104 d.
Pemberian post-tes I : 11 Mei 2015
e. Pelaksanaan siklus II
1 Tindakan 1
: 13 Mei 2015 2
Tindakan 2 : 16 Mei 2015
3 Tindakan 3
: 18 Mei 2015 4
Tindakan 4 : 20 Mei 2015
f. Refleksi II
: 21 Mei 2015 g.
Pemberian post-test II : 22 Mei 2015
B. Data Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B yang memiliki komunikasi interpersonal sedang dan rendah. Subjek berjumlah 8 siswa yang
terdiri dari 7 orang siswa perempuan dan 1 orang siswa laki-laki. Siswa berumur antara 12-14 tahun. Pemilihan subjek berdasarkan hasil observasi,
wawancara dengan guru pembimbing, dan hasil pre-test. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pembimbing serta hasil pre-test
diketahui bahwa siswa kurang bisa membuka diri, tidak bisa bersikap jujur, kurang bisa menjaga perasaan temannya yang lain saat berbicara, kurang
mampu bersikap positif, menghargai teman, suka membeda-bedakan dan memilih-milih teman saat bermain.
Berdasarkan hasil observasi siswa kelas VII B ketika bermain jam istirahat dan membentuk kelompok belajar mereka memilih teman yang
dianggap memiliki kesamaan dalam berbagai hal. Siswa merasa lebih nyaman
105 ketika bermain dan berkelompok dengan teman yang sama sifat, karakter,
prestasi akademik, penampilan, dan sebagainya. Menurut guru pembimbing di SMP Negeri 1 Pakem, kelas VII B merupakan kelas yang aktif, namun
banyak siswa yang berperilaku kurang sopan dalam berkomunikasi dan kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya, hal tersebut ditunjukkan ketika
jam pelajaran berlangsung sebagian siswa memilih untuk berbicara sendiri dibanding mendengarkan penjelasan guru dan berkata kurang sopan kepada
guru. Terdapat beberapa siswa yang bersikap kurang sopan saat
berkomunikasi dengan guru, ketika guru mengucap kata maka mereka menirukan ucapan guru sehingga terdapat guru yang merasa tidak nyaman
dan mengeluarkan mereka dari kelas untuk tidak mengikuti pelajaran guru tersebut. Selain itu, kondisi kelas yang gaduh saat jam pelajaran dikarenakan
terdapat beberapa siswa yang lebih memilih untuk berbicara dengan teman yang lain daripada mendengarkan guru yang sedang menjelaskan. Sehingga
ketika guru meminta pendapat kepada siswa, banyak siswa yang tidak dapat memberikan pendapat dikarenakan mereka tidak memperhatikan dan kurang
terampil dalam berkomunikasi. Siswa yang memiliki sifat pendiam cenderung hanya berada di dalam
kelas dan memilih untuk berdiam diri di dalam kelas saja saat jam istirahat berlangsung, sehingga ruang lingkup pergaulan siswa hanya dengan teman
sekelas yang pada saat jam istirahat berada di dalam kelas. Dalam memilih ekstrakurikuler pun mereka lebih memilih yang yang bersifat akademis
106 seperti KIR Karya Ilmiah Remaja, mereka yang pendiam merasa sungkan
untuk bergabung dengan teman yang aktif dan memiliki banyak teman di kelas lain dan kakak kelas. Siswa yang aktif di kelas VII B cenderung
memiliki pertemanan yang luas dengan kelas lain dan kakak kelas, namun tidak jarang konflik pun terjadi dikarenakan banyak faktor seperti, kurang
dapat mengontrol kata-kata saat berbicara, salah paham, kurangnya mengerti dan peduli keadaan serta perasaan lawan bicara, dan kurang tepat dalam
mengekspresikan perasaannya.
C. Persiapan Sebelum Tindakan
Persiapan yang dilakukan sebelum diberikan tindakan selama 20 April sampai dengan 26 April 2015 adalah sebagai berikut :
1. Peneliti berdiskusi dengan guru pembimbing kelas VII di SMP Negeri 1
Pakem dan mengidentifikasi masalah mengenai komunikasi interpersonal yang sedang dan rendah kemudian membuat kesepakatan untuk
melakukan tindakan. 2.
Berdiskusi dengan guru pembimbing mengenai cara melakukan tindakan. 3.
Melakukan pre-test dengan skala untuk menentukan subjek penelitian. Peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum melaksanakan
tindakan dengan tujuan untuk mengukur komunikasi interpersonal siswa. Pre-test komunikasi interpersonal siswa diambil dengan menggunakan skala
komunikasi interpersonal yang berisi 30 pernyataan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil pre-test menunjukkan bahwa dari 32 siswa, skor