Hubungan antara Kebiasaan Olahraga dengan Kapasitas Vital Paru

f. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kapasitas Vital Paru

Dalam penelitian ini, hasil analisis univariat menggambarkan bahwa pekerja dengan jenis kelamin laki – laki lebih banyak dibandingkan dengan pekerja dengan jenis kelamin perempuan. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pekerja di industri percetakan Mega Mall Ciputat tahun 2013. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian Yulaekah 2007 tentang paparan debu terhirup dan gangguan fungsi paru pada pekerja industri batu kapur kabupaten grobogan, yang mengatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pada pekerja. Volume paru pria dan wanita terdapat perbedaan bahwa kapasitas paru total kapasitas inspirasi dan kapasitas residu fungsional, pria adalah 6,0 liter dan wanita 4,2 liter Antarudin,2002. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa terdapat variabel lain yang berpengaruh secara langsung dengan terjadinya gangguan kapasitas vital paru, yaitu kebiasaan olahraga. Kebiasaan olah raga dapat membantu meningkatkan fungsi paru. Individu yang mempunyai kebiasaan olah raga memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik Pekerja yang mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang baik, dapat menjadi faktor protektif terhadap penurunan fungsi paru. Sebagian besar pekerja yang berjenis kelamin perempuan tidak melakukan olahraga dan memilik gangguan KPV.

g. Hubungan antara Umur dengan Kapasitas Vital Paru

Dalam penelitian ini variabel umur menggambarkan bahwa distribusi rata-rata umur responden di tempat kerja adalah 26 tahun denganu mur termuda adalah 16 tahun dan tertua adalah 63 tahun. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kapasitas vital paru pekerja di industri percetakan Mega Mall Ciputat tahun 2013. Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian Siti M 2006, semakin bertambah usia maka akan dapat menurunkan kapasitas vital paru seseorang. Begitupun hasil penelitian yang dilakukan Yulaekah 2007 pada pekerja industri batu kapur menunjukan ada hubungan yang bermakna antara umur seseorang dengan kapasitas vital paru. Penelitian ini dapat dijelaskan bahwa terdapat variabel lain yang berpengaruh secara langsung dengan terjadinya gangguan kapasitas vital paru, yaitu kadar debu total. Selanjutnya lingkungan yang berdebu dan masa kerja lama dapat memperburuk kondisi kesehatan pekerja yang berakibat menimbulkan gangguan kapasitas vital paru.