Variabel Kemandirian Belajar Deskripsi Data Khusus
Kemandirian Belajar X
2
diperoleh skor tertinggi sebesar 73 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 76 4 x 19, dan skor terendah
sebesar 46 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 19 1 x 19. Dari skor tersebut kemudian dianalisis menggunakan SPSS Statistik 16.0
for windows, diperoleh harga mean sebesar 55,72; median sebesar 56,00; modus sebesar 57; dan standar deviasi sebesar 5,780.
Untuk menyusun distribusi frekuensi Kemandirian Belajar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Menentukan jumlah kelas interval Jumlah interval kelas ditentukan dengan menggunakan rumus:
K = 1+ 3,3 log n di mana n adalah jumlah populasi yang diteliti yaitu sejumlah 54
siswa. K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 54 K = 1 + 3,3 1,73239376
K = 1 + 5,716899407 K = 6,716899407 dibulatkan menjadi 7
2 Menentukan rentang kelas range Rentang kelas = skor maksimum – skor minimum
= 73 – 46 = 27
3 Menentukan panjang kelas interval
Panjangkelasinter val = rentangkelas + 1
jumlahkelasinter val =
27 + 1 7
= 4
Distribusi frekuensi Kemandirian Belajar dapat dilihat pada:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
No Interval
Kelas Frekuensi
Observasi Frekuensi Relatif
1 46 – 49
8 14,81
2 50 – 53
14 25,93
3 54 – 57
13 24,07
4 58 – 61
12 22,22
5 62 – 65
4 7,41
6 66 – 69
2 3,70
7 70 - 73
1 1,85
Jumlah 54
100 Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Kemandirian Belajar di atas dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
8 14
13 12
4 2
1 2
4 6
8 10
12 14
16
F re
k u
e n
si
Interval Kelas
46 – 49 50 – 53
54 – 57 58 – 61
62 – 65 66 – 69
70 - 73
Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Kemandirian Belajar.untuk mengetahui kecenderungan
masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai
kriteria perbandingan.
Data variabel
penelitian perlu
dikategorikan dengan aturan sebagai berikut: 1 Kategori Sangat Tinggi : X Mi + 1.SDi
2 Kategori Tinggi : Mi X Mi + 1.SDi
3 Kategori Rendah : Mi – 1.SDi X Mi
4 Kategori Sangat Renadah : X Mi – 1.SDi Djemari Mardapi, 2008: 123
Sedangkan harga mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi diperoleh berdasarkan rumus berikut:
Mean ideal = ½ skor tertinggi + skor terendah
= ½ 76 + 19 = 47,5
Standar Deviasi Ideal = 16 skor tertinggi – skor terendah
= 16 76 – 19 = 9,5
Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan variabel Motivasi Belajar X
1
dihitung sebagai berikut: Kategori Sangat tinggi
= X Mi + 1.SDi = X 47,5 + 1.9,5
= X 57 Kategori Tinggi
= Mi X Mi + 1.SDi = 47,5 X 47,5 + 1.9,5
= 47,5 X 57 Kategori Rendah
= Mi – 1.SDi X Mi = 47,5 – 1.9,5 X 47,5
= 38 X 47,5 Kategori Sangat Renadah
= X Mi – 1.SDi = X 47,5 – 1.9,5
= X 38 Berdasar
perhitungan di
atas, maka
diperoleh kriteria
kecenderungan X
1
sebagai berikut: Tabel 14. Kategori Kecenderungan Kemandirian Belajar
No Kelas
Interval Frekuensi
F Frekuensi
Relatif Kategori
1 57
19 35,18
Sangat Tinggi 2
47,5 –57 30
55,56 Tinggi
3 38 – 47,5
5 9,26
Rendah 4
38 Sangat Rendah
54 100
Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa terdapat 19 siswa 35,18 mempunyai Kemandirian Belajar dalam kategori sangat tinggi, 30 siswa
55,56 dalam kategori tinggi, dan 5 siswa 9,26 mempunyai Kemandirian Belajar yang rendah. Berdasarkan kecenderungan frekuensi
variabel Kemandirian Belajar di atas, dapat disajikan dalam Pie Chart sebagai berikut:
Gambar 7.Pie Chart Kecenderungan Kemandirian Belajar
Berdasarkan data dari identifikasi kategori kecenderungan variabel Kemandirian Belajar, menunjukkan bahwa kecenderungan variabel
Kemandirian Belajar berada dalam kategori cukup.