penting untuk mencapai tingkat keberhasilan belajarnya. Adanya intensitas motivasi dalam diri siswa, akan sangat menentukan pencapaian
prestasi belajar siswa. Untuk itu guru dan orang tua dapat memberikan dan menumbuhkan motivasi belajar.
c. Macam-macam Motivasi Belajar
Menurut Syaiful dan Aswan 2006: 115 terdapat dua macam motivasi belajar yaitu:
1 Motivasi intrinsik Adalah motivasi yang timbul dengan sendirinya dari dalam diri
seseorang tanpa perlu rangsangan dari luar. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan
melakukan kegiatan belajar yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju
dalam belajar. 2 Motivasi ekstrinsik
Adalah motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar sebagai pendorong untuk melakukan sesuatu.Motivasi belajar
dikatakan ekstrinsik bila anak didik belajar karena ingin mencapai tujuan tertentu di luar yang dipelajarinya. Motivasi ekstrinsik
diperlukan agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk belajar.
Nana Syaodih 2009:63-64 berpendapat bahwa motivasi menurut sifatnya dibedakan menjadi tiga yaitu:
1 Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut.
2 Motivasi insentif atau incentive motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan suatu insentif.
3 Sikap atau attitude motivation atau self motivation.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 97-100 ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
1 Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan
sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar.
2 Kemampuan Belajar Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat
dalam diri siswa.Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi.Didalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan
berpikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf perkembangan berpikirnya konkrit nyata tidak sama dengan siswa yang berpikir
secara operasioanl berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya. Jadi siswa yang mempunyai belajar
tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering memperoleh sukses oleh karena kesuksesan
memperkuat motivasinya. 3 Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik.Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan