Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI

78 Kemmis dan McTaggart Suharsimi Arikunto, 2006: 93 menggunakan siklus spiral yang terdiri dari 3 komponen penelitian, yaitu: 1. Merencanakan tindakan. 2. Melaksanakan tindakan dan pengamatan. 3. Refleksi hasil pengamatan.

E. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: pra tindakan, pemberian tindakan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini tindakan yang akan dilaksanakan: 1. Pra Tindakan Sebelum melakukan rencana tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan beberapa langkah pra tindakan agar dapat mengetahui kondisi awal peserta sebelum diberi tindakan sehingga dapat mendukung pelaksanaan tindakan agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah: a. Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing dan wali kelas siswa untuk mengetahui kondisi awal komunikasi interpersonal siswa. b. Peneliti melakukan observasi tahap awal terhadap siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem dan wawancara dengan guru pembimbing untuk mengetahui kondisi dari subjek yang akan dikenai tindakan. 79 c. Tes sebelum tindakan pre-test untuk mengetahui komunikasi interpersonal siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Pakem sebelum diberikan tindakan. d. Membentuk tim koordinasi, yang terdiri dari peneliti utama dan satu orang observer pendamping. Peneliti utama adalah penyusun penelitian ini. Observer pendamping adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling bukan peneliti yang akan membantu peneliti dalam pelaksanaan observasi terhadap subjek penelitian. Guru pembimbing berkolaborasi dengan peneliti dalam menyelesaikan permasalahan siswa. e. Mempersiapkan tindakan yang akan dilaksanakan dalam tiap-tiap langkah dalam penelitian. 2. Pemberian Tindakan a. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan beberapa kegiatan terlebih dahulu agar penelitian tindakan dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan tersebut meliputi: 1 Peneliti menentukan kriteria siswa yang memiliki komunikasi interpersonal tinggi, komunikasi interpersonal sedang dan rendah. Penelitian akan dihentikan jika subjek sudah mengalami peningkatan dalam skala komunikasi interpersonal menjadi tinggi, selain itu siswa juga mampu mengungkapkan perasaannya secara tepat.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 25 84

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

1 10 286

Upaya Meningkatkan Komunikasi Antarpribadi Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pemalang Tahun Pelajaran 2008-2009.

0 0 1

EFEKTIVITAS STRATEGI MODELING MELALUI KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII DI SMP N 1 PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 161

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK (BUZZ-GROUP) PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KALASAN.

0 4 181

View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

0 1 8

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1

0 0 16