Pengumpulan Data Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan

57 pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2011. Dalam penentuan sampel penelitian, peneliti membuat beberapa kriteria pegawai yang dapat masuk dalam kriteria sampel penelitian, yaitu : 1. Pegawai yang berstatus PNS dan honorer yang telah ditempatkan di sebuah jabatan dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 2. Pegawai yang tidak sedang dalam tugas belajar. 3. Pegawai yang telah melakukan pekerjaan rutin bulanan berdasarkan SKP selama 5 bulan Januari-Mei 2014. Kemudian, informan untuk penelitian kualitatif adalah seluruh Kepala Bagian di Sekditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI yang berjumlah 4 orang. Dalam penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan informasi, maka peneliti memberikan coding untuk nama informan menjadi informan 1, informan 2, informan 3, dan informan 4.

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil pengisian kuisioner atau hasil wawancara yang biasa dilakukan oleh peneliti Umar, 2000. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini salah satunya dilakukan dengan penyebaran kuisioner penelitian. Kuisioner diberikan kepada para 58 responden yang berisi pertanyaan mengenai kinerja pegawai dan kesesuaian penempatan kerja pegawai di Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI. Selain itu, pengumpulan data primer juga dilakukan dengan metode wawancara mendalam kepada seluruh Kepala Bagian di Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Untuk melakukan wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara mendalam.

4.4.1.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah berupa kuesioner dan pedoman wawancara mendalam yang dipergunakan untuk pengumpulan data. Kuisioner adalah sejumlah datapernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner untuk responden pada semua variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat berupa pertanyaan tertutup dengan beberapa pilihan jawaban. Keuntungan bentuk tertutup adalah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban. Responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan kondisi yang dirasakan terkait dengan kinerja pegawai dan kesesuaian penempatan kerja pegawai di Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI. Untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing pertanyaan yang diajukan adalah dengan modifikasi skala likert. Menurut Kinnear 1998 dalam Umar 2000, skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik- 59 tidak baik. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu. Jika dibandingkan dengan skala pengukuran lainnya seperti skala guttman, bogardus, thurstone, semantic, stipel, paired-comparison, maupun skala rank-order, maka skala likert merupakan skala yang paling sesuai untuk pertanyaan penelitian ini. Skala likert alias tingkatan kesetujuan terhadap statement dalam angket diklasifikasikan sebagai berikut : SS = Sangat setujusesuai S = Setujusesuai KS = Kurang setujusesuai TS = Tidak setujusesuai Untuk scoring di atas, jawaban setiap item instrument dalam bentuk skala likert menggunakan skala 4 yaitu : a. Sangat setujusesuai : nilai 4 b. Setujusesuai : nilai 3 c. Kurang setujusesuai : nilai 2 d. Tidak setujusesuai : nilai 1 Sedangkan instrumen untuk penelitian kualitatif adalah pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek check list apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Pedoman wawancara digunakan untuk 60 mengetahui gambaran masing-masing variabel gambaran kesesuaian penempatan kerja pegawai dan gambaran kinerja pegawai dan kondisi yang mempengaruhinya seperti kebijakan instansi dalam penempatan dan faktor lain yang mempengaruhi kinerja selain faktor penempatan.

4.4.1.2 Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas untuk data kuantitatif dan data kualitatif. Uji validitas dan realibilitas untuk data kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menguji seluruh item pertanyaan dalam kuisioner dengan memberikan kuisioner tersebut kepada populasi penelitian di tempat berbeda namun memiliki karakteristik yang sama dengan populasi penelitian. Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Hasan, 2006. Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejalakejadian yang diukur dan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Uji validitas dimaksudkan untuk menguji ketepatan item-item dalam kuesioner, apakah item-item yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti. Suatu kuisioner dinyatakan valid 61 jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam penelitian ini, penentuan validitas dilakukan dengan mencari nilai korelasi skor masing-masing item dengan skor total item untuk setiap variabel. Kemudian nilai r hitung yang diperoleh dari korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat keyakinan 95 . Nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95 dan jumlah sampel sebesar 64 orang adalah 0,242. Hasan 2006 menyatakan, apabila nilai r hitung r tabel item pernyataan tersebut, maka dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Hasil pengujian validitas untuk variabel kinerja yang terdiri dari 5 item pertanyaan dilambangkan dengan kode item A1, A2, A3 hingga A5 menunjukan r hitung terendah untuk variabel tersebut sebesar 0,416. Angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan r tabel n= 64 sebesar 0,242. Dengan demikian dapat diartikan seluruh item pernyataan yang berhubungan dengan variabel kinerja pegawai dinyatakan valid. Selanjutnya variabel kesesuaian pengetahuan terdiri dari 8 item pernyataan dengan kode B1, B2, B3, hingga B8, menunjukan nilai r hitung terendah untuk variabel tersebut menunjukan angka sebesar 0,324. Angka ini juga lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar 0,242, sehingga dapat diartikan bahwa seluruh item pernyataan yang berhubungan dengan 62 variabel kesesuaian pengetahuan juga dinyatakan valid. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengujian validitas dapat dilihat Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas No Variabel Kode Item Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan 1 Kinerja Pegawai A1 A2 A3 A4 A5 0,558 0,416 0,789 0,831 0,585 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 Valid Valid Valid Valid Valid 2 Kesesuaian Pengetahuan B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 0,406 0,808 0,324 0,373 0,819 0,334 0,839 0,860 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Kesesuaian Keterampilan C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 0,781 0,346 0,696 0,921 0,255 0,541 0,931 0,931 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 4 Kesesuaian Sikap D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 0,316 0,757 0,775 0,679 0,763 0,777 0,777 0,727 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 0,242 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 63 Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi hitung r hitung untuk masing-masing item pernyataan yang terdapat dalam variabel kesesuaian keterampilan dengan kode C1-C8, lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel. Begitu juga hal nya dengan item pernyataan yang terdapat dalam variabel kesesuaian sikap dengan kode D1-D8. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seluruh item pernyatan yang berhubungan dengan variabel kesesuaian keterampilan dan kesesuaian sikap juga dinyatakan valid. Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa seluruh item pernyataan yang terdapat pada masing-masing variabel penelitian yaitu kinerja pegawai dan tiga variabel independen terdiri dari kesesuaian pengetahuan, kesesuaian keterampilan dan kesesuaian sikap dinyatakan valid, yang berarti kuisioner yang digunakan untuk pengumpulan data dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Selanjutnya, menurut Hasan 2006 reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama atau membuat hasil yang konsisten. Dalam melakukan uji reliabilitas digunakan metode pengukuran Reliabilitas Alpha Cronbach α dari masing-masing instrumen dalam 64 suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dikatakan andal reliable jika memiliki nilai croncbach alpha ≥ 0,6 Hasan,2006. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Jumlah Item Nilai Cronbach Alpha Keterangan 1 Kinerja Pegawai 5 0,655 Handal 2 Kesesuaian Pengetahuan 8 0,776 Handal 3 Kesesuaian Keterampilan 8 0,858 Handal 4 Kesesuaian Sikap 8 0,849 Handal Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha masing-masing variabel penelitian lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kuisioner yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian telah memenuhi syarat kehandalan. Dengan kata lain, kuisioner yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti dinilai sudah menunjukan ketepatan, keakuratan, atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala yang berhubungan dengan variabel terkait. Kemudian untuk uji validitas data kualitatif dilakukan dengan analisis triangulasi yaitu dengan menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris. Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data atau temuan penelitian 65 yang dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu metode teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara mendalam. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti juga menggunakan metode survei dengan pengisian kuisioner. 4.4.2 Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari data profil kepegawaian DUK 2014 di Ditjen Bina Gizi dan KIA, struktur organisasi, SKP, serta Peraturan Menteri Kesehatan. Selain itu, juga diperlukan data-data yang mendukung pembuatan laporan penelitian, seperti data yang diperoleh dari sejumlah jurnal dan buku manajemen SDM yang terkait dengan penelitian.

4.5 Manajemen dan Pengolahan Data