Nilai kayu Nilai kayu Nilai Nilai huma

22 III . KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teoritis

3.1.1 Valuasi Ekonomi

Untuk melakukan valuasi ekonomi pada lahan model pembayaran jasa lingkungan di Desa Citaman, terlebih dahulu harus melakukan pengelompokan sumberdaya yang dimiliki di lahan tersebut berdasarkan nilai ekonomi total yang dibedakan atas nilai guna dan nilai bukan guna. Diagram teknik valuasi ekonomi berdasarkan pengelompokan nilainya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram Teknik Valuasi Ekonomi Berdasarkan Pengelompokan Nilai di Lahan Model PJL di Desa Citaman

3.1.2 Tahapan Valuasi Ekonomi

Penentuan nilai ekonomi total melalui teknik valuasi ekonomi dilakukan melalui beberapa tahapan Hidayat, 2008, yang terdiri dari: Nilai Guna Langsung

1. Nilai kayu

2. Nilai kayu

bakar

3. Nilai

produksi buah

4. Nilai huma

Nilai Guna Tak Langsung 1. Nilai sumber air untuk rumah tangga Nilai Guna Pilihan Tidak di valuasi Nilai Warisan Tidak di valuasi . Nilai Keberadaan Tidak di valuasi Nilai Guna Nilai bukan guna Nilai Ekonomi Total 23 1. Penentuan Daerah atau Wilayah yang akan divaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui cakupan wilayah yang dapat dinilai, potensi sumberdaya alam dan lingkungan, pola pemanafaatan lahan, kondisi sosial ekonomi terkait dengan pemanfaatan, identifikasi narasumber yang akan menjadi instrumen penilaian. 2. Penentuan Tujuan Penilaian Untuk mengetahui tujuan atau sasaran penilaian, apakah untuk menghitung nilai ekonomi total, menghitung biaya ganti rugi, AMDAL atau lainnya. Jika tujuan valuasi tersebut untuk menghitung nilai ekonomi total, maka dilanjutkan dengan tahapan berikutnya. 3. Identifikaasi Permasalahan Tidak semua komponen sumeberdaya alam dan lingkungan atau kerusakan lingkungan dapat divaluasi karena berbagai keterbatasan, untuk itu perlu dibuat skala prioritas berdasarkan hasil identifikasi. 4. Identifikasi Jenis dan Sebaran Sumber Daya Alam dan Lingkungan SDAL. Sumber daya alam dan lingkungan bisa berada dalam berbagai bentuk ekosistem. Setiap ekosistem memiliki fungsi yang berbeda sehingga akan memiliki nilai yang berbeda pula. Untuk itu, diperlukan identifikasi jenis dan sebaran SDAL dalam berbagai ekosistem tersebut. 5. Identifikasi Fungsi dan Manfaat Sumber Daya Alam dan Lingkungan Setelah jenis dan sebaran SDAL diketahui, tahapan berikutnya adalah mengidentifikasi fungsi dan manfaat dari masing-masing SDAL. 6. Penentuan Metode Valuasi 24 Setalah fungsi dan manfaat teridentifikasi, kemudian ditentukan teknik yang paling sesuai untuk digunakan dalam menilai fungsi dan manfaat tersebut. 7. Kuantifikasi Data Kuantifikasi data dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, salah satu cara paling mudah adalah dengan pendekatan nilai pasar. Jenis data kuntitatif yang dibutuhkan meliputi luasan, panambahan atau pengurangan produktivitas dan lain-lain. 8. Valuasi Fungsi dan Manfaat Sumberdaya Alam dan Lingkungan Valuasi ekonomi ditentukan dengan cara mengalikan data kuantitatif dengan nilai moneter.

3.2 Kerangka Operasional