2 Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar siswa dalam berprestasi tidak cepat
puas dengan apa yang telah dicapai. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah minat untuk
sukses. 4 Lebih senang bekerja dan mengerjakan secara mandiri dan tidak
bergantung dengan orang lain. 5 Lebih cepat bosan dengan tugas yang selalu sama atau berulang-ulang
begitu saja. 6 Apabila sudah yakin akan sesuatu siswa dapat mempertahankan
pendapatnya. 7 Tidak mudah melepas dalam berpendapat yang diyakini.
8 Senang mencari dan memecahkan masalah. Menurut Hamzah B. Uno 2008: 45, indikator motivasi belajar
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4 Adanya penghargaan dalam belajar 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6 Adanya lingkunganbelajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Seseorang yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi tidak memerlukan dorongan dari luar untuk melakukan kegiatan belajarnya,
hal ini karena seseorang tersebut mempunyai hasrat yang kuat dari dalam diri dan kebutuhan dalam belajarnya. Apabila seseorang mempunyai ciri-
ciri dan indikator motivasi seperti di atas, berarti orang tersebut mempunyai motivasi belajar yang cukup kuat.
3. Kemandirian Belajar Siswa
a. Pengertian Kemandirian Belajar
Kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu mengatasi masalah, mempunyai rasa percaya diri, kerja keras, disiplin dalam belajar
dan tidak memerlukan pengarahan dari orang lain nutuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Ali danAsrori 2005:114, “Kemandirian
merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh melalui proses individuasi”. Menurut Haris Mudjiman 2007: 7, kemandirian
belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah.
Kemandirian belajar merupakan kepribadian yang harus ada dalam diri seorang siswa. Kemandirian belajar yang tinggi diharapkan dapat
menciptakan prestasi belajar yang tinggi. Sedangkan Umar Tirtaraharja dan La Sulo 2005:50 berpendapat bahwa, “Kemandirian dalam belajar
diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari
pembelajar”.
Martinis Yamin 2008: 116 berpendapat, “Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, kedisiplinan, tanggung jawab,
kemauan dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan”. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri
apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu proses belajar di mana individu memiliki inisiatif
atas kemauan sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, bertanggung jawab, merumuskan tujuan belajar, memenuhi kebutuhan belajar dan
mengontrol sendiri proses pembelajarannya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar merupakan aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab siswa sendiri.
Sikap mandiri seseorang tidak terbentuk dengan cara yang mendadak, namun melalui proses sejak masa anak-anak. Keberhasilan siswa dalam
meningkatkan kemandirian belajar dipengaruhi beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar
siswa menurut Hasan Basri 2004:53, antara lain: 1 Faktor endogen faktor dari dalam diri siswayang meliputi: keadaan
keturunan dan kondisi tubuhnya sejak dilahirkan dengan gejala perlengkapan yang melekat padanya. Bermacam-macamnya sifat dai
BapakIbu, atau nenek moyang mungkin akan didapatkan di dalam