengenai apa saja yang terjadi dalam konseling kelompok tersebut.
70 4
Menangani saat-saat diam secara konstruktif, bila pada suatu saat nanti tidak ada konseli yang berbicara atau mengemukakan
sesuatu. e.
Peka terhadap berbagai ragam ekspresi non verbal melalui gerakan badan, mimik wajah, posisi badan dan tatapan mata yang dilakukan
oleh konseli dalam proses konseling kelompok.
D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penggunaan konseling kelompok telah terbukti efektif sebelumnya pada penelitian yang dilakukan oleh Ivana Hasuti 2011: 1 yang berjudul
“Peningkatan Harga Diri Self Esteem Melalui Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 4 Wates”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa harga diri self esteem dapat tingkatkan melalui konseling kelompok dengan melihat peningkatan yang sangat signifikan antara pre-test dengan
post-test. Hasil pre-test 86,25 dan setelah dilakukan tindakan post-test yang kedua mengalami peningkatan menjadi 142. Salah satu karakteristik dari self
esteem yang rendah adalah memiliki hubungan komunikasi interpersonal yang buruk, tidak toleran, dan kurang dapat bekerja sama Dewi Adilia
Muharnia: 2010: 43-44, sehingga peneliti menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Ivana Hasuti 2011: 1 yang berjudul “Peningkatan Harga Diri
Self Esteem Melalui Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 4 Wates” sebagai penelitian yang relevan.
71 Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan teknik konseling kelompok yang menekankan pada pencapaian tugas kelompok yang diharapkan dapat
berpengaruh terhadap peningkatan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem. Aspek yang akan dijadikan sebagai bahan
pembuatan skala, pedoman dan observasi berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu aspek komunikasi interpersonal.
E. Kerangka Berpikir
Komunikasi interpersonal merupakan salah satu jenis komunikasi yang menekankan pentingnya aspek psikologis dalam kegiatan komunikasinya.
Dimana dalam kegiatan komunikasi menekankan pentingnya menganggap komunikan sebagai subjek komunikasi bukan sebagai objek komunikasi.
Komunikasi interpersonal merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi siswa di sekolah. Komunikasi dapat
membantu perkembangan intelektual dan sosial siswa, membantu pembentukan jati diri siswa melalui komunikasi dengan pihak sekolah,
sebagai sarana memahami realitas disekeliling siswa, dan menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki tentang dunia sekitar, dan yang
lebih utama adalah kesehatan mental sebagian ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan dengan orang lain, lebih-lebih dengan orang yang
menjadi significnant figures di sekolah.
72 Komunikasi interpersonal yang tidak terbentuk dengan baik di sekolah
akan akan berdampak kepada kurang optimalnya potensi siswa di bidang akademik, sosial, dan pribadinya. Melalui komunikasi interpersonal dapat
mengetahui seberapa dikenal diri oleh lingkungan dan hal ini dapat menghindarkannya dari penolakan oleh lingkungan, yang menunjukan bahwa
individu tersebut normal ,sehat secara mental dan bahagia. Banyak hal dapat dijadikan sebagai indikator dalam mendeskripsikan
bahwa dalam suatu lingkungan sosial mengalami komunikasi interpersonal yang rendah. Secara garis besar kondisi komunikasi interpersonal suatu
lingkungan sosial dapat dilihat melalui ciri komunikasi interpersonal yang tinggi.
Masa remaja awal merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa transisi yang dimaksud di sini adalah dari masa sekolah dasar
menuju ke sekolah menengah pertama. Pada usia remaja pergaulan dan interkasi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Remaja mencari bantuan emosional melalui kelompok.
Pemuasan intelektual juga didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, berdebat untuk memecahkan masalah.
Dukungan kelompok teman sebaya dapat memberikan pengaruh bagi remaja. Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam
kegiatan bimbingan dan konseling disekolah yang pada hakekatnya merupakan kegiatan konseling dengan memanfaatkan dinamika kelompok
73 untuk kepentingan terapeutik guna mengembangkan pribadi semua peserta
dan peralihan-peralihan lainya melalui pendalaman masalah pribadi yang dinamis yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar, dan
melibatkan fungsi-fungsi terapi seperti sifat permisif, berorientasi pada kenyataan, katarsis, saling mempercayai, saling memperlakukan dengan
mesra. Saling pengertian saling menerima, dan saling mendukung. Secara khusus konseling kelompok memiliki tujuan membantu individu
untuk berani dalam berkomunikasi, berbicara, menngemukakan pendapat atau ide-ide, saran, dan tanggapan di depan orang banyak, berlatih
mengembangkan sikap positif, seperti empati, kepekaan, kemampuan menghayati perasaan orang lain, dan sikap positif lain yang sangat berguna
dalam kehidupan sosialnya. Layanan konseling kelompok dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan komunikasi interpersonal di
suatu komunitas yang bermasalah dengan komunikasi interpersonal
Dengan tujuan konseling kelompok di atas jika diterapkan maka faktor utama penyebab dari komunikasi interpersonal rendah yang meliputi aspek psikis
dan non psikis dapat ditemukan melalui pembahasan masalah pribadi dan melalui tahap pembahasan anggota secara tidak langsung melakukan latihan dalam
berkomunikasi, berbicara, mengemukakan pendapat atau ide-ide, saran dan tanggapan di depan orang banyak, berlatih mengembangkan sikap positif, seperti
empati, kepekaan, kemampuan menghayati perasaan orang lain, dan sikap positif lain, yang akan sangat menunjang dalam peningkatan komunikasi interpersonal
dengan lingkungan sosial. Dapat dikatakan bahwa konseling kelompok dapat meningkatkan komunikasi interpersonal.