83
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap responden tentang menstrual hygiene atau tidak. Pengujian keabsahan hipotesis dilakukan dengan menganalisa perbedaan rerata
skor nilai pengetahuan responden sebelum dan setelah intervensi baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, serta perbedaan rerata antara kedua kelompok.
Sebelum dilakukan uji beda rata-rata maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama atau
tidak. Hasil analisis uji normalitas menunjukkan nilai p Kolmogrov. Nilai p pengetahuan 0.05, artinya data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Hasil analisis
uji homogenitas didapatkan bahwa nilai signifikan pada variabel pengetahuan adalah 0,316 0,05 dan nilai signifikan pada variabel sikap adalah 0,688 0,05 yang berarti
bahwa kedua kelompok memiliki varian yang sama. Sehingga analisis data selanjutnya yang digunakan untuk mengolah data variabel pengetahuan adalah menggunakan analisis
nonparametrik. Analisis nonparametrik dilakukan untuk melihat beda rerata pengetahuan pada kelompok yang sama menggunakan Uji Wilcoxon, sedangkan pada penghitungan
statistik beda rerata pada kelompok yang berbeda menggunakan Uji Mann Whitney. Uji Mann Whitney digunakan untuk membandingkan apakah ada perbedaan antara kedua
nilai dari kedua kelompok tersebut secara signifikan. Uji statistik pada kedua penghitungan tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0.05.
1. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Booklet terhadap Nilai
Pengetahuan Responden pada Kedua Kelompok
Analisa perbedaan rerata nilai pengetahuan tentang menstrual hygiene dapat dilihat dalam tabel 5.7 berikut.
84
Tabel 5. 7 Analisa Beda Rerata Skor Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Intervesi pada Kelompok Kontrol dan Intervensi
Nilai Pengetahuan Alpha α
Nilai p Intervensi
0.05 0.001
Kontrol 0.05
0.043
Tabel 5.7 menggambarkan bahwa hasil uji Wilcoxon pada kedua kelompok sama-sama berbeda dengan perbedaan signifikan terjadi pada kelompok intervensi.
Nilai p pada kelompok intervensi adalah 0.001 0.05, sedangkan nilai p pada kelompok kontrol adalah 0.043 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan yang disampaikan dengan booklet memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan responden.
2. Analisa Beda Rerata Nilai Pengetahuan Responden saat Post-test antara
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Analisa beda rerata skor pengetahuan responden antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol saat post-test dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut.
Tabel 5. 8 Analisa Beda Rerata Skor Pengetahuan Responden saat Post-test antara Kelompok Intervensi dan Kontrol n=30
Nilai Pengetahuan Mean rank
Nilai p Intervensi
22.37 P = 0.000
Kontrol 8.63
Tabel 5.8 menunjukkan hasil analisa uji Mann Whitney pada skor pengetahuan post-test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan dengan
nilai p = 0.000 0,05 artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara kedua kelompok saat post-test.
85
3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Booklet terhadap Nilai
Kategori Sikap Responden pada Kedua Kelompok
Analisa perbedaan rerata kategori sikap tentang menstrual hygiene dapat dilihat
dalam tabel 5.9 berikut.
Tabel 5. 9 Analisa Beda Rerata Kategori Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Intervesi pada Kelompok Kontrol dan Intervensi
Nilai Sikap Alpha α
Nilai p Intervensi
0.05 0.039
Kontrol 0.05
1.000
Tabel 5.9 menggambarkan bahwa hasil uji McNemar pada kelompok intervensi terdapat perbedaan yang signifikan, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada kelompok kontrol. Nilai p pada kelompok intervensi adalah 0.039 0.05, sedangkan nilai p pada kelompok kontrol adalah 1.000 0.05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan yang disampaikan dengan booklet memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan sikap responden.
4. Analisa Beda Rerata Nilai Sikap Responden saat Post-test antara Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Analisa beda rerata skor sikap responden antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol saat post-test dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut.
Tabel 5. 10 Analisa Beda Rerata Skor Pengetahuan Responden saat Post-test antara Kelompok Intervensi dan Kontrol n=30
Nilai Sikap Nilai p
Intervensi P = 0.039
Kontrol
86
Tabel 5.10 menunjukkan hasil analisa uji McNemar pada kategori sikap post- test antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan dengan nilai p =
0.039 0,05 artinya terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara kedua kelompok saat post-test.
87
BAB VI HASIL PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil peneltian tentang pengaruh booklet terhadap nilai pengetahuan dan sikap mengenai menstrual hygiene serta keterbatasan dalam penelitian.
Hasil penelitian akan dibandingkan dengan teori penelitian sebelumnya.
A. Karakteristik responden
Penelitian ini menggambarkan dua kelompok responden dimana kedua kelompok tersebut diambil dari kelas V sebanyak 7 responden dan kelas VI sebanyak 8 responden
dengan perbandingan yang sama antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Semua responden baik dari kelompok intervensi maupun kelompok kontrol belum
pernah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai menstrual hygiene. Karakteristik berdasarkan usia menarke, mayoritas responden pada kelompok
intervensi mengalami menarke pada usia 10 tahun, yaitu sebanyak 9 responden. Pada kelompok kontrol mayoritas mengalami menarke pada usia 11 tahun yaitu sebanyak 9
responden. Usia menarke dikaitkan dengan pengalaman seseorang dalam melakukan menstrual hygiene. Pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, walaupun
seseorang dapat mempelajari suatu hal dengan menghafal, pengalaman sebelumnya dapat dijadikan pengalaman belajar yang bermanfaat Swansburg, 2002. Selain pengetahuan,
pengalaman juga dapat mempengaruhi sikap. Brook 1974 dalam Azwar 2009 menyatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali, suatu objek psikologis
cenderung akan bersikap negatif terhadap objek tersebut. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan
emosi, pengahayatan sehingga akan lebih mendalam dan lama membekas. hygiene. Namun tidak hanya karakteristik atau faktor-faktor tersebut, masih ada faktor lain seperti
88
pendidikan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap responden.
B. Pengaruh booklet terhadap nilai pengetahuan responden mengenai menstrual
hygiene
Pengetahuan remaja putri mengenai menstrual hygiene sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi saluran reproduksi ISR dan infeksi saluran kemih ISK
terutama jika mengingat bahwa ISR dan ISK lebih rentan terjadi pada anak perempuan Dewi, et al., 2012. Salah satu program kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
merubah persepsi serta perilaku ke arah positif adalah melalui pendidikan kesehatan Fitriani 2011. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai rata-rata
pengetahuan antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan kesehatan. Rata-rata pengetahuan responden pada kelompok intervensi sebelum
diberikan pendidikan kesehatan adalah 7.40. setelah diberikan pendidikan kesehatan rata-rata meningkat menjadi 11.87. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hakimi 2014, Nursumazah 2015 dan Suraya et al., 2015 yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan setelah diberikan intervensi pendidikan
kesehatan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, intelegensi,
sosial budaya, lingkungan, informasi dan pengalaman. Faktor lingkungan mempengaruhi hasil kuesioner pada penelitian ini terutama pada kelompok kontrol. Lingkungan pada
saat pengisian kusioner post-test kurang kondusif dimana terdapat beberapa responden yang bekerjasama pada saat pengisian kuesioner tersebut walaupun telah beberapa kali
diberi peringatan oleh peneliti dan fasilitator.