Definisi Operasional TINJAUAN PUSTAKA

67 c. Kuesioner C Sikap Kuesioner C berisi tentang sikap menstrual hygiene. Kuesioner C terdiri dari 13 item pernyataan tentang sikap mengenai perilaku membersihkan membersihkan organ genitalia, perilaku penggunaan celana dalam, perilaku penggunaan pembalut, cara membersihkan atau membuang pembalut dan bahaya penggunaan pembalut. Kuesioner ini menggunakan skala Guttmen dimana skala bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban seperti pada pernyataan: setuju atau tidak setuju. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0. Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Tentang Menstrual Hygiene Variabel Indikator No Soal Jumlah Sikap tentang menstrual hygiene a. Perilaku membersihkan organ genitali b. Perilaku penggunaan celana dalam c. Perilaku penggunaan pembalut d. Bahaya penggunaan pembalut 1, 3, 4, 5 6, 7 2, 8, 9, 10, 11 12, 13 4 2 5 2 Tabel 4. 2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Menstrual Hygiene

E. Metode Pengumpulan Data

a. Prosedur Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh langsung dari sampel sebagai subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan dimana kuesioner berisi beberapa rangkaian pertanyaan untuk menilai 68 pengetahuan dan sikap tentang menstrual hygiene. Proses pengumpulan data pada kelompok intervensi dilakukan dalam tiga pertemuan pada satu minggu. Pada pertemuan pertama responden diberi kuesioner pretest kemudian diberi pendidikan kesehatan dengan booklet selama 20 menit. Pada pertemuan kedua responden akan diberikan pendidikan kesehatan kembali dalam bentuk review materi. Pada pertemuan ketiga responden akan diajak untuk mereview materi kemudian diberi kuesioner pottest. Proses pengumpulan data pada kelompok kontrol dilakukan hanya dalam dua kali pertemuan pada satu minggu. Pada pertemuan pertama responden diberi kuesioner pretest dan pada pertemuan kedua responden akan langsung diberikan kuesioner pottest. Waktu pengisian kuesioner pretest dan posttest adalah 10 menit untuk masing-masing kuesioner dengan responden mengisi sendiri kuesioner-kuesioner tersebut, namun tetap diawasi dan diberikan penjelasan tentang pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden. Sebelum dilakukan penelitian, responden akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan informed consent serta kontrak waktu penelitian untuk menghindari adanya responden yang droup out saat penelitian berlangsung. Tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagi berikut : 1. Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin dari institusi pendidikan untuk mengajukan permohonan izin penelitian di SDI Al-Falah I Pagi dan SDI Al-Falah I Petang Jakarta yang digunakan sebagai tempat penelitian. 2. Setelah mendapatkan izin dari institusi pendidikan, peneliti mengajukan permohonan kepada guru bagian kemahasiswaan untuk diproses Kepala Sekolah masing-masing SDI Al-Falah I Pagi dan SDI Al-Falah I Petang Jakarta. 69 3. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan dibantu oleh guruwali kelas. 4. Meminta calon responden terpilih agar bersedia menjadi responden setelah mendapat penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian ini serta hak dan kewajiban selama menjadi responden. Responden yang bersedia kemudian diberikan informed consent untuk ditandatangani.

b. Prosedur Intervensi

1. Sebelum memberikan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene, peneliti membuat booklet sebagai panduan, tentang menstual hygiene dengan merujuk pada berbagai sumber yang relevan serta dikoreksi oleh editor ahli. 2. Evaluasi awal tingkat pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum responden mendapatkan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene pada hari Senin. 3. Pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene dilakukan setelah responden mengisi semua kuesioner tahap awal. Intervensi edukasi dengan media booklet yang boleh dibawa pulang. Pendidikan kesehatan dilakukan selama 20 menit. 4. Pertemuan kedua selanjutnya pada hari Rabu responden akan diberikan pendidikan kesehatan ulang mengenai materi menstrual hygiene selama 15 menit. 5. Pertemuan terakhir responden pada hari Jum‟at responden akan diminta untuk mereview materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya kemudian dilakukan evaluasi akhir.

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas III SDI Al-Falah I Pagi (kuasi Eksperimen Pada Siswa SDI Al-Falah I Pagi Jakarta Barat)

2 21 256

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur

0 11 127

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 3 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan, Perilaku, Dan Daya Terima Siswi Di Smk Surakarta.

1 3 16

Efektifitas Peer Education Terhadap Peningkatan Pengetahuan Menstrual Hygiene pada Siswi di SMP Negeri 3 Abiansemal.

4 10 49

PENGARUH SIKAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 01 MAYONG JEPARA

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WUS DI SURAKARTA JAWA TENGAH

0 0 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT

0 3 6