Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Tri Widodo. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru
Pada Pekerja Pembuatan Genteng. Skripsi. UNNES, 2007. Ahmadi UF. Kesehatan lingkungan kerja lingkungan fisik dalam upaya kesehatan
kerja sector informal. Direktorat Bina Peran Serta masyaakat. Depkes RI. Jakarta. 1990 :1
–10. Ambarkati, Arum. Takaran Olahraga Yang Benar Dan Aman. 2012. Diakses pada
tanggal 14
Januari 2013
available http:olah-raga-
indonesia.blogspot.com201204takaran-olahraga-yang-benar-dan-aman.html Amin,M. Patogenesis dan Pengobatan Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik.
Konggres Nasional X PDPI. Solo. 2005. Antarudin. Pengaruh Debu Padi Pada Faal Paru Pekerja Kilang Padi Yang Merokok
Dan Tidak Merokok. Program Pendidikan Dokter Spesialis Paru, FKUSU, Sumatera Utara, 2002.
Anonym, http:www . Pikiran rakyat.com. Penyakit Paru Akibat Debu Industri. diakses pada tanggal 14 Februari 2012.
Bannet, W.L. Buku ajar penyakit paru edisi bahasa Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1997: 40
– 57. Budiono, Irwan. Faktor Risiko Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Pengecatan
Mobil. Tesis UNDIP Semarang, 2007. Corwin, Elizabeth. J., Buku Saku Patofisiologi. Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta. 2001. Depkes RI. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja. Jakarta.
1990. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI dan Keputusan Dirjen PPMPLP
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja. Jakarta. 2002. Depatemen Tenaga Kerja. Nilai ambang batas faktor kimia di udara lingkugan kerja.
Depatemen Tenaga Kerja Badan Perencanaan dan Pengembangan Tenaga
Kerja Pusat HIPERKES dan Keselamatan Kerja Proyek Pengembangan Hygiene dan Kesehatan Kerja Tahun anggaran 19971998. Jakarta. 1998.
Faidawati, Ria. Penyakit paru obstruktif kronik dan asma akibat kerja. Journal of the Indonesia Association of Pulmonologist. Jakarta. 2003 : 7 - 11.
Guyton C, Arthur. Fisiologi Kedokteran, Alih bahasa Ken Ariata Tengadi Edisi 7 Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1994 : 627
– 646. Giam.C.K, The.K.C. Ilmu Kedokteran Olahraga.Binarupa Aksara. Jakarta, 1996.
Ichsan, Slamet. Kumpulan Makalah Seminar K3 RS Persahabatan: Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Pemantauan Lingkungan dan Kesehatan Tenaga Kerja.
Penerbit Universitas Indonesia UI-Press. 2002. Ikhsan, Muhtar. 2002. Penatalaksanaan penyakit akibat kerja, Kumpulan Makalah
Seminar K3 Rs Persahabatan Tahun 2001 Dan 2002, Universitas Indonesia, 2002.
Khumaidah. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel Di PT Kota Jati Furnindo Desa Suwawal
Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. 2009. TESIS, UNDIP. Levy, Stuart A. Introduction to occupational pulmonary disease. In : Carl Zens.
Occupational Medicine, 3th ed. London : Mosby. 1994: 167 – 170.
Lubis, P. Perumahan Sehat,Proyek Pengembangan Tenaga Kesehatan Pusat Diknakes, 1989. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Malaka, T. Evaluasi Bahan Pencemar di Udara Lingkungan. Jurnal Respir Vol 16. Jakarta. 1996.
McKay, Roy T; Horvath, Edward. Pulmonary function testing in industry. In : Carl Zens. Occupational Medicine, 3th ed. London : Mosby. 1994: 229
– 235. Megesha. Y. A, Bekele. A Relative Chronic Effect of Different Occupotional dust on
Respirator Indeces amd Health Of Workers in Three Ethopian Factories. 1998. In Jour In Med, 1998;34:373-380.
Mila. Siti Muslikatul. Hubungan Antara Masa Kerja, Pemakaian APD Pernafasan Masker Pada Tenaga Kerja Pengamplasan Dengan Kapasitas Fungsi Paru
PT Ascent House Pecangaan Jepara.Skripsi. UNNES. 2006..