Analisis Matriks Space Ancaman

61 menguntungkan semua pelaku usaha penggaraman. Namun demikian, mengingat dominannya faktor ancaman dalam pengusahaan garam di pesisir selatan Kabupaten Sampang sebagaimana diuraikan dalam sub-bab sebelumnya, maka intervensi pemerintah dalam tata niaga garam mutlak diperlukan. Pemerintah juga perlu mendorong terciptanya stabilitas harga yang menguntungkan petani garam, tentu juga tanpa merugikan pabrikpedagang besar selaku pembeli. Kedepannya, juga perlu dibangun kemitraan terpadu antara petani garam, pengusahapedagang dan pemerintah. Keberhasilan strategi pengembangan sentra tambak garam rakyat di kawasan pesisir selatan Kabupaten Sampang dalam kerangka pengembangan wilayah ini sangat bergantung pada komitmen para stakeholder yang didukung dengan monitoring dan evaluasi secara berkala. Pemerintah perlu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam usaha garam dan sampingannya baik dari sektor hulu sampai hilir sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam dan secara makro akan mampu memperbaiki ekonomi daerah dalam kerangka pengembangan wilayah sekaligus membantu pencapaian swasembada garam nasional. 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan kaitannya dengan tujuan penelitian maka dapat disimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Lahan yang memiliki potensi untuk ekstensifikasi tambak garam seluas 2 398.55 ha meliputi 2 142.45 ha tutupan lahan eksisting berupa sawah, 152.38 ha berupa tambak budidaya, 54.91 ha ladangtegalan, 42.36 ha rawa, 5.72 ha semak belukar, dan 0.74 ha berupa kebun campuran. 2. Land rent tipe penggunaan lahan yang berada di atas land rent tambak garam dari yang tertinggi hingga terendah yaitu perdagangan, jasa, rumah huni, kebun jambu air, kebun jati, sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun pisang, dan kebun mangga. Land rent penggunaan lahan yang berada di bawah land rent tambak garam adalah ladang, kebun bambu, dan tambak budidaya. 3. Semua metode pemanenan garam secara finansial layak untuk dilanjutkan NPV 0, IRR discount rate. Berdasarkan kriteria Net BCR dan payback period metode geomembrane lebih menguntungkan dan lebih cepat terjadinya BEP dibandingkan dengan metode maduris dan portugis. 4. Arahan pengembangan tambak garam dilihat dari kesesuaian lahan, land rent dan penggunaan lahan eksisting adalah pada lahan yang memiliki kelas sesuai untuk tambak garam dengan tipe penggunaan berupa tambak budidaya, sawah tadah hujan, rawa, semak belukar, ladang, kebun pisang, kebun mangga, dan kebun bambu. 5. Strategi prioritas untuk pengembangan sentra tambak garam rakyat di kawasan pesisir selatan Kabupaten Sampang adalah: 1 memperkuat kelembagaan petani garam untuk mengawal pemerintah dalam rangka penegakan regulasi, 2 meningkatkan volume produksi serta mengupayakan peningkatan kualitas garam, dan 3 memperluas dan mengefektifkan jaringan distribusi, disertai intervensi dari pemerintah.

6.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dalam melakukan ekstensifikasi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sampang disarankan untuk diarahkan ke lahan-lahan yang sesuai dan berpotensi untuk tambak garam dimulai dari tutupan lahan yang land rent-nya rendah yaitu berupa tambak budidaya, ladangtegalan, kebun campur, dan sawah tadah hujan. 2. Upaya ekstensifikasi tambak garam disarankan perlu didahului dengan kajian eksternalitasdampak yang akan ditimbulkan serta dilengkapi dengan data status lahan atau perijinan mengenai penggunaan lahan tertentu. Selain itu juga perlu mempertimbangkan dokumen perencanaan dan penetapan serta pemetaan zonasi lahan pertanian pangan berkelanjutan LP2B apabila sudah tersedia.