Debu yang terdapat di udara terbagi dua yaitu : Sifat - sifat Debu

7. Nilai Ambang Batas NAB Debu Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring penghentian pernapasan. Kalau zat-zat ini menembus ke dalam paru-paru dapat terjadi bronkhitis toksik, edema paru atau pneumonitis WHO, 1993. Berdasarkan Kepmenkes RI NO. 1405MENKESSKXI2002, tanggal 19 November 2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja di perkantoran yaitu meliputi semua ruangan, halaman, dan area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja untuk perkantoran. Kandungan debu maksimal di dalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam adalah sebesar 0,15 mgm3 untuk debu total dengan suhu 18-28 o C Depkes RI, 2002.

F. Dampak Inhalasi Tinta Cetak Terhadap Kesehatan Paru

Tinta merupakan campuran bahan kimia yang sudah dikenal sejak dahulu dan banyak digunakan di berbagai industri. Tinta cetak banyak digunakan di industri-industri percetakan dan sablon. Tinta cetak mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair atau padat. Aerosol dengan ukurannya yang kecil akan mudah terhisap, sehingga potensial merupakan pajanan khususnya terhadap kesehatan paru. Selain itu juga berpotensi menyebabkan penyakit paru akibat kerja, antara lain kanker, asma, dan pneumonitis hipersensitivitas. Tinta cetak juga dapat mempengaruhi beberapa organ lain seperti susunan saraf pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, jantung, dan paru Wahyuningsih,2003. Tinta cetak berupa partikel halus yang dapat terhisap ke dalam saluran nafas. Lokasi deposisi partikel di saluran nafas ditentukan oleh konsentrasi, kelarutan, dan ukurannya. Partikel berukuran 10 μm atau lebih akan mengendap di hidung dan faring, yang berukuran kurang dari 5 μm dapat penetrasi sampai ke alveoli, dan partikel berukuran sedang 5- 10 μm akan mengendap di beberapa tempat di saluran nafas besar. Lokasi deposisi partikel akan memberikan respon atau penyakit yang berbeda. Faktor manusia juga berperan penting dalam berkembangnya penyakit, seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara pernafasan, ukuran paru dan faktor genetik Levi,1994. Paru sebagai organ dengan permukaan yang luas, aliran darah yang cepat dan epitel alveolar yang tipis merupakan tempat kontak yang penting dengan substansi yang berasal dari lingkungan. Tinta cetak dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui inhalasi, kontak kulit dan oral, yang merupakan pajanan potensial WHO,1995.