Sehingga total sampel yang digunakan dalam penelitan ini yaitu: 40 = 61,67100 × total sampel
40 = 0,6167 × total sampel Total sampel = 400,6167
= 64,86 = 65 Untuk menghindari terjadinya missing jawaban dari responden maka perlu
ditambahkan jumlah sampel tersebut, sehingga jumlah sampel keseluruhan sebesar 70 responden.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spyrometer untuk mengukur kapasitas vital paru KVP responden guna
mengetahui ada atau tidaknya gangguan fungsi paru, Haz Dust Model EPAM 5000 guna mengetahui kadar debu total pada lingkungan kerja, pemeriksaan
kesehatan responden oleh dokter, timbangan injak untuk mengukur berat badan, microtoise untuk mengukur tinggi badan dan kuesioner untuk mendapatkan data
pribadi pekerja percetakan berupa nama, umur dan jenis kelamin.
E. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer, yang diambil oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh rekan-rekan dari jurusan kesehatan masyarakat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta .
Data primer diperoleh langsung dari responden, melalui:
1. Uji Fungsi Paru
Metode ini dilakukan dengan cara pengukuran paru pekerja percetakan menggunakan alat spirometer Autospiro Minato AS 505 secara langsung
terhadap responden. Adapun cara pengukuran fungsi paru pekerja percetakan, sebagai
berikut : a. Siapkan alat spirometer, dan kalibrasi harus dilakukan sebelum
pemeriksaan. b. Pasien harus dalam keadaan sehat, tidak ada flu atau infeksi saluran nafas
bagian atas, dan hati-hati pada penderita asma karena dapat memicu serangan asma.
c. Masukkan data yang diperlukan, yaitu umur, tinggi badan, berat badan untuk mengetahui nilai prediksi.
d. Beri petunjuk dan demonstrasikan manuver pada tenaga kerja, yaitu pernafasan melalui mulut, tanpa ada udara lewat hidung dan celah bibir
yang mengatup mouth tube. e. Pekerja dalam posisi duduk atau berdiri, lakukan pernafasan biasa, tiga
kali berturut-turut, kemudian langsung menghisap sekuat dan sebanyak mungkin udara ke dalam paru-paru, dan kemudian dengan cepat dan
sekuat-kuatnya dihembuskan udara melalui mouth tube. f. Manuver dilakukan tiga kali untuk mengetahui FVC dan FEV
1
. g. Hasilnya dapat dilihat pada print out.
2. Umur
Umur pekerja dapat diperoleh melalui wawancara kepada pekerja dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner.
3. Masa Kerja
Data mengenai masa kerja diperoleh melalui wawancara kepada pekerja dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner.
4. Kebiasaan Merokok
Data mengenai kebiasaan merokok diperoleh melalui wawancara
kepada pekerja dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner. Selanjutnya
dikategorikan berdasarkan Indeks Birkman IB, yaitu hasil perkalian antara
antara jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap setiap hari kemudian dikalikan dengan lama merokok dalam tahun. Nilai yang dihasilkan dari
perhitungan tersebut akan dimasukkan kedalam tiga kategori yaitu: a. Ringan : 0-200
b. Sedang : 200-600 c. Berat : 600
Hasil yang telah dikategorikan berdasarkan Indeks Birkman kemudian selanjutnya dikategoikan menjadi merokok ringan,sedang dan berat dan
tidak merokok.
5. Kebiasaan Olahraga
Data mengenai kebiasaan berolahraga diperoleh melalui wawancara kepada pekerja. Dari variabel tersebut diperoleh tiga jenis variabel tambahan,
yaitu jenis, frekuensi dan durasi olahraga yang masing-masing menggunakan instrumen berupa kuisioner.
6. Status Gizi
Data mengenai status gizi dapat diperoleh melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh IMT, yang selanjutnya dikategorikan sebagai berikut:
1. Beresiko kurus dan gemuk 2. Tidak beresiko normal
3.