97
Informan 1 : “Relatif, ada juga yang molor, mangkir dan banyak
juga yang tepat waktu. Secara umum, mungkin kurang lebih 25 itu kurang tepat waktu, 25 sedang, dan 50 sudah tepat waktu. Jadi masih
ada yang belum tepat waktu artinya mangkir.......... ”
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif, dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai telah memiliki kinerja yang baik meskipun
masih ada juga pegawai yang memiliki kinerja yang kurang sesuai dengan yang diharapkan instansi.
5.7. Pengaruh Kesesuaian Pengetahuan Dalam Penempatan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai
Untuk mengetahui pengaruh antara kesesuaian pengetahuan dalam
penempatan kerja terhadap kinerja pegawai, maka proses analisis data yang digunakan adalah dengan perhitungan uji korelasi. Hasil pengolahan data
menunjukkan bahwa kesesuaian pengetahuan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di Sekditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi dan nilai Pvalue variabel seperti terlihat pada tabel berikut ini.
98
Tabel 5.8 Hasil Analisis Uji Korelasi Kesesuaian Pengetahuan Dengan Kinerja
Pegawai di Sekditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI Tahun 2014 Variabel
Koefisien Korelasi r
Pvalue
Kesesuaian Pengetahuan
0,672 0,000
Berdasarkan tabel 5.8 tersebut, dapat diketahui bahwa pengaruh kesesuaian pengetahuan dalam penempatan kerja terhadap kinerja pegawai
menunjukan hubungan yang kuat r = 0,672 dan berpola positif artinya jika kesesuaian pengetahuan mengalami peningkatan sebesar 1, maka kinerja
karyawan juga akan mengalami peningkatan sebesar 67,2. Hasil uji statistik menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,000 artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara kesesuaian pengetahuan dalam penempatan kerja dengan kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil pengolahan data kuantitatif, diketahui bahwa sebagian besar pegawai memiliki persepsi bahwa penempatannya sudah
sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, sebagian besar pegawai juga telah memiliki kinerja yang baik. Adanya
pengaruh yang kuat dan signifikan antara kesesuaian penempatan dengan kinerja berdasarkan dari hasil pengolahan data kuantitatif tersebut telah sesuai
dengan hasil wawancara mendalam kepada seluruh Kepala Bagian di Sekditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI. Sebagian besar dari mereka
99
mengatakan bahwa selama ini belum ada kinerja buruk dari pegawai yang disebabkan karena ketidaksesuaian penempatannya, namun ada juga Kepala
Bagian yang mengatakan bahwa ada juga dampak buruk dari kinerja pegawainya karena ketidaksesuaian penempatan kerja mereka dengan
kompetensi yang mereka miliki. Beberapa informan mengatakan bahwa kinerja pegawai di bagiannya
telah memiliki kinerja yang secara umum sudah cukup baik dan sesuai dengan yang direncanakantarget dan tidak ada kinerja buruk yang
disebabkan karena ketidaksesuaian penempatan kerja pegawai tersebut. Berikut adalah kutipan langsung dari beberapa informan:
Informan 2 : “Sejauh ini, tidak ada. Hal tersebut karena dalam
menyelesaikan pekerjaan administrasimanajemen seperti ini, pegawai masih bisa diberikan pendidikan dan pelatihan terkait dengan pekerjaannya
sehingga ia dapat memiliki skill dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya dan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya secara
baik ”
Informan 3 : “Sejauh ini tidak, .... Kinerja berkaitan dengan
keterampilan, jika ada pelatihan meskipun backgroundnya tidak sesuai tapi mereka punya willingness atau kemauan untuk belajar bidang lain yang
memang menjadi tugasnya. Hambatan lebih kepada karakter individual, kalo backgroundnya apa saja, jika dia mampu maka akan cepat memahami
dan cepat belajar. Kemampuan bisa dilatih tapi masalah karakter individu itu harus ada revolusi mental pendidikan moral
”
100
Namun adapula informan yang mengatakan bahwa ada dampak dari ketidaksesuaian penempatan terhadap kinerja buruk pegawai di bagiannya.
Berikut adalah kutipan langsung dari informan tersebut: Informan 4 :
“Ada aja satu dua orang. Ada yang kerja ogah-ogahan, ada yang tidak tepat waktu, pekerjaannya terbengkalai, kalau tidak dikejar-
kejar ”
Berdasarkan hasil pengolahan data kuntitatif, dapat diketahui bahwa kesesuaian penempatan kerja akan mempengaruhi kinerja pegawai. Namun,
adapula faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi kinerja pegawai selain dari faktor kesesuaian penempatan kerja. Beberapa informan mengatakan
bahwa faktor lain yang mungkin akan mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor kesejahteraan pegawai atau sistem reward seperti tunjangan kinerja
maupun penghargaan. Berikut adalah kutipan langsung dari para informan: Informan 1
: “Kesejahteraan tukin adalah faktor utama. Gaji pns sedikit, sedangkan transport dan biaya hidupnya bisa langsung habis, dia
hanya dapat tambahan dari meeting. Motivasi kerja seharusnya diarahkan kesitu, diberikan reward, siapa yang dapat banyak siapa yang dapat sedikit,
artinya disesuaikan dengan kinerjanya kontrak kerja. Penghargaan bukan hanya finansial tapi bisa berupa pujian, piagam penghargaan untuk yang
bersangkutan, kesempatan untuk mengikuti kursus dan pendidikan yang lebih tinggilebih baik. Dengan demikian orang yang bekerja baik, juga
101
akan tetap baik dan orang yang tidak bekerja baik harus termotivasi supaya dapat jatah yang seperti itu
”
Selain itu, adapula pendapat informan bahwa faktor lain mempengaruhi kinerja adalah kemauan dari orang tersebut dan faktor kesadaran pegawai
akan dampak dari pencapaian target kerjapenilaian SKP. Berikut adalah kutipan dari informan tersebut :
Informan 4 : “Kemauan, kalau orang itu tidak punya niat, biarpun ia
ditempatkan dimanapun akan begitu kinerjanya. ..... Mungkin karena rewardnya juga, misalnya pegawai harus tepat waktu kan pegawai butuh
motivasi, ongkos yang dibutuhkan banyak sedangkan tukin segitu-gitu aja, bahkan tukin yang dijanjikan oleh pemerintah tidak tepat waktu, mungkin
itu salah satu faktor yang mempengaruhi. Mungkin juga walaupun sudah ada penilaian kinerja pegawai dengan sistem SKP yang menjelaskan bahwa
semuanya punya tugas, nampaknya belum pada paham saya tugasnya seperti ini, sehingga dia tidak mengerti bahwa kalau tidak tercapai, ini
nantinya akan mempengaruhi penilaian kinerjanya di akhir tahun, jika tidak tercapai kan juga bisa mengurangi jumlah tukinnya
”
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif, dapat diketahui bahwa kesesuaian penempatan kerja akan mempengaruhi kinerja pegawai. Namun
berdasarkan hasil analisis data kualitatif, dapat diketahui bahwa selama ini memang belum ada dampak buruk kinerja pegawai yang disebabkan karena
102
ketidaksesuaian penempatan kerja. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor lain yang juga akan mempengaruhi kinerja pegawai.
5.8. Pengaruh Kesesuaian Keterampilan Kerja Dalam Penempatan Kerja