Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

seseorang memiliki kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan membuat seseorang tersebut bisa belajar secara mandiri tanpa ia harus diperintah orang lain untuk melakukan kegiatan belajarnya, sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang rendah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun rendah, sehingga bisa menghambat dalam mendapatkan prestasi belajar yang baik. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar, diharapkan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Teman sebaya merupakan anak atau remaja yang mempunyai tingkat umur dan tingkat kedewasaan yang sama. Lingkungan teman sebaya merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Lingkungan teman sebaya yang baik akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang, sedangkan lingkungan teman sebaya yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan seseorang. Seperti contoh, apabila seseorang hidup dengan lingkungan teman sebaya yang sangat memperhatikan kegiatan belajarnya, maka seseorang akan berlomba untuk bisa mendapatkan prestasi yang terbaik dalam kelompok teman sebayanya sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan apabila seseorang mempunyai lingkungan sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar, hal itu akan membuat seseorang enggan untuk belajar dan bisa berdampak tidak baik bagi prestasi belajarnya. 4. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Perhatian orang tua merupakan suatu perbuatan dalam memberikan perhatian secara sadar dari orang tua kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi seorang anak, perhatian dari orang tua memiliki arti yang sangat penting. Perhatian akan membuat dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya jika anak kurang mendapatkan perhatian, dia akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa. Dalam kegiatan akademik, ketika orang tua memberikan perhatian penuh dalam kegiatan belajarnya, anak akan merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan ketika tidak adanya perhatian dari orang tua, anak akan merasa diacuhkan dan tidak dianggap, sehingga dia tidak termotivasi dalam belajar karena tidak ada yang memperhatikannya. Hal itu akan mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Sehingga ketika semakin tinggi perhatian orang tua, diharapkan prestasi belajar juga akan semakin tinggi. 5. Pengaruh Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Teman Ssebaya, dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi akan mendorong semangat untuk belajar sebaliknya kurang motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Jadi motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kemandirian belajar adalah suatu proses belajar di mana individu memiliki inisiatif atas kemauan sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, bertanggung jawab, merumuskan tujuan belajar, memenuhi kebutuhan belajar dan mengontrol sendiri proses pembelajarannya. Ketika seseorang mempunyai kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan mandiri, tanpa paksaan, dan tanpa bergantung kepada orang lain. Apabila seseorang memiliki kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan membuat seseorang tersebut bisa belajar secara mandiri tanpa ia harus diperintah orang lain untuk melakukan kegiatan belajarnya, sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang rendah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun rendah, sehingga bisa menghambat dalam mendapatkan prestasi belajar yang baik. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar, diharapkan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan teman sebayanya. Lingkungan teman sebaya yang baik akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang, sedangkan lingkungan teman sebaya yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan seseorang. Seperti contoh, apabila seseorang hidup dengan lingkungan teman sebaya yang sangat memperhatikan kegiatan belajarnya, maka seseorang akan berlomba untuk bisa mendapatkan prestasi yang terbaik dalam kelompok teman sebayanya sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan apabila seseorang mempunyai lingkungan sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar, hal itu akan membuat seseorang enggan untuk belajar dan bisa berdampak tidak baik bagi prestasi belajarnya. Perhatian orang tua merupakan suatu perbuatan dalam memberikan perhatian secara sadar dari orang tua kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi seorang anak, perhatian dari orang tua memiliki arti yang sangat penting. Perhatian akan membuat dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya jika anak kurang mendapatkan perhatian, dia akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa. Dalam kegiatan akademik, ketika orang tua memberikan perhatian penuh dalam kegiatan belajarnya, anak akan merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan ketika tidak adanya perhatian dari orang tua, anak akan merasa diacuhkan dan tidak dianggap, sehingga dia tidak termotivasi dalam belajar karena tidak ada yang memperhatikannya. Hal itu akan mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Sehingga ketika semakin tinggi perhatian orang tua, diharapkan prestasi belajar juga akan semakin tinggi.

D. Paradigma Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada lima yaitu: variable terikatnya adalah Prestasi Belajar Akuntansi Y, sedangkan variabel bebasnya adalah Motivasi Belajar X1, Kemandirian Belajar X2, Lingkungan Teman Sebaya X3, dan Perhatian Orang Tua X4 yang digambarkan dalam paradigma sebagai berikut: Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan: X 1 : Motivasi Belajar X 2 : Kemandirian Belajar X 3 : Lingkungan Teman Sebaya X 4 : Perhatian Orang Tua Y : Prestasi Belajar Akuntansi : Pengaruh X 1 terhadap Y, X 2 terhadap Y, X 3 terhadap Y, X 4 terhadap Y : Pengaruh keempat variabel bebas secara bersama-sama terhadap Y E. Hipotesis 1. Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20142015. Ry 1,2,3,4 r x4y r x3y r x2y r x1y X 1 X 2 X 4 X 3 Y 2. Terdapat pengaruh positif Kemandirian Belajar siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20142015. 3. Terdapat pengaruh positif Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20142015. 4. Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20142015. 5. Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Teman Sebaya dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 20142015.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25