Fase haid atau menstruasi

17 dirinya. Kondisi jantung, neurologis, paru-paru dan metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan seseorang tidak mampu dan memerlukan perawatan untuk melakukan perawatan. Menstrual hygiene didefinisikan sebagai perawatan simpatik, emosional dan higienis yang diberikan saat menstruasi. Menstrual hygiene termasuk mengurus daerah genitalia, pembalut, kebersihan pribadi, diet dan olahraga Clement, 2012. Berikut adalah cara memelihara organ reproduksi wanita saat menstruasi: a. Darah menstruasi biasanya memiliki sangat sedikit bau sampai darah tersebut kontak dengan bakteri pada kulit di udara. Wanita juga akan lebih berkeringat saat menstruasi dibanding dengan hari-hari biasanya. Oleh karena itu, agar tubuh tetap segar dan bebas dari bau badan harus rajin merawat tubuh dengan mandi dan mencuci rambut minimal dua hari sekali. Mandi dapat dilakukan dengan air panas atau air hangat. Clement, 2012 b. Bersihkan bekas keringat yang ada di sekitar alat kelamin secara teratur dengan air bersih, lebih baik air hangat, dan sabun lembut dengan kadar soda rendah terutama saat Buang Air Besar BAB dan Buang Air Kecil BAK. Cara membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah dari arah depan vagina ke belakanganus. Jika dilakukan secara terbalik bakteri yang ada disekitar anus akan terbawa dalam vagina. Setelah dibersihkan gunakan handuk bersih atau tisu kering untuk mengeringannya Manuaba, 2009; Kusmiran, 2012. 18 c. Menggunakan air bersih saat mencuci vagina. Tidak menggunakan sabun khusus pembersih vagina ataupun obat semprot pewangi. Di dalam vagina terdapat bakteri Lactobacillus Doderlein yang berfungsi memproduksi asam sehingga terbentuk suasana masam yang mampu mencegah bakteri masulk ke dalam vagina. Dengan menggunakan sabun khusus terlalu sering, bakteri tersebut akan mati dan memicu berkembangbiaknya bakteri jahat yang dapat mneyebabkan infeksi Manuaba, 2009; Nadesul, 2008; Dingwall, 2010. d. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari untuk menjaga kelembapan vagina yang berlebihan. Bahan celana dalam yang baik adalah yang mampu menyerap keringat seperti katun. Hindari memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat karena kulit susah bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab, berkeringat dan mudah menjadi tempat berkembang biak jamur yang dapat menimbulkan iritasi Manuaba, 2009; Nadesul, 2008; Dingwall, 2010. e. Perhatikan rambut yang tumbuh disekitar kemaluan. Jangan mencabut- cabut rabut tersebut karena lubang ini akan menjadi jalan masuk bakteri dan jamur yang dikhawatirkan dapat menimbulkan iritasi dan penyakit. Perawatan rambut di daerah kewanitaan cukup dipendekkan dengan gunting atau alat cukut dan busa sabun yang lembut. Rambut di daerah kewanitaan befungsi untuk merangsang pertumbuuhan bakteri baik serta menghalangi masuknya benda kecil ke dalam vagina Manuaba, 2006; Manuaba, 2009; Kusmiran, 2012. 19 f. Pilihlah pembalut dengan ukuran yang tepat, panjang, dan kualitas. Hindari pemakaian pembalut lebih dari enam jam. Hal ini dikarenakan pembalut juga menyimpan bakteri jika tidak diganti dlam waktu yang lama Clement, 2012. g. Menggunakan pembalut sanitary pad yang siap pakai. Hindari penggunaan pembaalut kain karena dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang higiene akibat perawataannya yang kurang biak, seperti mengeringkan di tempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari yang berisiko tumbuhnya mikroba atau larva yang menyebabkanvagina berbau tidak sedap Ali, 2007. h. Buang pembalut bekas dengan dibungkus kertas kemudian dibuang ke tempat sampah Nada, 2007. Cara terbaik untuk membuang pemablut adalah dengan pembakaran Clement, 2012.

2. Dampak Kesehatan Masalah Menstrual Hygiene

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas III SDI Al-Falah I Pagi (kuasi Eksperimen Pada Siswa SDI Al-Falah I Pagi Jakarta Barat)

2 21 256

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur

0 11 127

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 3 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan, Perilaku, Dan Daya Terima Siswi Di Smk Surakarta.

1 3 16

Efektifitas Peer Education Terhadap Peningkatan Pengetahuan Menstrual Hygiene pada Siswi di SMP Negeri 3 Abiansemal.

4 10 49

PENGARUH SIKAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 01 MAYONG JEPARA

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WUS DI SURAKARTA JAWA TENGAH

0 0 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT

0 3 6