Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

79 c. Tes sebelum tindakan pre-test untuk mengetahui komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem sebelum diberikan tindakan. d. Membentuk tim koordinasi, yang terdiri dari peneliti utama dan satu orang observer pendamping. Peneliti utama adalah penyusun penelitian ini. Observer pendamping adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling bukan peneliti yang akan membantu peneliti dalam pelaksanaan observasi terhadap subjek penelitian. Guru pembimbing berkolaborasi dengan peneliti dalam menyelesaikan permasalahan siswa. e. Mempersiapkan tindakan yang akan dilaksanakan dalam tiap-tiap langkah dalam penelitian. 2. Pemberian Tindakan a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan beberapa kegiatan terlebih dahulu agar penelitian tindakan dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan tersebut meliputi: 1 Peneliti menentukan kriteria siswa yang memiliki komunikasi interpersonal tinggi, komunikasi interpersonal sedang dan rendah. Penelitian akan dihentikan jika subjek sudah mengalami peningkatan dalam skala komunikasi interpersonal menjadi tinggi, selain itu siswa juga mampu mengungkapkan perasaannya secara tepat. 80 2 Peneliti berkoordinasi dengan guru pembimbing untuk menentukan anggota dalam konseling kelompok. 3 Melakukan pembentukan kelompok dalam proses konseling kelompok. 4 Menyiapkan tempat, waktu dan alat-alat yang diperlukan salam pelaksanaan proses konseling. 5 Menyiapkan pedoman observasi untuk membantu merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 6 Melakukan pemusatan topik permasalahan. 7 Melakukan pencatatan hasil kegiatan konseling kelompok yang telah dilakukan. b. PelaksanaanTindakan Tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem melalui konseling kelompok. Langkah-langkah tindakan dalam siklus pertama terdiri dari: 1 Tahap pembentukan a Pemimpin kelompok mengungkapkan pengertian, tujuan dan kegiatan dalam konseling kelompok yang akan dilaksanakan, b Pemimpin kelompok menjelaskan cara dan norma dalam konseling kelompok. c Pemimpin kelompok, peneliti, dan anggota kelompok saling memperkenalkan diri, mengungkapkan diri, saling

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 25 84

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang Tahun Pelajaran 2008-2009.

0 0 1

EFEKTIVITAS STRATEGI MODELING MELALUI KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII DI SMP N 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 161

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

0 1 8

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1

0 0 16