Metode Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan

41 Beberapa anggora kelompok ditunjuk sebaga pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan tertentu, misalnya sebagai dokter puskesmas atau perawat. Mereka memperagakan bagaimana interaksi atau komunikasi sehari- hari dalam melaksanakan tugas. Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk menghadirkan peran peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu „pertunjukan peran‟ di dalam kelas pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap peran yang dimainkannya. Metode ini menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam „pertunjukan‟ dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. f. Permainan simulasi Metode ini merupakan gambaran role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, penunjuk arah dan papan main. Metode ini adalah bentuk metode praktek yang sofatnya untuk mengembangkan keterampilan pesertabelajar keterampilan mental maupun fisikteknis. Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya keuslitan untuk melakuakn praktek di dalam situasi yang seseungguhnya Fitriani, 2011. 42 Keuntungan metode ini antara lain lebih dekat dengan kehidupan nyata, mendorong peserta agar lebih aktif, lebih menarik, dan meningkatkan kerjasama. Kekurangannya yautu membutuhkan persiapan yang matang dan membutuhkan adaptasi peran serta menyita waktu Dermawan, 2008. 3. Metode pendidikan massa Metode yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan untuk masa adalah ceramah umum, pidato dam simulasi, tulisan dimajalah atau koran dan bill board. Pada umumnya bentuk pendekatan ini adalah tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Sebagai contoh yaitu; 1 ceramah umum yang dilakukan pada acara tertentu misalnya pidato menteri atau pejabat pada Hari Kesehatan Nasional; 2 pidato-pidato diskusi tentang kesehtan melalui media elektronik baik TV maupun radio; 3 simulasi dialog antar pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakt atau maslah kesehatan melalui TV atau radio; 4 tulisan-tulisan di majalah atau koran baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan; 5 bill board atau spanduk dan sebagaianya yang dipasang di pinggir jalan Fitriani, 2011.

3. Media Penyuluhan

Media pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah alat bantu pendidikan. Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan 43 saluran channel untuk menyampaikan kesehatan karena alat-alat tersbut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Menurut Fitriani 2011, membagi media penyuluhan berdasarkan fungsinya sebagai media pesan-pesan kesehatan menjadi 3, yakni media cetak, media elektronik dan media papan billboard . a. Media cetak Media cetak sebagau alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain booklet, leaflet, flyer flipchart, rubrik dan poster. 1 Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar. booklet bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan kepada massa dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar Machfoedz Suryani, 2007. Kelebihan booklet : a Booklet menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya bisa lebih murah dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta audiovisual. b Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu. c Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada. 44 d Lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya. Kelemahan booklet: a Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakt, karena keterbatasan penyebaran booklet b Tidak langsungnya proses penyaapaiannya, sehingga umpan balik dari obyek pada penyampa pesan tidak secara langsung tertunda c Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya 2 Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi Fitriani, 2011. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah. Keuntung leaflet adalah 1 dapat disimpan lama; 2 sebagai referensi; 3 jangkayan dapat jauh; 4 membantu media lain; 5 isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi Notoatmodjo, 2007. 3 Flyer atau selebaran sama seperti leaflet, namun tidak dalam bentuk lipatan. 4 Flip chart lembar balik adalah media penyampaian pesan atau informasi-infromasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar halaman berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau 45 informasi berkaitan dengan gambar tersebut. Rubrik atau tulisan- tulisan pada surat kabar atau majalah mengenani bahasan suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. 5 Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, ti tempat umum, atau di kendaraan umum Fitriani, 2011. Poster juga merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dengen tujuan mempengaruhi seseorang agar tertarikk atau bertndak pada sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih enam meter. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau foto Notoatmodjo, 2007. b. Media elektronik Media elektronik adalah suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronik. Fitriani 2011 menyatakan bahwa media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi- informasi kesehatan, jenisnya berbeda-beda, antara lain televisi alat bantu lihat atau visual, radio alat bantu dengar atau audio dan video alat bantu audio vidual. c. Media Papan Billboard Papan Billboard yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan-pesan atau infromasi-informasi kesehatan. Media papan disini juga memncakup pesan-pesan yang 46 ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum Fitriani, 2011.

4. Sasaran Pendidikan Kesehatan

Sasaran pendidikan kesehatan di Indonesia berdasarkan pada program pembangunan Indonesia diantaranya yaitu; 1 masyarakat umum; 2 masyarakat dalam kelompok tertentu seperti wanita, pemuda, dan remaja. Termasuk dalam kelompok khusus adalah lembaga pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, sekolah agama baik negeri atau swasta; 3 sasaran individu dengan tehnik pendidikan kesehatan individual Fitriani, 2011.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Dalam suatu proses keperawatan, perawat menetapkan tujuan khusus dan mengimplementasikann rencana pengajaran dengan menggunakanprinsip belajar-mengajar untuk menjamin bahwa klien memperoleh pengetahuan. Untuk mencapai keberhasilan dalam mengajarkan klien, perawat perlu melakukan pengkajian seluruh faktor yang mempengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan Potter Perry, 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu penyuluhan antara lain faktor penyuluh, faktor sasaran, dan faktor proses dalam penyuluhan. Faktor penyuluh antara lain yaitu; 1 kurang persiapan; 2 kurang menguasai materi; 3 penampilan kurang meyakinkan; 4 bahasa 47 yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran; 5 suara terlalu kecil dan kurang dapat didengar; 6 penyampapian materi terlalu monoton sehingga membosankan. Sedangkan faktor sasaran antara lain; 1 tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit mencerna pesan yang disampaikan; 2 tingkat sosial ekonomi yang terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan materi yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan-kebutuhan lain yang mendesak; 3 kepercayaan dan ata kebiasan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubah; 4 kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku. Adapun faktor dalam proses penyuluhan meliputi; 1 waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkakn sasaran; 2 tempat penyuluhan dilakukan dekat dengan keramaian sehingga mengganggu proses penyuluhan; 3 jumlah sasaran yang mendengarkan penyuluhan terlalu banyak sehingga sulit untuk menarik perhatian; 4 alat peraga kurang ditunjang oleh alat yang dapat mempermudah pemahaman sasaran; 5 metode yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran Effendy, 2007.

6. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan

Salah satu indikator keberhasilan pendidikan kesehatan adalah adanya peningkatan pengetahuan selain perubahan perilaku dan terbentuknya perilaku sehat. Pada akhirnya pengetahuan tersebut dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan kata lain pendidikan kesehatan membawa perubahan baik dari segi kognitif, sikap dan perilaku sasaran 48 Notoatmodjo, 2007. Prinsip pokok dalam pendidikankesehatan adalah proses belajar. Dalam proses belajar ini terdapat 3 persoalan pokok yaitu input, proses dan output. Dalam proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor antara lain subjek belajar, pengajar, metode, tehnk belajar, alat bantu belajar serta materi tambahan yang dipelajari. Sedangkan dalam output menghasilkan kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar Fitriani, 2011. Bagan 2. 2 Proses Pendidikan Kesehatan

F. Tahapan Memori

Tahapan memori menurut Walgito 2004 terdiri dari tiga tahapan, yaitu memasukkan informasi learning, menyimpan retention, menimbulkan kembali remembering. Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut 1. Memasukkan learning Cara memperoleh ingatan atau mengingat kembali suatu hal pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1 Secara sengaja bahwa sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya. 2 Secara tidak disengaja ; bahwa sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah. Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian. input output proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas III SDI Al-Falah I Pagi (kuasi Eksperimen Pada Siswa SDI Al-Falah I Pagi Jakarta Barat)

2 21 256

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur

0 11 127

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE GIGI DAN MULUT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak di SD Al firdaus Surakarta.

0 3 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan, Perilaku, Dan Daya Terima Siswi Di Smk Surakarta.

1 3 16

Efektifitas Peer Education Terhadap Peningkatan Pengetahuan Menstrual Hygiene pada Siswi di SMP Negeri 3 Abiansemal.

4 10 49

PENGARUH SIKAP PENGETAHUAN DAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 01 MAYONG JEPARA

0 0 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WUS DI SURAKARTA JAWA TENGAH

0 0 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT

0 3 6