CSAP AR 2016 Bilingual

(1)

2016

2014

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012


(2)

03

04

06

08

10

14

Visi, Misi & Nilai

Vision, Missions & Values Ringkasan Keuangan Financial Highlights Kebijakan Dividen Dividend Policy

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Dewan Direksi

Board of Directors Report Laporan Komite Audit Audit Committee Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Overview Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance Sumber Daya Manusia Human Resources Profil Dewan Komisaris

Profile of Board of Commissioners Profil Dewan Direksi

Profile of Board of Directors

16

24

36

41

45


(3)

Profil Chief Operating Officer Profile of Chief Operating Officers Profil Perseroan

Company Profile

Struktur Pemegang Saham Capital Stock Structure Struktur Organisasi Organization Structure Struktur Bisnis Business Structure

49

52

60

62

63

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Entitas Anak PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Subsidiaries Lembaga Penunjang

Supporting Institutions

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Pertanggungjawaban Thd. Laporan Tahunan 2016 Responsibility for the 2016 Annual Report Laporan Keuangan Konsolidasian 2016 2016 Consolidated Financial Statements

64

65

66

69

71

Daftar Isi

Table of Content


(4)

The origin of CSAP: Sentosa Paint Shop (40m2)

Establishment of CSAP as distribution materials company

Menjadi Perusahaan Nasional

terdepan di bidang Distribusi &

Logistik, dan Ritel di Indonesia

dan Asia Tenggara

To be the leading Indonesian Company

in Distribution & Logistic, and Retail in

Indonesia and South East Asia

1966-1970

1983

1990

1997

Establishment Chemicals distribution

Establishment Mitra10 marked CSAP’s entry into Building Materials & Home Improvement Modern Retail

2013

Corporate Image Award 2013 (Mitra10)

Museum Rekor Indonesia 2013

Top Brand Award 2013 (Mitra10)

2011

Service Quality Award 2011

(Mitra10) Best of the Best 2012

2012-2013

Sales Champion Best Distributor FY


(5)

03

Annual Report 2016 42 Building material distribution branches in 40 cities

4 Chemicals distribution branches 17 Consumer Goods distribution areas 24 Mitra10 stores 10 Atria showrooms • Mengutamakan kepentingan bersama

bagi semua pihak terkait

• Memberikan pelayanan terbaik

• Meningkatkan Manajemen Supply Chain dan Inovasi Produk secara berkesinambungan

• Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat

• Mengoptimalkan sumber daya manusia

• Prioritizing mutual benefits among stakeholders • Providing excellent service

• Continuously improving Supply Chain Management and Product Innovation

• Caring for the environment and society • Optimizing human capital

• Integritas

• Inovatif

• Penghargaan kepada sumber daya manusia

• Integrity • Innovative • Rewarding people

Misi .

Missions

Nilai .

V

alues

2007

2009

2010

2016

Establishment of Consumer Goods distribution areas and PT Eleganza Tile Indonesia Establishment of Atria

marked CSAP’s entry into Home Furnishings Modern Retail

IPO of CSAP

Establishment of HCG Indonesia

Milestones

Peristiwa Penting

2014

2015

2016

Superbrands 2014 (Mitra10)

Frisian Flag Distributor Award 2014

Superbrands 2015 (Mitra10) ReBi - Rekor Bisnis

(Mitra10)

ReBi - Rekor Bisnis (Mitra10)

Service Quality Award (Mitra10)

Corporate Image (Mitra10) P&G Best Distributor

of the Year Top Brand Award 2015

(Mitra10)

Top Brand Award 2016 (Mitra10)


(6)

Financial Highlights

Ringkasan Keuangan

Stock Highlights Informasi Saham

440 451 500 545 Harga Tertinggi (Rp)

Highest Price (IDR)

412 414 420 525

Harga Penutupan (Rp)

Closing Price (IDR)

360 390 390 422 Harga Terendah (Rp)

Lowest Price (IDR)

Q1 Q2 Q3 Q4 Tahun 2016 Year 2016

Volume Harian Rata-rata (Lembar)

Average Daily Volume (Shares)

11,440,061

5,562,617,172

11,682,991

3,987,270

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Market Capitalization (IDR)

1,192,784,523,978 1,677,963,908,880 1,702,282,226,400 2,127,852,783,000

615 615 432 435 Harga Tertinggi (Rp)

Highest Price (IDR)

605 415 368 398

Harga Penutupan (Rp)

Closing Price (IDR)

472 400 314 332 Harga Terendah (Rp)

Lowest Price (IDR)

Q1 Q2 Q3 Q4 Tahun 2015 Year 2015

Volume Harian Rata-rata (Lembar)

Average Daily Volume (Shares)

7,503,703

10,427,702

15,472,458

10,228,615

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Market Capitalization (IDR)

1,751,497,869,000 1,201,440,687,000 1,065,373,910,400 1,152,225,044,400

Stock Highlights Ikhtisar Saham

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

700

600

500

400

300

200

100

0

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0 Graik Pergerakan Harga Saham 2016

2016 Stock Price Movements Graph

Index


(7)

Ringkasan Keuangan . Financial Highlights | Annual Report 2016

05

7,143,925 931,739 111,552 10,268 121,820 111,777 10,160 121,937 39 7,284,518 979,156 40,618 2,404 43,022 46,321 2,741 49,062 14 Sales* Gross Profit Profit for the year attributable to: - Owners of the Parent Entity - Non - Controlling Interests Total Profit for the year Total Comprehensive Income for the year attributable to: - Owners of the Parent Entity

- Non - Controlling Interests Total Comprehensive Income for the year Earnings per Share attributable to Owners of the Parent Entity (In full amount) (In million Rupiah)

Penjualan* Laba Kotor

Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali Total Laba Tahun Berjalan

Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali

Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (dalam jumlah penuh)

7,967,920 1,099,330 72,313 2,324 74,637 68,742 2,209 70,951 21 2014 2015 2016 (dalam jutaan Rupiah)

Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

2,554,325 778,839 189,409 3,522,573 3,134,577 871,364 234,880 4,240,820 2,541,776 641,769 125,021 3,308,566 2,251,799 104,632 131,954 2,488,385 85,867 734,315 820,182 3,308,567 2,345,213 180,557 143,284 2,669,054 87,358 766,161 853,519 3,522,573 2,492,613 168,203 168,229 2,829,046 93,779 1,317,995 1,411,774 4,240,820 Aset Lancar

Aset Tetap - Neto Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset

Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Total Liabilitas

Kepentingan Nonpengendali Ekuitas - Neto

Total Ekuitas

Total Liabilitas dan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah)

2014 2015

2016

Current Assets Property and Equipment - Net Other Non - Current Assets Total Assets Consolidated Statements of Financial Position (In million Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Current Liabilities Non - Current Liabilities Other Non - Current Liabilities Total Liabilities Non - Controlling Interests Equity - Net Total Equity Total Liabilities and Equity (In million Rupiah) Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

2014 2015 2016 1.13 0.03 0.14 1.56% 0.75 3.03 0.24 0.98 1.09 0.01 0.05 0.56% 0.76 3.13 0.29 1.17 1.25 0.02 0.05 0.91% 0.67 2.01 0.22 0.65

Current Ratio (x) Return on Assets Return on Equity Net Profit Margin Debt to Assets Ratio (x) Debt to Equity Ratio (x) Interest-Bearing Debt to Assets Ratio (x) Interest-Bearing Debt to Equity Ratio (x)

Rasio Lancar (x)

Laba Bersih terhadap Total Aset Laba Bersih terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Penjualan* Total Liabilitas terhadap Total Aset (x) Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x) Total Utang Bank terhadap Total Aset (x) Total Utang Bank terhadap Total Ekuitas (x)

Financial Ratios Rasio Keuangan


(8)

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Manajemen Perseroan bermaksud untuk mengusulkan pembayaran dividen kas setiap tahun atas laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham, dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekpansi usaha lebih lanjut, dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseoran untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan kisaran sebagai berikut:

All shares that have been issued and fully paid, including the shares offered in the public offering, are eligible and entitled to dividend payout.

In accordance with the legislation in force, dividend payout must be approved by the shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) based on the proposal from the Board of Directors. The Company’s Article of Association states that dividend payout can only be executed depending on the Company’s financial ability, which is decided at the AGM.

Starting from 2008, Management proposes annual cash dividend payout based on the net income after tax to shareholders whose names are listed on the Register of Shareholders. The cash dividend payout is executed by taking into account the Company’s financial capability, capital adequacy, and the Company’s funding needs for future business expansion, without detracting AGMS’ rightful claim to state otherwise, based on the following guidelines as stated on the Company’s Article of Association:

Penggunaan Dana Hasil Ipo

Dana hasil IPO pada tahun 2007 digunakan seluruhnya untuk perluasan usaha di ritel modern.

Use of IPO Proceeds

All the proceeds from the IPO in 2007 were used for business expansion in the modern retail segment.

Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio

- Sampai dengan Rp 20.000.000.000 - Lebih dari Rp 20.000.000.000 sampai dengan Rp 40.000.000.000 - Lebih dari Rp 40.000.000.000

- Up to IDR 20.000.000.000 - Between IDR 20.000.000.000 up to IDR 40.000.000.000 - More than IDR 40.000.000.000

Laba Bersih Setelah Pajak Net Income After Tax

5,00% 10,00% 20,00% Rasio Pembayaran Dividen/

Dividend Payout Ratio

Pembayaran dividen kas tahun buku adalah sebagai berikut: Details of cash dividend paid in the financial were as follows:

Tahun Buku

Financial Year

Tanggal Pembayaran

Payment Date

Rasio Pembayaran Dividen

Dividend Payout Ratio

Dividen/Saham (Rp)

Dividend/Share (IDR)

Jumlah Dividen (Rp)

Total Dividend (IDR)

2015 2014 2013 2012

04 May 2016 24 Juli 2015 16 Oktober 2014 04 Oktober 2013

17.82% 13.84% 20.35% 17.66%

2,5 5 5 3,5

7.237.594.500 14.475.189.000 14.475.189.000 10.132.632.300

Dividend Policy

Kebijakan Dividen


(9)

Kebijakan Dividen . Dividend Policy | Annual Report 2016

07

Aksi Korperasi

Perseroan melaksankan aksi korperasi sesuai dengan persetujuan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 31 Maret 2016. Aksi korperasi yang dimaksud adalah penambahan modal dengan hak pemesanan terlebih dahulu, dimana dana tersebut digunakan untuk pertumbuhan kegiatan usaha retail yakni salah satu bisnis unit Perseroan.

Penggunaan dana Hasil PMHMETD

Semenjak pelaksanaan PMHMETD pada tanggal 09 Juni 2016, dana bersih yang telah diterima oleh Perseroan sebanyak Rp 492 miliar. Dana yang telah digunakan sampai dengan 31 Desember 2016 sebanyak Rp 210 miliar.

Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki ikatan material dengan beberapa suplier terkait pembelian barang dagang dalam mata uang IDR dan USD.

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2016.

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perseroan Selama tahun 2016, Perusahaan telah menerapkan semua peraturan perundang-undangan yang relevan terhadap Perseroan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Selama tahun 2016, Perseroan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia dan relevan dengan operasinya. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi berikut berdampak pada penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, penjelasan dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan 2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting.

Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi dan Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, utamanya dalam transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Terkait hal tersebut, Perseroan memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak Berelasi & Perjanjian-Perjanjian dan Perikatan.

Corporate Action

The Company implements corporate actions in accordance with the approval of the EGM held on March 31, 2016. The corporate action was issued right issues for the capital increase to one of Compay’s bisnis unit on retail to expanding their growth.

Use of Right Issued Proceeds

Since the implementation of Right Issued on June 9, 2016, net funds that the Company has received around IDR 492 billion. The proceeds have been used up to December 31, 2016 around IDR 210 billion.

Material Commitments

As at 31 December 2016, the Company had material commitments with a number of suppliers in relation to the purchase of inventories denominated in IDR and USD.

Material Information and Subsequent Information to the Date of Accountant’s Report

There is no material information and subsequent information to be reported that occured after the date of completion of the Consolidated Financial Statements 2016.

Changes in Regulations That Had Significant Impact on the Company

During 2016, the Company has adopted all the regulations that were relevant to the Company.

Change in Accounting Policies

During 2016, the Company has adopted a new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that were relevant to its operations. Application of the new and revised standards and interpretations had an impact on the presentation and disclosure of the Consolidated Financial Statements as of December 31, 2016, for further explanations please refer to the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note No. 2 Summary of Significant Accounting Policies

Related Party Transactions and Transactions with Conflict of Interest

In conducting operations, the Company enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions.

It is the policy of the Company that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with the applicable regulations. Further information on related party transactions and transcations with conflict of interest is explained further in the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note Balances and Transactions with Related Parties & Agreements and Commitments.


(10)

Board of Commissioners Report

Laporan Dewan Komisaris

Para pemegang saham yang terhormat,

Atas nama Dewan Komisaris PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk., izinkan kami dalam Laporan Tahunan 2016 ini mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karuniaNya sehingga Perseroan dapat menunjukkan kinerjanya yang semakin baik dan memuaskan.

Kinerja Perseroan tersebut patut dihargai mengingat kondisi ekonomi global dan nasional belum seperti yang kita semua harapkan. Laju pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016, tercatat hanya sebesar 5,1%, sesuai dengan sumber dari Bank Indonesia.

Di tengah kondisi seperti ini, komitmen untuk terus maju dan bertumbuh secara berkesinambungan dan semangat kerja yang tinggi dari segenap Direksi dan management teamnya patut diberikan apresiasi. Pada periode 2016 Perseroan membukukan Penjualan sebesar Rp 7,97 Triliun naik sebesar 9,4% dibandingkan periode sebelum. Sedangkan Laba Bersih Perseroan mencapai sebesar Rp 72,31 Milyar, naik sebesar 78% dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan ini ditopang sebagian besar oleh pertumbuhan Penjualan dari segmen distribusi bahan bangunan, consumer goods (FMCG), dan Ritel Modern Mitra10. Walaupun faktor makro dan mikro ekonomi di 2016 belum sepenuhnya mendukung, Perseroan tetap dapat

Dear Shareholders,

On behalf of the Board of Commissioners of PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk., first let us praise and givethanks to Almighty God for all His blessings so that the Company can demonstrate its performance is getting better and satisfying.

The Company’s performance is commendable given the global and national economic conditions have not been as we as expected. The pace of global economic growth is still weak affect Indonesia’s economic growth in 2016, recorded only by 5,1% as accordance to Bank Indonesia.

In the midst of these conditions, the commitment to move forward and grow in sustainable and high morale of the entire Board of Directors and management teamnya should be appreciated. In the period of 2016 the Company recorded Sales of IDR 7,97 Trillion, increase by 9,4% compared to the same period last year. While the Company achieved Net Profit of IDR 72,31, an increase of 78% over the previous period, this increase is sustained largely by growth in distribution segment Sales of building materials, consumer goods (FMCG), and Modern Retail Mitra10. Although macro and micro economy in 2016 had not fully supported yet, the Company continued to innovate in selecting products that are attractive to engage in a very tight market competition.


(11)

Laporan Dewan Komisaris . Board of Commissioners Report | Annual Report 2016

09

berinovasi dalam memilih produk-produk yang menarik

untuk terjun dalam persaingan pasar yang sangat ketat. Prospek pertumbuhan akan kebutuhan bahan bangunan di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan data dari Real Estate Indonesia (“REI”) tahun 2015 backlog akan perumahan di Indonesia saat ini mencapai 11,4 juta unit. Dengan melihat potensi ini Perseroan akan mengembangkan lebih agresif dan ekspansif untuk mengembangkan bisnis distribusi bahan bangunan, ritel moderen bahan bangunan “Mitra10”. Perseroan juga konfiden terhadap potensi pangsa pasar Indonesia yang sangat besar akan kebutuhan barang sehari-hari atau disebut juga barang-barang konsumen (Consumer Goods/FMCG), sehingga kami juga akan lebih fokus untuk menambah jaringan distribusi untuk Consumer Goods secara nasional.

Dewan Komisaris terus proaktif mengawasi kebijakan Perseroan dan implementasi Tata Kelola Perusahaan dengan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Remunerasi. Dalam menjalankan usahanya, seluruh pihak yang bergabung dalam Perseroan selalu diingatkan dan ditanamkan mengenai Visi, Misi, & Nilai Perseroan.

The growth prospects of the need for building materials in Indonesia is still very large. Based on data from the Real Estate Indonesia (“REI”) in 2015, the backlog of housing in Indonesia currently reaches 11,4 million units. By looking at the potential of the Company will develop more aggressive and expansive to develop the building materials distribution business, the modern retail building materials “Mitra10”.

The company also see its share of the retail market Indonesia’s tremendous need for consumer goods/FMCG, in the future we will be more focus to increase nationwide distribution network. BOC continued to proactively monitor the implementation of Corporate Policies and Corporate Governance, assisted by the Audit Committee and the Remuneration Committee. In conducting its business, all parties are always reminded and implanted on the Vision, Mission, and Values of the Company. I hereby represent BOC thanked to our shareholders for the trusts given to us were so great in controlling the performance of the Company.

To the Board of Directors, we give the highest appreciation for the achievement of the Company, hopefully this achievement

Saya dengan ini mewakili Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham, atas kepercayaannya kepada kami yang begitu besar dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan. Kepada Direksi Perseroan, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pencapaian Perseroan, semoga prestasi ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang. Dewan Komisaris juga sangat mendukung rencana kerja di Tahun 2017 serta memberikan arahan kepada Direksi dengan prinsip kehati-hatian di tengah ketidakpastian gejolak perekonomian global dan domestik serta mengantisipasi dinamika politik dalam negeri.

Sebagai penutup, kami ucapkan terima kasih kepada Shareholders, Direksi, Komite Audit, Komite Remunerasi, bisnis partners baik para Principal dan Pelanggan yang sudah sekian lama berbisnis dengan kami dan telah menaruh kepercayaannya kepada kami, juga terutama kepada karyawan diseluruh Indonesia. Dengan berjalan dan berusaha bersama-sama, Perseroan dapat meningkatkan kinerjanya di tahun- tahun mendatang.

can be continued and enhanced in the future. The Board also strongly supports the work plan in the year 2017 and provides guidance to the Board of Directors with the principle of prudence in uncertain global and domestic economic turmoil and anticipate the political dynamics in the country. In closing, we would like to thank the Shareholders, the Board of Directors, Audit Committee, Remuneration Committee, both the Principal business partners and Customers that have long business relationship with us and have put their trust in us, as well, especially to employees throughout Indonesia. By walking and strive together, the Company can improve its performance in the coming years.

Board of Commissioner

Achmad Widjaja


(12)

Board of Directors Report

Laporan Dewan Direksi

Para pemegang saham yang terhormat,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan anugerah Nya, Perseroan mampu memperbaiki kinerja di 2016 lebih baik dibanding periode sebelumnya. Dalam kondisi perekonomian global dan domestik yang belum cukup kuat, Perseroan mampu mengambil langkah yang tepat yang akhirnya mendorong pertumbuhan.

Kondisi makro dan mikro ekonomi 2016

Tahun 2016, kondisi perekonomian global dan domestik belum menunjukan perbaikan yang berarti, namun secara positif merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus merupakan tahun yang sangat berat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2016 sebesar 5,0%, sedikit demi sedikit mulai rebound dibandingkan dengan kondisi 2015. Inflasi mulai stabil, suku bunga bertendensi menurun sehingga daya beli masyarakat mulai menunjukan arah yang positif meskipun belum begitu signifikan.

Perseroan berkeyakinan dan konfiden terhadap pemerintah dan kondisi bisnis saat ini. Pasar properti nasional untuk jangka panjang juga masih sangat menjanjikan dan juga dilihat sebagai

Dear Shareholders,

Praise to the presence of the Almighty God’s blessings, His mercy and grace, the Company was able to improve its performance better than 2015. In a period of global and domestic economic conditions were not yet strong enough, the Company is able to take appropriate steps that ultimately drive growth.

Macro- and micro-economic conditions in 2016

2016, the global and domestic economic conditions have not shown significant improvement, but positively a year full of challenges and a very strong year. Indonesia’s economic growth in the period by 5,0% in 2016, gradually began to rebound as compared with 2015. Inflation stabilized conditions, interest rates tend to decline so that the purchasing power of people started to show a positive direction, although not significantly so.

The Company believes and confidence towards the government and current business conditions. The national property market


(13)

Laporan Dewan Direksi . Board of Directors Report | Annual Report 2016

11

industri yang berpeluang tinggi mengingat masih begitu besar

Backlog akan kebutuhan rumah tinggal di Indonesia yaitu mencapai 11 juta unit. Tidak hanya pasar properti tetapi juga pasar renovasi rumah tinggal yang juga sangat menjanjikan yang dapat memberikan kontribusi pendapatan Perseroan. Prospek dan potensinya masih tetap menjanjikan.

Disamping itu Perseroan juga melihat pangsa pasar Indonesia yang sangat besar akan kebutuhan barang sehari-hari atau disebut juga barang-barang konsumen (Consumer Goods/ FMCG), sehingga kami akan fokus untuk menambah jaringan distribusi Consumer Goods secara nasional.

Kinerja Perseroan Tahun 2016

Penjualan tahun 2016 mencapai Rp 7,97 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,4%. Perseroan hanya fokus pada 2 segmen usaha yaitu Distribusi dan Ritel Moderen, dimana kontribusi Distribusi saat ini sebesar 71% dan Ritel Moderen sebesar 29%. Penjualan ritel moderen bertumbuh 5,3%, sedangkan untuk segmen distribusi mengalami pertumbuhan sebesar 11,4%.

Segmen Distribusi

Penjualan pada segmen usaha distribusi pada periode 2016 memberikan kontribusi sebesar Rp 5,7 triliun atau sebesar 71 % dari total Penjualan Perseroan.

for the long term is still very promising, also seen as an industry that has higher potential, given the huge Backlog need for home in Indonesia, reaching 11 million units. Not only the property market but also a home renovation market is also very promising to contribute revenues of the Company. Prospects and potential remains promising.

Besides, the company also see its share in Indonesian market is very big to the needs of consumer goods/FMCG, so we will be more focused to increase its Consumer Goods distribution network nationwide.

Company Performance In 2016

Sales in 2016 reached IDR 7.97 trillion, a rise of 9.4%. The company is only focus on 2 business segments namely Retail and Distribution Modern, whereby the contribution of the current distribution is 71% and 29% for Modern Retail segment. Modern retail segment sales grew 5,3%, while for the distribution segment increased by 11.4% growth.

Distribution segment

Sales in the distribution business segment in the period 2016 contributed IDR 5.7 trillion or 71% contribution to Sales consolidation.

Bahan Bangunan

Segmen distribusi bahan bangunan berkontribusi sebesar Rp 4,0 triliun. Permintaan terhadap bahan bangunan mengalami pertumbuhan akibat dari naiknya permintaan keramik baik yang lokal maupun impor untuk sektor properti. Dibanding dengan periode 2015 pertumbuhan segmen ini sebesar 12%. Untuk memberikan daya saing, Perseroan dari waktu ke waktu bekerjasama dengan para Prinsipal memberikan insentif dan promo yang menarik kepada para retailer yang mayoritas merupakan toko tradisional. Untuk menghadapi tantangan dan kompetisi di pasar, Perseroan menerapkan beberapa strategi kedepan antara lain: produk portfolio yang lebih baik dan meningkatkan kontribusi private branding yang diimpor langsung dari negara produsen. Kontribusi barang impor saat ini sebesar 10%. Selain itu secara jangka panjang akan memperbaiki profit margin dan daya saing produk Perseroan. Sampai dengan periode ini total cabang distribusi bahan bangunan yang dimiliki adalah 42 cabang di 40 kota di Indonesia, sehingga Perseroan dapat dikategorikan sebagai perusahaan distribusi bahan bangunan terbesar di Indonesia baik secara cakupan dan skalanya. Kontribusi penjualan distribusi bahan bangunan ini sebesar 50% dari total penjualan Perseroan, dan masih menjadi segmen yang terbesar di Perseroan.

Building materials

Building materials distribution segment contributed Rp. 4.0 trillion. Demand for building materials has grown as a result of rising demand for ceramics both local and imported for the property sector. Compared with the period of growth in this segment in 2015 increased by 12%. To give the

competitiveness, the Company from time to time in cooperation with the principals to provide incentives and attractive promos to retailers most of whom are traditional stores. To meet the challenges and competition in the market, the Company implemented several strategies in the future, among others: better product portfolios and increase the contribution of private branding imported directly from the overseas producers. The current contribution of imported goods amounted to 10%. Besides the long term will improve profit margins and the competitiveness of the Company’s products.

Until this period, the total branch building materials distribution owns 42 branches in 40 cities in Indonesia, so that the company can be categorized as the largest building materials distribution company in Indonesia both in scope and scale. Building materials distribution sales contribution is 50% of total company sales, and still the biggest segment in the company.


(14)

Kimia

Segmen distribusi kimia ini berkontribusi sebesar Rp 227 milyar. Permintaan industri akan suplai bahan kimia mengalami penurunan. Perseroan mencatat penurunan di segmen ini sebesar 28%. Pada segmen distribusi bahan kimia mencakup kebutuhan industry makanan & minuman, keramik, cat, tekstil, kulit, karet, plastic, dan farmasi. Perseroan melakukan konsolidasi dengan memperkuat Sales Task Force dan meningkatkan Service Level kepada para pelanggannya dan efisiensi. Pada tahun 2016, Perseroan mengfokuskan pangsa pasarnya di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Kontribusi penjualan segmen ini sebesar 2,8% dari total penjualan perseroan.

Consumer Goods

Pada segmen distribusi consumer goods, team penjualan semakin kokoh dan sampai dengan akhir 2016 memberikan kontribusi sebesar Rp 1,4 triliun, kontribusi segmen ini sudah mencapai 18% dari penjualan perseroan. Produk dari P&G (Procter & Gamble) berkontribusi paling besar dan menjadi salah satu tulang punggung dalam pencapaian penjualan yang terbaik di tahun 2016 pada segmen ini. Pada periode tersebut terdapat penambahan area baru dari Frisian Flag sehingga kontribusi terhadap pertumbuhan segmen ini yang mencapai 16,6%. Pada tahun mendatang perseroan akan menambah lagi prinsipal baru yang memiliki brand yang kuat dan menambah area coverage distribusinya yang lebih luas.

Chemicals

This chemical distribution segment contributed IDR 227 billion. The Demand of industrial chemical was also decreased. The company still recorded minus growth in this segment by 28%. In the chemical distribution segment includes the needs of the food & beverage industry, ceramics, paints, textiles, leather, rubber, plastics, and pharmaceuticals. The Company consolidated by strengthening Sales Task Force and improve service level to its customers and efficiency. In 2016, the Company focuses its market share in Jakarta, Bandung, Semarang and Surabaya. This segment sales contribution of 2.8% of total sales.

Consumer Goods

In the distribution segment of consumer goods, the sales team is getting stronger and until the end of 2016 contributed IDR 1.4 trillion, the contribution of this segment has reached 18% of sales. Products from P & G (Procter & Gamble) contributed the most and become one of the backbone in achieving the best sales in 2016 in this segment. During that period, there is addition of a new area of the Frisian Flag and contribute to growth of this segment reached 16.6%. In the coming year the company will add another new principal who has a strong brand and increase the coverage area of a wider distribution.

Segmen Ritel Moderen

Penjualan pada segmen ritel moderen pada periode 2016 memberikan kontribusi sebesar Rp 2,3 triliun atau sebesar 20% dari penjualan konsolidasian perseroan, dan mengalami pertumbuhan sebesar 5,3% dibandingkan tahun 2015.

Dengan pertumbuhan CAGR ritel moderen sebesar 20% selama 5 tahun, segmen ini menjadi fokus utama Perseroan dalam ekspansi agresifnya ke depan. Pemilihan lokasi menjadi sangat penting pada segmen usaha ini. Mitra10 dan Atria merupakan tren belanja masa kini dan masa yang akan datang. Per 31 Desember 2016, jumlah toko/outlet Mitra10 yang dimiliki sebanyak 24 outlet Mitra10 yang terdiri dari 20 Superstore and 4 Store Ekspress.

Sepanjang tahun 2016 Mitra10 membuka 3 store-nya di Pekayon - Bekasi, 1 store di Lampung dan 1 store di BSD City – Q Big. Store lainnya akan dibuka di tahun 2017 mengingat kondisi perekonomian saat itu sangat tidak menentu. Beberapa target lokasi sudah disiapkan dan direncanakan untuk periode 5 tahun mendatang. Perseroan sedang mengfokuskan dalam pengembangan toko-toko baru dan yang sudah ada dengan cara menambahkan produk-produk yang menarik, remodeling, meningkatkan kinerja inventory management-nya agar supaya lebih efisien, serta pengembangan “people”nya melalui pelatihan dan sertifikasi.

Modern Retail Segment

Sales in the modern retail segment in the period 2016 contributed IDR 2.3 trillion or 29% of the consolidated sales of the company, and a growth of 5.3% compared to 2015. With a CAGR growth of modern retail by 29% in 5 years, this segment becomes the main focus of the Company’s aggressive expansion in the future. The location selection is very important in this business segment. Mitra10 and Atria are business trend of the present and the future. Currently, the number of stores Mitra10 is 24 stores comprising 20 Superstores and 4 Express Stores.

Throughout 2016 Mitra10 opened its third store in Pekayon - Bekasi, 1 store in Lampung and 1 store in BSD City - Q Big. Other stores will be opened in 2017 given the current economic conditions it is very erratic. Some of the targeted location has been prepared and planned for the period of next 5 years. The Company currently focuses on the development of new stores and existing by adding attractive products, remodeling, improving the performance of its inventory management in order to be more efficient, as well as the development of “people” it through training and certification.


(15)

Laporan Dewan Direksi . Board of Directors Report | Annual Report 2016

13

Di tahun 2016, Atria tidak membuka store. Saat ini Atria

melanjutkan program konsolidasi usahanya atas 10 store yang ada, termasuk memperbaiki kinerja, produk portfolio, dan selalu memperhatikan dan melakukan peningkatan, pengembangan dan perbaikan dalam sistim operasinya, service level kepada pelanggannya, dan People.

Outlook 2017

Berdasarkan evaluasi kerja selama 2016, kami berpendapat masih ada beberapa area yang perlu ditingkatkan agar supaya setiap peluang bisnis yang ada dapat dimaksimalkan oleh Perseroan, sehingga dalam keadaan ekonomi yang belum stabil atau kondusif ini Perseroan memiliki pondasi yang kokoh. Dan pada saat ekonomi mulai membaik, Perseroan sudah siap untuk berkembang lebih cepat dan menguasai pangsa pasar baik di bidang distribusi maupun di bidang ritelnya.

Kami mengharapkan realisasi program-program pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dapat dipercepat sehingga diharapkan dapat membantu menekan biaya distribusi dan logistik di Indonesia dan dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang lebih baik.

In 2016, Atria did not open the store. Atria is currently

consolidating its business including improving the performance, product portfolio, and always pay attention and do better improvement, development and improvements in the system of operation, service level to its customers, and People.

Outlook 2017

Based on the evaluation work during 2016, we believe there are still some things that need to be improved so that every business opportunity can be maximized by the Company, so that in an unstable economy condition Company has always been in a solid foundation. And when the economy begins to climb, the Company is ready to develop faster and dominate market share distribution and retail. We expect the realization sinfratructure programs by government can be accelerated so that infrastructure development expected to help reducing the cost of distribution and logistics in Indonesia and can increase people’s purchasing power is better.

The Board of Directors has formulated several policies that will serve as a guide for the business unit’s COO and implemented in 2016, particularly the aggressive expansion of new stores

Direksi Perseroan telah merumuskan beberapa kebijakan yang akan menjadi panduan bagi para COO bisnis unitnya dan dilaksanakan di 2017 ini, terutama ekspansi secara agresif toko baru Mitra10, dan pengembangan strategik produk portfolio, prinsipal baru, dan meningkatkan kontribusi produk private brand, dan meningkatkan supply-chain management serta pengembangan people di seluruh bisnis segmen. Saya mewakili segenap Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, atas kepercayaan yang begitu besar yang diberikan kepada kami, serta dukungan yang tiada hentinya dalam program kerja yang telah disusun untuk meningkatkan kinerja Perseroan selama ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tugas, pengawasannya, dan masukannya yang konstruktif, serta penghargaan yang setinggi-tingginya bagi segenap karyawan yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya, untuk mendukung Perseroan mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan peningkatan kualitas layanan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mitra10, and strategic product development portfolio, new principals, and increase the contribution of private brand products, and people in all business segments.

Finally, I represent the Board of Directors express our thanks to all shareholders of the Company for their enormous trust given to us and unending support in the implementation of working plan which has been formulated to enhance Company’s performance all this time.

We also would like to thank all members of the Board of Commissioners for assignment, supervision, and constructive feedback, and rewards the highest for all employees that are committed to continuously improve its performance, to support the Company achieve sustainable growth and improved quality of service for the whole Indonesia community.

Board of Directors

Budyanto Totong


(16)

Selama tahun 2016, Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan utama sebagai berikut:

1. Membahasan hasil pemeriksaan aktivitas operasional Perseroan yang ditemukan oleh Internal Audit.

2. Menelaah independensi dan obyektivitas serta melakukan pertemuan dengan Eksternal Auditor untuk membahas kecukupan proses audit.

3. Membahas hasil temuan Internal Auditor dan External Auditor dengan manajemen Perseroan sehubungan dengan laporan keuangan konsolidasian 2016 Perseroan. 4. Menelaah hasil laporan keuangan konsolidasian per kuartal

Perseroan untuk akhir Maret 2016, Juni 2016, September 2016 dan Desember 2016.

Demikian Laporan Komite Audit ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.

In 2016, the Audit Committee had performed several main activities as follows:

1. Discussed with the Internal Auditor the audit results of the Company’s operational activities.

2. Reviewed the independence and objectivity as well as conducted meetings with the External Auditor to discuss the adequacy of the audit processes.

3. Discuss with the Company’s management on result of the Internal Auditor and External Auditor regarding the Company’s 2016 consolidated financial statements. 4. Conducted quarterly review of the Company’s Consolidated

Financial Statements as of March 2016, June 2016, September 2016 and Desember 2016.

This Audit Committee Report has been submitted and signed by the Audit Committee of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Committee Audit

Justinus Aditya Sidharta

Chairman of Committee Audit

Audit Committee Report

Laporan Komite Audit


(17)

Kantor/Toko

Office/Stores

Kalimalang

Jl. Kalimalang Raya No. 7 Bekasi

Cinere

Jl. Cinere Raya, Limo Cinere

Tanjung Api-Api

Jl. Letjen Harun Sohar No. 2605 Tanjung Api-Api Km 9

Palembang

Fatmawati

Jl. R S Fatmawati No.38 D/E Jakarta Selatan

Pamulang

Jl. Siliwangi Raya Blok SH 21 No. 10-11, Pamulang Tangerang

BSD City Q-Big

Jl. BSD Raya Utama Medang, Pagedangan Tangerang, Banten

Cikarang

Jl. Raya Cibarusa No.18 B & E Cikarang

Head Office

Gading Serpong

Jl. Boulevard Gading Serpong Blok Mitra10

Summarecon Serpong Tangerang

Lampung

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam, Rajabasa, Kota Bandar Lampung Lampung

Gatot Subroto

Jl. Gatot Subroto Barat No. 405 Denpasar

Pekayon

Jl. Raya Pekayon Blok Dd No.13 Bekasi, Jawa Barat

Bogor

Jl. H. Soleh Iskandar Kedung Badak Bogor

Bintaro

Jl. Pondok Betung Raya Pondok Aren

Tangerang

Grand Cakung

Jl. Sultan Hamengkubuwono IX Km 25 Cakung, Jakarta Timur

Percetakan Negara

Jl. Percetakan Negara

Komplek Rawasari Mas Blok C36 Jakarta Pusat

By Pass

Jl. By Pass Ngurah Rai No. 840-842 Denpasar

Daan Mogot

Jl. Daan Mogot Raya Km 16 Tampak Siring Raya Blok KK No.1 Jakarta Barat

Medan

Jl. Gatot Subroto No.124/152A Sei Sikambing

Medan

Depok

Jl. Margonda Raya Depok

Mauk

Jl. Moh Toha No.72

Pasar Baru Komplek Kawasan Ramayana Mauk

Tangerang

Batam

Batam Center Jl. Jend. A. Yani Batam

Kedungdoro

Jl. Kedungdoro 62-64 Surabaya

Cibubur

Jl. Raya Alternatif Cibubur Jatisampurna

Bogor

Wiyung

Jl. Menganti Wiyung Karangan Perumahan Royal Residence Surabaya


(18)

A. TINJAUAN UMUM

Pada tahun 2016, meskipun perekonomian belum membaik, akan tetapi Perseroan berhasil mencatat Penjualan sebesar Rp 7,97 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen distribusi (71%) dan 29% dari Ritel Modern. Pertumbuhan penjualan Perseroan sebesar 9,4% diperoleh dari beberapa diversifikasi segmen usaha baik di bidang Distribusi bahan bangunan, FMCG (Consumer Goods) dan Modern Retail.

B. KEUANGAN

Sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun 2016 sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian, dalam semua hal yang material, berikut beberapa pokok analisis yang dapat kami sajikan.

LAPORAN LABA RUGI

KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Penjualan

Penjualan tahun 2016 mencapai Rp 7,97 triliun atau tumbuh sebesar Rp 683 milyar dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 7,28 triliun. Pertumbuhan Penjualan sebesar 9,4% ini tercapai dikarenakan meningkatnya Penjualan Barang Beli Putus sebesar Rp 641 milyar, dari Rp 7,1 triliun di tahun 2015 menjadi Rp 7,7 triliun di tahun 2016; dan juga dikarenakan meningkatnya Penjualan Konsinyasi sebesar Rp 42 milyar, dari Rp 199 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 241 miliar di tahun 2016. Kenaikan Penjualan diperoleh dari pertumbuhan Penjualan segmen distribusi dan ritel moderen sebesar 11,4% dan 5,3%.

A. GENERAL OVERVIEW

In 2016, although the economy is not recovering fully the Company’s has recorded sales around IDR 7.97 trillion where as Distribution segment still contributed 71% and 29% from Modern Retail. The Company’s sales growth around 9.4% due to diversity in Company’s business unit contribution such as Building Material Distribution, FMCG (Consumer Goods) and Modern Retail.

B. FINANCIAL

In relation to 2016 financial performance, as reflected in the Company’s Consolidated Financial Statements which is Audited by Purwantono, Sungkoro & Surja, with Unqualified Opinion, we present the following key analysis.

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Sales

Sales increased by IDR 683 billion from IDR 7.28 trillion in 2015 to IDR 7.97 trillion in 2016. The 9.4% sales growth was due to the increase in Direct Sales of IDR 641 billion from IDR 7.1 trillion in 2015 to IDR 7.7 trillion in 2016; and also due to the increase in Consignment Sales of IDR 42 billion from IDR 199 billion in 2015 to IDR 241 billion in 2016. The overall sales growth was contributed by sales growth in both distribution segment and modern retail segment of 11.4% and 5.3%, respectively.

Management Analysis & Overview

Analisis & Pembahasan Manajemen

Penjualan* | Sales*

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

2015 7.284.518

2016

7.967.920

* Termasuk Penjualan Konsinyasi * Includes Consignment Sales

4.000.000 2.000.000


(19)

Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview | Annual Report 2016

17

Laba Kotor | Gross Profit

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

2015 979.156

2016

1.099.330

400.000 200.000

0 600.000 800.000 1.000.000

Income from Operations

In 2016, Income from Operations was IDR 200 billion, which increased by 29% or IDR 45 billion from IDR 155 billion in 2015. Operating profit margin also increased 2.5% in 2016 compare to 2.1% in 2015, mainly due to improvement in sales growth compare to last year, and improvement on gross margin. Also forex gained around IDR 3,4 billion compare to 2015 with forex loss around IDR 10,1 billion.

Laba Usaha

Pada tahun 2016, Laba Usaha Perseroan sebesar Rp 200 miliar, naik sekitar 29% atau sebesar Rp 45 miliar dari Rp 155 miliar di tahun 2015. Marjin Laba Usaha naik dari 2,5% di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 2,1%, dikarenakan adanya pebaikan dalam pertumbuhan penjualan Perseroan dibandingkan pada tahun lalu, dan perbaikan dalam marjin Laba Kotor. Serta terdapat laba kurs pada tahun 2016 sebesar Rp 3,4 miliar dibandingkan rugi kurs yang terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp 10,1 miliar.

Laba Kotor

Pada tahun 2016, Laba Kotor Perseroan naik dari Rp 979 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 1,1 triliun pada tahun 2016. Kenaikan Laba Kotor sebesar 12,3% disebabkan kenaikan penjualan dan perbaikan dalam margin khususnya untuk barang import.

Gross Profit

In 2016, Gross Profit increased from IDR 979 billion in 2015 to IDR 1.1 trillion in 2016. The 12.3% increase in Gross Profit was due to sales growth and improvement on margin especially on imported products.

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Perseroan naik sebesar Rp 32 miliar atau 73%, dari Rp 43 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 75 miliar di tahun 2016. Hal ini disebabkan meningkatnya penjualan Perseroan dan perbaikan marjin Laba Kotor Perseroan.

Profit for the year

The Company’s Profit for the year increased by IDR 32 billion or 73%, from IDR 43 billion in 2015 to IDR 75 billion in 2016. This due to sales growth and gross margin improvement.

Laba Usaha | Income from Operations

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

2015 155.060

2016

200.102

100.000 50.000


(20)

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pada tahun 2016, Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada entitas induk sebesar Rp 72 miliar naik Rp 31 miliar atau sebesar 78% dibandingakan dengan tahun 2015 yang membukukan sebesar Rp 41 miliar.

Other Comprehensive Income

In 2016, Total Other Comprehensive Income increased by IDR 22 billion became IDR 71 billion in 2016 from IDR 49 billion in 2015. Total Other Comprehensive Income increased 45% compare to last year due to growth in sales.

Penghasilan Komprehensif Lain

Pada tahun 2016, Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan naik sebesar Rp 22 miliar menjadi Rp 71 miliar pada tahun 2016 dari Rp 49 miliar pada tahun 2015. Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan naik 45% dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan pada penjualan.

Profit For The Year Attributable to:

In year 2016, on Profit for The Year Attributable to owner of the parent entity recorded IDR 72 billion which increase IDR 31 billion or 78% compared to 2015 which was recorded around IDR 41 billion.

Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

2015 43.022

2016

74.637

40.000 20.000

0 60.000 80.000 100.000

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada | Profit For The Year Attributable to

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

2015 40.618

2016

72.313

40.000 20.000

0 60.000 80.000 100.000

Penghasilan Komprehensif Lainnya | Other Comprehensive Income

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

49.062

70.951

2016

2015


(21)

Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview | Annual Report 2016

19

Laba Per Saham Yang Dapat Diatribusikan

Kepada Pemilik Entitas Induk.

Pada tahun 2016, Laba per Saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 21,- naik 50% dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu sebesar Rp 14,-.

Earning Per Share Attributable to Owners of the Parent Entity

In 2016, Earning per Share Attributable to Owners of the Parent Entity was IDR 21 increased 50% compare in 2015, which is only IDR 14.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 menunjukkan posisi Total Aset sebesar Rp 4,2 triliun, Total Liabilitas Rp 2,8 triliun, dan Total Ekuitas Rp 1,4 triliun, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015 menunjukkan posisi masing-masing sebesar Rp 3,5 triliun, Rp 2,7 triliun dan Rp 854 miliar. Sehubungan dengan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan ini, beberapa hal pokok yang perlu dikemukakan antara lain sebagai berikut:

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

The Company’s Consolidated Statements of Financial Position as of 31 December 2016 shows position of Total Assets amounted to IDR 4.2 trillion, Total Liabilities amounted to IDR 2.8 trillion, and Total Equity amounted to IDR 1.4 trillion; while as of 31 December 2015, these figures were respectively amounted to IDR 3.5 trillion, IDR 2.7 trillion, and IDR 854 billion. In relation to the Company’s Consolidated Statements

of Financial Position, there are several key points which need to be highlighted, such as:

Laba Per Saham Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk | Earning Per Share Attributable to Owners of the Parent Entity

( dalam Rupiah . in Rupiah)

2015 14

2016

21

10 5

0 15 20 25

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian | Consolidated Statements of Financial Position

2016

2015

Total Assets Total Liabilities Total Equity

2.829.046

2.669.054

4.240.820

3.522.573

1.411.774

853.519

( dalam jutaan Rupiah . in million Rupiah)

1.000.000 1.500.000 2.000.000

500.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000


(22)

Total Aset Lancar

Total Aset Lancar mengalami peningkatan sebesar

Rp 580 miliar dari Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 3,1 triliun pada akhir tahun 2016. Peningkatan ini terutama dikarenakan naiknya Piutang Usaha, dan Persediaan - Neto masing-masing sebesar Rp 196 miliar atau 21% dan Rp 285 miliar atau 21%. Kenaikan tersebut dikarenakan pertumbuhan penjualan pada tahun 2016.

Piutang Usaha

Pada tahun 2016 piutang usaha sebesar Rp 1,1 triliun naik sebesar 21% dibandingkan dengan tahun 2015 piutang usaha sebesar Rp 948 miliar. Ratio hari piutang usaha 2016 adalah 47 hari naik 4 hari dari 43 hari di akhir 2015. Tahun ini Perusahaan menerima pembayar dari pelanggan 4 hari lebih lama dibandingkan tahun lalu.

Persediaan Barang

Tahun 2016 persediaan barang naik 21% menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan Rp 1,4 triliun pada akhir 2015. Ratio hari persediaan barang sekitar 86 hari, naik 9 hari dibandingkan dengan tahun 2015. Penyebab kenaikan pembelian barang dagangan karena menunjang pemulihan penjualan. Total Aset Tidak Lancar

Posisi Total Aset Tidak Lancar pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp 1,1 triliun, naik sebesar Rp 138 miliar dari Rp 968 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya Aset Tetap - Neto sebesar Rp 92 miliar dari Rp 779 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 871 miliar pada akhir tahun 2016. Kenaikan ini diutamakan adanya pembelian Aset Tetap berupa tanah, bangunan, peralatan kantor, toko, dan gudang.

Total Liabilitas

Total Liabilitas mengalami peningkatan sebesar Rp 160 miliar dari Rp 2,6 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 2,8 triliun pada akhir tahun 2016. Penyebab utama dari naiknya posisi Total Liabilitas ini adalah naiknya Total Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 147 miliar pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Penyebab utama adalah kenaikan pada Utang Usaha dan Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Hutang Usaha

Hutang usaha tahun 2016 berjumlah Rp 1,6 triliun dimana naik sebesar Rp 198 miliar atau 13,8% dari Rp 1,4 triliun pada akhir 2015. Jumlah hari hutang usaha naik 3 hari menjadi 78 hari dari 75 hari akhir tahun 2015.

Total Ekuitas

Posisi Total Ekuitas naik 65,4% dari Rp 854 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp 1,4 triliun pada 31 Desember 2016. Kenaikan tersebut dari Modal saham dan Tambahan modal disetor dimana pada bulan Juni 2016 Perusahaan melakukan PMHMETD, dengan dana yang diterima oleh Perseroan sebesar Rp 492 miliar.

Total Current Assets

Total Current Assets increased by IDR 580 billion, from IDR 2.5 trillion at the end of 2015 to IDR 3.1 trillion at the end of 2016. The increase was mainly due to the increases in Trade Receivables and Inventory of IDR 196 billion or 21%, and Inventories - Net of IDR 285 billion or 21%. Due to improvment in sales this year, the increase is to support sales growth.

Accounts receivable

In 2016, trade receivables around IDR 1.1 trillion, its increase about 21% compared end of 2015, which around IDR 948 billion. The ratio of account receivables day is 47 days up 4 days from 43 days at the end of 2015. This year, Company was receiving payment from Customer 4 days late than last year.

Inventory

In 2016, inventories increase 21% to IDR 1.6 trillion compared to IDR 1.4 trillion at the end of 2015. The inventory day is 86 days, up 9 days compared to 2015. Increase in purchasing inventory mainly due to support sales growth.

Total Non-Current Assets

Total Non-Current Assets position at the end of 2016 was IDR 1.1 trillion, which increased by IDR 138 billion from IDR 968 billion at the end of 2015. The increase was due to the increase of Property and Equipment - Net of IDR 92 billion from IDR 779 billion at the end of 2015 to IDR 871 billion at the end of 2016. The increase was mostly due to acquisition on Property and Equipment in the form of land, building, office equipment, stores, and warehouse.

Total Liabilities

Total Liabilities position increased by IDR 160 billion from IDR 2.6 trillion at the end of 2015 to IDR 2.8 trillion at the end of 2016. The main reasons for the increase in Total Liabilities were due to the increase in Total Current Liabilities of IDR 147 billion in 2016 compare to 2015. Mainly due to increase on trade payables and Current maturities of long-term debts.

Accounts payable

Accounts payable in 2016 is IDR 1.6 trillion, which increased around IDR 198 billion or 13.8% from IDR 1.4 trillion at the end of 2015. The payable day has decreased by 3 days to 78 days from 75 days by end of 2015.

Total Equity

Position of Total Equity increased by 65,4%, from IDR 854 billion as of 31 December 2015 to IDR 1.4 trillion as of 31 December 2016. This increased due to Right Issues the Company did on June 2016, with total proceed received by the Company amounted IDR 492 billion.


(23)

(24)

Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi Liabilitas Jangka Pendek yang diukur dengan perbandingan Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek. Tingkat likuiditas Perseroan sebesar 1,26x pada tanggal 31 Desember 2016 dan 1,09x pada tanggal 31 Desember 2015. Arus Kas

Arus Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat menurun sebesar Rp 259 miliar menjadi minus Rp 166 miliar pada tahun 2016 dari Rp 93 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan pembayaran ke pemasok sebesar Rp 447 miliar dibandingkan tahun lalu.

Arus Kas dari Aktifitas Investasi tahun 2016 yang digunakan sebanyak Rp 221 miliar dipergunakan untuk investasi aset tetap sebesar Rp 128 miliar, dan pembayaran sewa jangka panjang sebesar Rp 76 miliar. Penurunan pada perolehan aset tetap sebesar 33%, sedangkan ada kenaikan signifikan terhadap pembayaran sewa jangka panjang sebesar 379% dibandingkan tahun 2015. Sebab utama adalah pembayaran sewa jangka panjang untuk Modern Retail pada tahun 2016.

Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan untuk tahun 2016 tercatat Rp 395 miliar dimana pendanaan tersebut dari penerimaan kas melalui PMHMETD – setelah dikurangkan dengan biaya emisi efek sebesar Rp 492 miliar. Pendanaan tersebut sebagian besar digunakan untuk penambahan gerai pada anak Perusahaan.

SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar Liabilitasnya yang dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Aset (Debt to Assets ratio = DAR) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Aset (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).

Tingkat solvabilitas juga bisa dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity ratio = DER) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Ekuitas (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).

DAR Perseroan mengalami penurunan dari 0,76x pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi 0,67x pada tanggal 31 Desember 2016. IBDA Perseroan turun dari 0,28x pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi 0,22x pada tanggal 31 Desember 2016.

Liquidity

Liquidity is the capability of the Company to fulfill all the Current Liabilities, which is measured by comparing Total Current Assets with Total Current Liabilities.

The liquidity level of the Company was at 1.26x on 31 December 2016 and at 1.09x on 31 December 2015.

Cashflow

Cash Flows from Operating Activities were recorded decreased to IDR 259 billion which minus to IDR 166 billion in 2016 from IDR 93 billion in 2015. This decrease was due to higher payments to suppliers around to IDR 447 billion compared to last year.

Cash Flows from Investing Activities 2016 are used as much as IDR 221 billion which used for fixed assets investment of IDR 128 billion, and payment for long-term rent of IDR 76 billion. The decreased on acquisitions of property and equipment around 33%, while significant increased on payment for long-term rent around 379% compared to 2015. The main reason is due to rental payment for Modern Retail in 2016.

Cash Flow from financing activities for 2016 was IDR 395 billion which the funding from cash receipt from Right Issue – net off stock issuance cost around IDR 492 billion. The funding is mainly used for new stores expansion of Company’s subsidiary.

SOLVABILITY

Solvability is the capability of the Company to pay all its Liabilities, which is measured by comparing Total Liabilities with Total Assets (Debt to Assets ratio = DAR) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Assets (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).

The level of solvability can also be calculated by comparing Total Liabilities with Total Equity (Debt to Equity ratio = DER) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Equity (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).

DAR of the Company slightly decreased from 0.76x on 31 December 2015 to 0.67x on 31 December 2016. IBDA of the Company also decreased from 0.28x on 31 December 2015 to 0.22x on 31 December 2016.


(25)

Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview | Annual Report 2016

23

DER dan IBDE Perseroan mengalami penurunan masing-masing

dari 3,14x dan 1,18x pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi 2,00x dan 0,65x pada tanggal 31 Desember 2016.

Penurunan pada DAR, IBDA, DER, dan IBDE tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya – neto sebesar Rp 80 miliar, dan pada liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang Bank dan Pinjaman Lainnya – Neto sebesar Rp 12 miliar. Dan juga dikarenakan terdapat penambahan modal dari hasil PMHMETD sebesar Rp 492 miliar.

IMBAL HASIL ASET DAN EKUITAS

Imbal hasil Aset (Return on Assets = ROA) menunjukan kemampuan aset produktif Perseroan untuk menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Aset.

Imbal hasil Ekuitas (Return on Equity = ROE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Ekuitas.

ROA Perseroan mengalami kenaikan dari 1,15% pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi 1,71% pada tanggal 31 Desember 2016. ROE Perseroan juga naik dari 4,80% pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi 5,12% pada tanggal 31 Desember 2016.

Kenaikan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh naiknya Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2016 sebesar 78% dibandingkan dengan tahun 2015, dan terdapat kenaikan modal dari hasil PMHMETD pada tahun 2016.

DER and IBDE of the Company decreased from 3.14x and 1.18x on 31 December 2015 to 2.00x and 0.65x on 31 December 2016, respectively.

The decrease in DAR, IBDA, DER, and IBDE was mainly due to the decrease inShort-term bank loans and other borrowing – net around IDR 80 billion, and Long-term debts – net of current maturities: Bank Loans and other borrowing – Net around IDR 12 billion. And additional Right Issue proceeds around IDR 492 billion.

RETURN ON ASSETS AND EQUITY

Return on Assets (ROA) shows the capability of the productive assets of the Company to produce Profit for the year

attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity with Total Assets.

Return on Equity (ROE) is the capability of the Company to produce Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity with Total Equity.

ROA of the Company increased from 1.15% on 31 December 2015 to 1.71% on 31 December 2016. ROE also increased from 4.80% on 31 December 2015 to 5.12% on 31 December 2016.

The increased in ROA and ROE was due to the decreased in the Company’s Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity generated in 2016 around 78% compared to last year, and additional equity from Right Issue in 2016.


(26)

Perseroan mengetahui pentingnya Tata Kelola Perusahaan dan menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan faktor penting untuk operasi bisnis, mengelola bisnis efisien dan efektif untuk memiliki stabilitas, pertumbuhan yang berkesinambungan dan kejujuran untuk semua pemangku kepentingan.

Perseroan menetapkan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, yang meliputi lima prinsip utama terhadap kepentingan hak-hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, keterbukaan informasi dan transparansi, dan tanggung jawab Perseroan, agar dapat ditetapkan dalam pedoman untuk setiap langkah yang dibuat oleh manajemen dan karyawan Perseroan dalam mengelola bisnis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dibuat dan dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ke depan Perseroan terus berupaya melakukan pembenahan diri dengan memperkuat tata kelola perusahaan sesuai standar yang berlaku.

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Perseroan dapat dibuka pada situs web Perseroan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan pelaksanaan GCG Perseroan adalah sebagian dari tanggung jawab Perseroan dalam implementasi prinsip-prinsip GCG. Laporan ini sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum yang memiliki wewenang tertinggi dalam proses pengambilan keputusan di Perseroan, yang ketentuannya telah diatur di dalam UUPT dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS harus diadakan sedikitnya sekali dalam setahun, dan dalam jangka 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku Perusahaan, serta harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

RUPS merupakan bentuk pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada pemegang saham sehubungan dengan pelaksanaan tugas serta kinerjanya dalam pengelolaan Perseroan.

RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan telah diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2016. Keputusan lengkap RUPST dan RUPSLB tersebut telah diumumkan dalam surat kabar harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 4 April 2016, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tingkat kehadiran pemegang saham Perseroan dalam RUPST dan RUPSLB tersebut diatas adalah 95%.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

1.1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2015 termasuk Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan (Laporan Keuangan Konsolidasian) Perseroan Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja – Ernst & Young

Company knows the importance of Corporate Governance and realizes that the Good Corporate Governance (GCG) is the crucial factor for business operation, in order to manage the business efficiently and effectively to have stability, continuous growth and fairness to all stakeholders.

The Company establishes the Corporate Governance Policy, by covering the important five core principles on the rights of shareholders, fairness treatment to shareholders, disclosure of information and transparency, and responsibility of the Company, in order to be guideline for actions made by the management and employees of the Company in managing business to achieve the company’s objectives and goal. GCG Policy is created and execute in accordance with applicable regulations.

Going forward, the Company will continue to make self improvement to strengthen corporate governance according to its standard.

The GCG policy of the Company is disclosed on its website.

Report of Good Corporate Governance Practice

Report of GCG is part of PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk.’s responsibilities to implement GCG principles. The report is prepared in accordance to OJK’s regulation concerning the Submission of Annual Report from Issuers or Public Companies.

General Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum that holds the highest authority in the Company’s decision making process, which has been regulated in the Law on Limited Liability Company and/or the Articles of Association of the Company. GMS must be held at least once a year, and within 6 (six) months after the end of the Company’s fiscal year, and also attended by shareholders representing more than half of the total shares issued by the Company.

GMS is as a form of accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors to the shareholders regarding their work and performance of duties in running the Company.

The Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) were held on June 31 March, 2016. Decisions of the AGMS and EGMS were announced in the newspapers Bisnis Indonesia and Investor Daily on April 4th, 2016, in accordance with applicable regulations. The attendance rate of the Company’s shareholders at these AGMS and EGMS was 95%.

Annual General Meeting

1.1. Approved and ratified the Annual Report of the Company for the 2015 Financial Year, including the Activities Report of the Company, the Board of Commissioners’ Supervisory Report and the Financial Statements (the Consolidated Financial Statements) of the Company for the 2015 Financial Year, which has been audited by Public

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan


(1)

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Manajemen modal Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2016. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

The Company and certain Subsidiaries are required under their respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant entities as of December 31, 2016. In addition, the Group is also required by Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payment to stockholders, return capital to stockholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year ended December 31, 2016.

Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitas (DER), dengan membagi liabilitas berbunga dengan ekuitas. Kebijakan Grup adalah menjaga DER dalam kisaran dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Grup menyertakan dalam liabilitas berbunga, utang bank jangka pendek dan liabilitas jangka panjang (termasuk utang bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan). Yang dikelola sebagai modal oleh manajemen adalah modal saham, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan nonpengendali. DER pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 0,65 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar 1,17.

The Group monitors its capital using debt-to-equity ratio (DER), by dividing interest-bearing debt by total equity. The Group’s policy is to maintain its DER within the range of the DER of the leading companies in the industry in Indonesia in order to secure access to financing at a reasonable cost. The Group includes within interest-bearing debt, the short-term bank loans and long-term debts (including long-term bank loans and obligations under finance lease). Capital managed by the management includes share capital, equity attributable to the parent entity and non-controlling interests. DER as of December 31, 2016 is 0.65 and December 31, 2015 is 1.17.


(2)

33. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

33. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

a. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Maret 2016, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 175, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba dan membagikan dividen kas sejumlah Rp7.237.595. Dividen kas tersebut telah dibayar pada tanggal 12 April 2016.

a. In the Company’s Stockholders’ Annual General Meeting held on March 31, 2016 the minutes of which are notarized under deed No. 175 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the stockholders resolved to, among others,

appropriate Rp200,000 from retained

earnings as a general reserve and declare cash dividend amounting to Rp7,237,595. The cash dividend was paid on April 12, 2016.

b. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2015, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 318, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba dan membagikan dividen kas sejumlah Rp14.475.189. Dividen kas tersebut telah dibayar pada tanggal 24 Juli 2015.

b. In the Company’s Stockholders’ Annual General Meeting held on June 24, 2015 the minutes of which are notarized under deed No. 318 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the stockholders resolved to, among others,

appropriate Rp200,000 from retained

earnings as a general reserve and declare cash dividend amounting to Rp14,475,189. The cash dividend was paid on July 24, 2015.

34. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

34. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information to the consolidated statement of cash flows relating to non-cash activities follows:

2016 2015

Acquisitions of property and equipment

Perolehan aset tetap dengan mengkredit: credited to:

Pinjaman lainnya 14.093.058 2.324.500 Other borrowings

Uang muka 7.718.521 - Advances

Utang lain-lain 2.838.078 - Other payables

35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 35. SUBSEQUENT EVENTS

1. Pada tanggal 2 Februari 2016, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited menyetujui perpanjangan fasilitas akseptasi Perusahaan sampai dengan tanggal 28 Februari 2018 (Catatan 14).

1. On February 2, 2016, The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited

agreed to extend the demand loan facility of the Company up to February 28, 2018 (Note 14).

2. Pada tanggal 2 Maret 2017, fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dari Bank Permata untuk KKS telah dilunasi dan tidak diperpanjang kembali (Catatan 14).

2. In March 2, 2017, overdraft and trust receipt facility from Bank Permata for KKS has been paid and is not extended. (Note 14).

3. Pada tahun 2017, para pemegang saham SGK (entitas anak), menyetujui pembubaran SGK dan oleh karena itu SGK tidak lagi melakukan kegiatan usahanya. Pembubaran SGK tidak

3. In 2017, shareholders of SGK (a subsidiary), agree to liquidate SGK and therefore SGK no longer conducts its business activities. The liquidation of the SGK does not have any


(3)

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2017:

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

The following are accounting standards issued by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2017:

a. Amandemen PSAK No.1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No.1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

a. Amendments to PSAK No.1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative.

This amendments clarify, rather than

significantly change, exiting PSAK No.1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to financial statements and identification of significant accounting policies

b. Amandemen PSAK No.16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No.16 dan PSAK No.19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

b. Amendments to PSAK No.16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in PSAK No.16 and PSAK No.19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method cannot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.

c. Amandemen PSAK No.24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No.24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.

c. Amendment to PSAK No.24: Employee Benefits on Defined benefit plans: Employee Contributions. PSAK No.24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.


(4)

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

d. PSAK No.5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang

dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No.5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

d. PSAK No.5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements

made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK No.5 including a brief description of

operating segments that have been

aggregated and the economic

characteristics.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

- Disclose the reconciliation of segment

assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

e. PSAK No.7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

e. PSAK No.7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

f. PSAK No.16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No.16 dan PSAK No.19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

f. PSAK No.16 (2015 Improvement): Property,

Plant and Equipment. The improvement clarifies that in PSAK No.16 and PSAK No.19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.

g. PSAK No.19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No.16 dan PSAK No.19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut

g. PSAK No.19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK No.16 and PSAK No.19 that the asset may be revalved by reference to observable data on either the gross or the net carrying

amount. In addition, the accumulated

depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.


(5)

36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

h. PSAK No.22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.

h. PSAK No.22 (2015 Improvement): Business Combination. The improvement clarify the scope and obligation to pay contigent benefit which meet the financial instrument definition recognized as financial liabilities or equity.

i. PSAK No.25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No.25 paragraf 27.

i. PSAK No.25 (2015 Improvement): Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK No.25.

j. PSAK No.68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No.68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No.55.

j. PSAK No.68 (2015 Improvement): Fair Value

Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK No.68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK No.55.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.


(6)