Model Komunikasi Interpersonal Kajian Tentang Komunikasi Interpersonal

25 berbagai cara, baik secara verbal maupun non verbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan dan tidak menimbulkan efek dan bersifat negatif apabila merugikan. g. Bidang Pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi interpersonal. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang sama. h. Efek Komunikasi interpersonal dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikan bila dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam komunikasi interpersonal dilakukan dengan tatap muka secara langsung.

4. Karakteristik Komunikasi Interpersonal

Menurut Richard L. Weaver dalam Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, 2011: 15-20 terdapat delapan karakteristik dari komunikasi interpersonal, yaitu: a. Melibatkan paling sedikit dua individu. Dalam komunikasi interpersonal, melibatkan paling sedikit dua individu. Harus diingat bahwa komunikasi interpersonal sebenarnya terjadi antara dua individu yang merupakan bagian dari kelompok yang lebih besar. 26 b. Adanya umpan balik atau feedback. Umpan balik merupakan pesan yang dikirim kembali oleh penerima kepada pembicara. Hubungan umpan balik yang langsung antara sumber dan penerima merupakan bentuk unik bagi komunikasi interpersonal yang dinamakan simultaneous message atau co- stimulation. c. Tidak harus tatap muka. Komunikasi interpersonal yang sudah terbentuk, adanya saling pengertian antara dua individu, kehadiran fisik dalam berkomunikasi tidak terlalu penting. Menurut Weaver dalam Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, 2011: 16 bahwa komunikasi tanpa interaksi tatap muka tidaklah ideal walaupun tidak harus dalam komunikasi interpersonal. Kehilangan kontak secara langsung berarti kehilangan faktor utama dalam umpan balik, sarana dalam penyampaian emosi menjadi hilang. Bentuk ideal memang adanya kehadiran fisik dalam berinteraksi secara interpersonal, walaupun tanpa kehadiran fisik masih dimungkinkan. d. Tidak harus bertujuan. Individu bisa saja mengkomunikasikan segala sesuatu tanpa sengaja atau sadar sehingga terkadang apa yang dikomunikasikan tidak ada tujuan, tetapi apa yang dilakukan itu merupakan pesan-pesan sebagai isyarat yang dapat mempengaruhi individu.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 25 84

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang Tahun Pelajaran 2008-2009.

0 0 1

EFEKTIVITAS STRATEGI MODELING MELALUI KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII DI SMP N 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 161

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

0 1 8

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1

0 0 16