Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan yang ditunjukkan dengan r
x2y
sebesar 0,465; r
2 x2y
sebesar 0,217, dan harga t
hitung
sebesar 5,336 t
tabel
sebesar 1,980 pada taraf signifikansi 5 dengan db=1;103, dengan garis regresi
Y=0,324X
2
+67,194. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah sama-sama penelitian populasi dan variabel bebasnya sama yaitu
Kemandirian Belajar dan Perhatian Orang Tua. Perbedaannya pada penelitian Prasetyo dengan penelitian ini pada lokasi dan subjek.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nuryati yang berjudul 2013 “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa
Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran 20122013”, yang menunjukkan bahwa 1 terdapat pengaruh
positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi dengan r
x1y
=0,361; r
2 x1y
=0,130; dan t
hitung
=3,904 dari t
tabel
=1,980. 2 terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi dengan r
x2y
=0,306; r
2 x2y
=0,094; dan t
hitung
=3,245 dari t
tabel
=1,980. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah sama-sama penelitian populasi dan variabel bebasnya sama
yaitu Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar. Perbedaannya pada penelitian Fitri dengan penelitian ini pada lokasi dan subjek.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan
kegiatan belajar. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi akan mendorong semangat untuk belajar sebaliknya kurang
motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Jadi motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya
lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan,
kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam. Kemandirian adalah unsur penting dalam
belajar karena dengan adanya kemandirian dalam belajar, keberhasilan dan prestasi siswa akan lebih mudah diperoleh. Diantara bentuk kemandirian
belajar siswa adalah kesadaran diri untuk belajar, adanya rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, tidak mencontoh teman, tidak
mencontek, dan memiliki pribadi yang berkualitas. Ketika seseorang mempunyai kemandirian belajar yang tinggi, hal itu
akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan mandiri, tanpa paksaan, dan tanpa bergantung kepada orang lain. Apabila
seseorang memiliki kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan membuat seseorang tersebut bisa belajar secara mandiri tanpa ia harus diperintah
orang lain untuk melakukan kegiatan belajarnya, sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan
bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang rendah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun
rendah, sehingga bisa menghambat dalam mendapatkan prestasi belajar yang baik. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar, diharapkan semakin
tinggi pula prestasi belajar siswa. 3. Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar
Teman sebaya merupakan anak atau remaja yang mempunyai tingkat umur dan tingkat kedewasaan yang sama. Lingkungan teman sebaya
merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Lingkungan teman sebaya yang baik akan berdampak
positif bagi kehidupan seseorang, sedangkan lingkungan teman sebaya yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan seseorang. Seperti contoh,
apabila seseorang hidup dengan lingkungan teman sebaya yang sangat memperhatikan kegiatan belajarnya, maka seseorang akan berlomba untuk
bisa mendapatkan prestasi yang terbaik dalam kelompok teman sebayanya sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan apabila
seseorang mempunyai lingkungan sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar, hal itu akan membuat seseorang enggan untuk belajar dan
bisa berdampak tidak baik bagi prestasi belajarnya.