Penilaian Jasa Lingkungan Analisis nilai ekonomi lahan sebagai dasar bagi upaya peningkatan nilai pembayaran jasa lingkungan (kasus desa Citaman DAS Cidanau)

13 dengan elemen yang terlibat dalam skema pembayaran jasa lingkungan, yaitu jasa air daerah aliran sungai, keanekaragaman hayati, landscape beauty atau keindahan lanskap dan karbon sequestration. Keberagaman tersebut juga berlaku dalam hal leveltingkatan implementasi dan bahkan pengertian mengenai konsepnya itu sendiri. Negosiasi adalah entry point yang penting dalam pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan. Acuan dari sisi teknis diperlukan untuk membentuk opini dan sebagai bahan masukan untuk negosiasi, artinya penelitian dengan analisis mendalam sesuai dengan kebutuhan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum diimplementasikan.

2.4 Penilaian Jasa Lingkungan

Barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya secara garis besar dapat digolongkan ke dalam barang dan jasa yang ada pasarnya market goods and services - MGS dan umumnya memiliki nilaiharga pasar priced goods and services - PGS dan yang tidak tersedia pasarnya non-market goods and services - NMGS dan umumnya tidak memiliki harga pasar un-priced goods and services - UPGS. MGS dicirikan oleh karakteristik barang dan jasa yang memiliki informasi lengkap perfect information, sehingga harga dapat digunakan sebagai pengarahpemimpin untuk pengambilan keputusan konsumsinya. Sementara NMGS, karakteristiknya bisa jelas tetapi tidak memiliki harga, sehingga keputusan pengkonsumsiannya tidak didasarkan pada harga, tetapi oleh preferensi willingnes to pay - WTP seseorang. Umumnya barang dan jasa lingkungan merupakan NMGS RMI, 2007. Contoh yang baik untuk menggambarkan penjelasan tersebut di atas adalah sumberdaya hutan SDH, selain memang sebagaimana dinyatakan oleh Wunder 14 2005 bahwa dewasa ini perhatian yang meningkat terhadap PES umumnya difokuskan pada SDH. Dengan dasar pemikiran seperti diuraikan di atas, maka manfaat barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh SDH dapat dijabarkan sebagai berikuti RMI, 2007: • Kelompok manfaat dari MGS : 1 hasil hutan berupa kayu dan 2 hasil hutan non-kayu, 3 penyedia pakan ternak, 4 penyedia pangan bagi masyarakat sekitar hutan, dan 5 rekreasipariwisata. • Kelompok manfaat dari NMGS : 1 kemampuan pohon untuk absorbsi CO2 dan menghasilkan O 2 , 2 tempat berlindung dan berkembang biak habitat satwa liar, 3 perlindungan tanah dan air, 4 pemandangan, 5 perlindungan keaneka ragaman hayati, 6 sumber plasma nutfah, 7 sekat bakar, 8 wind brake, 9 budayasejarah, 10 pendidikanpenelitian, 11 nilai keberadaan hutan, dan 12 areal ritual keagamaan atau spiritual. Pengelompokan jasa lingkungan SDH seperti diuraikan di atas selanjutnya mempengaruhi bagaimana menghitung nilai ekonomi SDH. Menurut Nugroho 2004 dalam RMI 2007 Nilai ekonomi SDH dapat diartikan sebagai karakteristik kualitas dari SDH yang membuat sumberdaya tersebut dapat dipertukarkan dengan sumberdaya lain, dengan tujuan utama menentukan nilai secara komprehensif dari SDH tersebut. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk penghitungan 1 kerugian dari dampak suatu kegiatan, 2 biaya pencegahan dampak, 3 tarif retribusi, 4 tariftiket masuk taman nasional, 5 tarif pajak sumberdaya, 6 kompensasi yang harus dibayar oleh pembuat kerusakan lingkungan dalam kasus eksternalitas negatif dan penyedia jasa 15 lingkungan dalam kasus eksternalitas positif, 7 alokasi investasi asset untuk tujuan pengelolaan dan 8 analisis biaya manfaat suatu proyek RMI, 2007 .

2.5 Definisi Instrumen Ekonomi