Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal tersebut Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016
and for the Year Then Ended Expressed in thousands of rupiah,
unless otherwise stated
121
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN lanjutan 31. FINANCIAL
ASSETS AND
LIABILITIES continued
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lanjutan
b. Long-term financial assets and liabilities continued
Nilai wajar dari kewajiban jangka panjang ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati
untuk instrumen dengan persyaratan, resiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
The fair value of long-term debts is determined by discounting future cash flows using
applicable rates from observable current market transactions for instruments with
similar terms, credit risk and remaining maturities.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
• Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi tidak disesuaikan
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.
• Tingkat 2: Nilai wajar
diukur berdasarkan
teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang
signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
• Tingkat 3: Nilai wajar
diukur berdasarkan
teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang
signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. The Group uses the following hierarchy for
determining the fair value of financial instruments: •
Level 1: Fair values measured based on quoted prices unadjusted in active
markets for identical assets or liabilities.
• Level 2: Fair values measured based on
valuation techniques for which all inputs which have a significant
effect on the recorded fair values are observable, either directly or
indirectly.
• Level 3: Fair values measured based on
valuation techniques for which inputs which have a significant
effect on the recorded fair values are not based on observable
market data.
32. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas dan piutang usaha. Grup juga mempunyai
berbagai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang bank dan
pinjaman lainnya serta utang sewa pembiayaan. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah
untuk menghasilkan pendanaan untuk operasi Grup.
The Group’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and trade
receivables. The Group has also various other financial liabilities such as accounts and other
payables, accrued expenses, bank loans and other borrowings and obligations under finance
lease. The main purpose of these financial instruments is to finance the Group’s operations.
Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko
likuiditas dan risiko mata uang. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola
masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk,
liquidity risk and foreign currency risk. The Board of Directors reviews and approves policies for
managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir
Pada Tanggal tersebut Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016
and for the Year Then Ended Expressed in thousands of rupiah,
unless otherwise stated
122
32. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Grup
menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Grup
yang
dikenakan tingkat
suku bunga
mengambang. Grup melakukan evaluasi dan pengawasan
terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup.
Di samping itu, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara
mengurangi utang banknya. Interest rate risk is the risk that the fair value
or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market
interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates
relates primarily to its bank loans with floating interest rates.
The Group evaluates and controls the movements of relevant interest rates in the
financial markets to minimize the negative effect to the Group. In addition, the Group
may seek to mitigate its interest rate risk by reducing its bank loans.
b. Risiko kredit b. Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Untuk mengurangi resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya
didistribusikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana
semua pelanggan
yang akan
melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memiliki
kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk pelanggan tertentu.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To
mitigate its risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only
to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Groups
policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification
procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any
particular customer.
Di samping itu, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan
yang terlambatgagal
bayar. Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih. In addition, the Group ceases the supply of all
products to the customer who makes late payment andor defaults in its payments.
Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to
bad debts.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas
dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit
yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparties. Grup memiliki kebijakan
untuk tidak menempatkan investasi pada instrument yang memiliki risiko kredit tinggi dan
hanya menempatkan investasinya pada bank- bank dengan peringkat kredit yang tinggi.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash
and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the
Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparties. The Group has a
policy not to place its funds in investments that have high credit risks and put the investments
and funds only in banks with high credit ratings.
Nilai maksimal atas eksposur risiko kredit dari aset keuangan adalah sebesar nilai tercatat
sebagaimana diungkapkan pada Catatan 31. The maximum exposure of the financial assets
to credit risk is represented by their carrying amounts as dislosed in Note 31.