Persiapan Sebelum Tindakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
110 1
Peneliti dan guru pembimbing menentukan kriteria dalam pelaksanaan tindakan jika siswa sudah mengalami perubahan
sikap dan mampu memahami dirinya sendiri, membuka diri, berempati, memberi dukungan, bersikap positif, dan menganggap
dirinya setara dengan orang lain. Berdasarkan wawancara dengan siswa, sudah ada peningkatan dari hasil pre-test dan post-test dan
peneliti sudah yakin bahwa penelitiannya sudah berhasil maka penelitian dihentikan.
2 Peneliti menentukan waktu dan tempat pelaksanaan konseling
kelompok siklus pertama berlangsung adalah Selasa, 28 April 2015; Kamis, 30 April 2015; Sabtu, 02 Mei 2015; dan Jum’at 08
Mei 2015 dengan tempat di ruang BK dan alokasi waktu 45-60 menit.
3 Peneliti menyiapkan satuan layanan.
4 Peneliti menyiapkan pedoman observasi untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan dengan observer, guru pembimbing, dan
peneliti. 5
Peneliti berkoordinasi dengan guru pembimbing tentang tahap- tahap dalam melaksanakan konseling kelompok dan menyiapkan
topik layanan konseling keompok pada tiap tindakan yang akan dilaksanakan.
111 b
Tindakan Langkah tindakan dalam siklus pertama dilaksanakan sebanyak
empat kali pertemuan. Setiap kali pertemuan diharapkan setiap siswa mampu mengungkapkan dan menyelesaikan permasalahan yang
sedang dialami oleh siswa melalui konseling kelompok. Permasalahan yang ditemukan di kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem mengenai
komunikasi interpersonal adalah sulitnya membina hubungan yang baik dengan teman sebaya melalui komunikasi, berkata dan bersikap
jujur. Pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga akan
membahas mengenai membina hubungan yang baik dengan teman sebaya melalui komunikasi. Seluruh anggota kelompok akan
difokuskan untuk mendalami mengenai membina hubungan yang baik dengan teman sebaya melalui komunikasi interpersonal. Pada
pertemuan pertama sampai dengan ketiga, konseling kelompok menekankan pada bagaimana cara membina hubungan yang baik
melalui komunikasi. Pertemuan keempat akan membahas mengenai bersikap dan
berkata jujur. Seluruh anggota kelompok akan difokuskan untuk mendalami mengenai bersikap dan berkata jujur. Pada pertemuan
keempat ini, anggota kelompok akan mengetahui apa dampak dari tidak bersikap dan berkata jujur, serta apa manfaatnya bila bersikap
dan berkata jujur.
112 Kedua aspek tersebut akan dilaksanakan untuk menunjang
komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem, pelaksanaan tindakan dalam tindakan pada siklus I adalah:
1 Pertemuan pertama tanggal 28 April 2015
Pelaksanaan penelitian tindakan dalam rangka meningkatkan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B
SMP Negeri 1 Pakem dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015. Pertemuan ini dilaksanakan setelah adanya kesepakatan
antar siswa, guru pembimbing, dan peneliti. Siswa yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah 8 orang
siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem yang terdiri dari ALT, AML, AND, EVT, MLN, RBK, SKR, dan YHN bukan nama
sebenarnyainisial, dengan durasi pelaksanaan adalah 60 menit. Kegiatan awal yang dilakukan adalah pengkondisian siswa.
Pengkondisian siswa dilakukan di ruang BK, siswa berkumpul di dalam ruang BK dengan posisi duduk melingkar. Guru
pembimbing memimpin doa sebelum pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan kepada siswa bahwa hari ini akan diadakan
konseling kelompok selama 60 menit ke depan. Setelah memberikan arahan, lalu guru BK mengabsen siswa.
Guru pembimbing berkolaborasi dengan peneliti dalam melaksanakan konseling kelompok. Guru pembimbing sebagai
pemimpin kelompok yang akan berkolaborasi dengan peneliti dan
113 terdapat observer yang akan membantu untuk mengobservasi
guna merekam fakta yang terjadi saat proses konseling berlangsung. Pemimpin kelompok membentuk kelompok yang
beranggotakan 8 orang siswa. Pemimpin kelompok mengucapkan salam kepada semua
anggota kelompok dan memimpin kegiatan perkenalan. Peneliti dan anggota kelompok saling memperkenalkan diri agar
terjadinya sebuah keakraban antara pemimpin kelompok, peneliti dan anggota kelompok. Pemimpin kelompok memulai dengan
memperkenalkan diri kepada semua anggota kelompok, dilanjut dengan perkenalan dari peneliti kepada semua anggota kelompok,
selanjutnya perkenalan anggota kelompok. Anggota kelompok begitu antusias memperkenalkan diri saat proses perkenalan,
suasana akrab sudah mulai terbangun, meskipun mereka satu kelas namun tidak begitu akrab satu sama lain. Pemimpin
kelompok berharap semua anggota kelompok dapat saling percaya, mengungkapkan masalah dengan leluasa dan nyaman,
serta menerima setiap anggota kelompok sehingga unsur terapeutik suasana dinamika kelompok dinamis dapat terbangun
dan komunikasi interpersonal dapat meningkat. Pemimpin kelompok dan peneliti berharap agar kegiatan
konseling kelompok lebih terbuka dan dinamika kelompok lebih berkembang sehingga dalam kegiatan konseling kelompok tidak