Metode Drill Metode Pembelajaran Al qur’an
46
Sistem ini amat bagus untuk mempercepat sekaligus mengevaluasi penguasaan santri terhadap kandungan kitabmateri yang dikaji.
77
Dengan menggunakan sistem sorogan ini memungkinkan hubungan kyai dan santri
sangat dekat, karena kyai dapat mengetahui kemampuan pribadi santri satu persatu. Akan tetapi, sistem ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, ketaatan,
dan juga kedisiplinan yang tinggi dari setiap santri. Model ini biasanya hanya diberikan kepada santri pemula yang
memang masih membutuhkan bimbingan khusus secara intensif. Metode ini diakui paling intensif dan efektif, karena dilakukan seorang demi seorang dan
ada kesempatan untuk tanya jawab secara langsung. Namun cara ini tentu saja tidak efisien,tetapi masih dipertahankan untuk suatu kitab tertentu saja. Sebab,
pada hakikatnya pengajianpembelajaran metode sorogan inilah pengajaran kitab maupun pelimpahan nilai-nilai sebagai prose
“Delivery oe culture”berlangsung sangat intensif.
Dalam metode sorogan ini diharapkan santri memantapkan diri untuk serius karena butuh kedisiplinan dan kesabaran. Metode sorogan terbukti
sangatlah efektif sebagai taraf pertama seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang alim. Metode ini memungkinkan seorang guru untuk menguasai,
menilai, membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai bahasa Arab.
Pengajaran din pesantren hampir seluruhnya dilakukan dengan pembacaan kitab yang dimulai dengan tarjamah syarah, dengan analisa
gramatika, Irab peninjauan morfologis Tasrif dan uraian semantik murad,ghard, dan ma’na dengan penafsiran dan penyimpulan yang bersifat
deduktif, dan kitab tersebut dibaca dengan urut dan tuntas. Selain hal tersebut di atas, Tim Ditpekapontren Departemen Agama RI
juga mencatat beberapa kelebihan metode sorogan sehingga bias disebut sebagai metode yang intensif. Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya:
77
Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren; Pendidikan Alternatif Masa Depan , Jakarta; Gema Insani Press, 1997 Cet.I, hlm.83
47
a. Ada interaksi individual antara kiai dan santri
b. Santri sebagai peserta didik lebih dapat dibimbing dan diarahkan dalam
pembelajarannya, baik dari segi bahasa maupun pemahaman isi kitab. c.
Dapat dikontrol, dievaluasi dan diketahui perkembangan dan kemampuan diri santri.
d. Ada komunikasi efektif antara santri dan pengajarnya.
e. Ada kesan yang mendalam dalam diri santri dan pengajarnya.
78
Sementara Qodry Azizy juga menilai kelemahan metode ini dan beberapa metode lainnya yang sering digunakan oleh pesantren adalah tidak
tumbuhnya budaya tanya jawab dialog dan perdebatan, sehingga timbul budaya anti kritik terhadap kesalahan yang diperbuat sang pengajar pada saat
memberikan keterangan. Dan mungkin inilah yang menyebabkan sebagian ahli dan tenaga pendidikan kontemporer tidak memanfaatkan metode ini sebagai
metode pembelajaran resmi.