Analisis Matriks Space Analisis A’WOT

29 Jumlah penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2010 sebanyak 877 772 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 711.7 jiwakm 2 . Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2009 yaitu sebesar 864 013 jiwa dengan kepadatan penduduk 700.57 jiwakm2. Jumlah penduduk di tiap kecamatan dan tingkat kepadatan penduduknya terlihat pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah dan kepadatan penduduk tahun 2010 Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah jiwa Luas area km 2 Kepadatan penduduk jiwakm 2 Sreseh 13 429 15 184 28 613 71.95 397.7 Torjun 17 877 18 405 36 282 44.20 820.9 Pangarengan 10 364 10 756 21 120 42.69 494.7 Sampang 57 378 57 605 114 983 70.01 1 642.4 Camplong 42 570 43 810 86 380 69.93 1 235.2 Omben 37 227 39 977 77 204 116.31 663.8 Kedungdung 42 121 44 501 86 622 123.08 703.8 Jrengik 15 472 16 185 31 657 65.35 484.4 Tambelangan 23 914 24 481 48 395 89.97 537.9 Banyuates 35 840 38 442 74 282 141.23 526.0 Robatal 26 349 26 702 53 051 80.54 658.7 Karangpenang 32 764 33 875 66 639 84.25 791.0 Ketapang 42 732 45 520 88 252 125.28 704.4 Sokobanah 29 859 34 433 64 292 108.51 592.5 Jumlah 427 896 449 876 877 772 1 233.3 711.7 Sumber : BPS 2011 Tabel 8 memperlihatkan komposisi penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Sampang terlihat seimbang meskipun secara kuantitatif lebih banyak penduduk perempuan. Di antara penduduk 877 772 jiwa, 51.25 penduduk perempuan dan 48.75 penduduk laki-laki. Di seluruh kecamatan di Kabupaten Sampang jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan penduduk laki- laki. Berdasarkan hasil Susenas 2009, penyebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Sampang, terutama pada sektor pertanian yangtasenya mencapai 69.94, kemudian sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi yaitu 10.67, kemudian sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 6.57, kemudian sektor industri pengolahan yaitu 4.23 dan sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi sebesar 3.71. Sektor pertanian merupakan lapangan usaha utama bagi sebagian besar penduduk di Kabupaten Sampang, mengingat pada sektor ini tidak menuntut kualifikasi pendidikan formal tertentu BPS 2010a. 30

4.3 Kondisi Perekonomian

Tiga sektor ekonomi utama Kabupaten Sampang adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor-sektor jasa. Sektor pertanian merupakan roda utama yang menggerakkan perekonomian daerah ini. Subsektor pertanian yang dikembangkan meliputi pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan dan perikanan. Bidang usaha pertanian tanaman pangan potensial mengembangkan beberapa komoditi andalan di antaranya padi sawah dan ladang, jagung, ubi kayu, dan keledai. Pola sebaran daerah produksinya sebagai berikut: produksi padi sawah terkosentrasi di tiga kecamatan yaitu Jrengik, Sampang, dan Torjun. Komoditi padi ladang banyak dihasilkan di Kecamatan Omben dan Kedungdung. Tanaman jagung banyak terdapat di Kecamatan Ketapang dan Sokobanah. Ubi kayu paling banyak berada di Kecamatan Omben dan Banyuates. Sentra produksi kedelai ada di Kecamatan Karangpenang. Tanaman sayur-sayuran yang potensial menjadi komoditi unggulan adalah cabe dan bawang merah. Jambu air yang ada di Kecamatan Camplong dan Sampang berpeluang menjadi komoditi buah unggulan. Bidang usaha perkebunan, tanaman tembakau merupakan sumber penghasilan utama masyarakat sampang, meskipun belakangan ini mengalami penurunan luas lahan dan produktifitas. Ada tiga kecamatan yang dominan menghasilkan tembakau yaitu Ketapang, Camplong, dan Karang Penang. Komoditi lain di bidang perkebunan adalah jambu mente. Produksi jambu mente terkosentrasi di tiga kecamatan yaitu Sokobanah, Ketapang, dan Banyuates. Bidang usaha peternakan, hewan ternak yang banyak dibudidayakan adalah sapi, kambing, domba, itik, ayam buras, ayam ras, dan ayam broiler. Populasi ternak sapi banyak terdapat di Kecamatan Ketapang, Sokobanah, dan Sampang. Ternak kambing banyak dikembangkan di Kecamatan Sampang dan Sokobanah. Peternakan unggas jenis ayam buras banyak terdapat di Kecamatan Banyuates dan Ketapang, ternak ayam pedaging terpusat di Kecamatan Banyuates, dan itik banyak terdapat di Kecamatan Camplong dan Sampang. Di sektor perdagangan, komoditas andalan ekspor adalah batik tulis, kulit sapi dan udang. Data hasil Sensus Ekonomi 2006 dalam KKP 2010b menunjukkan bahwa sektor perdagangan dan peyediaan makanan dan minuman cukup dominan dalam kegiatan perekonomian Kabupaten Sampang. Pengusahaan garam merupakan salah satu sektor strategis bagi Kabupaten Sampang. Walaupun garam merupakan komoditas andalan di wilayah Kabupaten Sampang, sumbangannya tidak begitu besar terhadap sektor pertambangan dan penggalian BPS 2010b. Ini terjadi karena pengusahaan garam di Kabupaten Sampang sebagian besar dilakukan secara tradisional dan diusahakan oleh rakyat dengan kepemilikan lahan yang relatif sempit dan tersebar sehingga secara keseluruhan nilai tambah ekonominya rendah, disamping terbatasnya masa produksi garam yang hanya bisa dilakukan pada musim kemarau. Tercatat terdapat 6 kecamatan yang dapat mengusahakan garam, yaitu Kecamatan Sreseh, Jrengik, Pangarengan, Torjun, Sampang, dan Camplong. Kedepan pengusahaan garam sangat potensial untuk dikembangkan jika dikelola serius mengingat Kabupaten Sampang merupakan sentra garam terbesar nasional.