73
3. Uji Prasyarat Untuk Anava
a. Uji Normalitas Ada 5 kali uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan Uji
Liliefors untuk : 1. Uji Normalitas pada data yang terkait Pendekatan Pembelajaran
Konstrutivistik 2. Uji Normalitas pada data yang terkait Pendekatan Pembelajaran
Konvensional 3. Uji Normalitas pada data yang terkait Aktivitas Belajar Tinggi
4. Uji Normalitas pada data yang terkait Aktivitas Belajar Sedang 5. Uji Normalitas pada data yang terkait Aktivitas Belajar Rendah
Hasil dari Uji Normalitas disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas Prasyarat Uji Anava
Populasi N
L
mak
L
tabel
Keputusan Konstruktivistik
114 0,0775
0,0830 H
o
diterima Konvensional
113 0,0775
0,0833 H
o
diterima Aktivitas Belajar Tinggi
48 0,091
0,128 H
o
diterima Aktivitas Belajar
Sedang 129
0,0776 0,078
H
o
diterima Aktivitas Belajar
Rendah 50
0,104 0,125
H
o
diterima
Dari Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 24, Lampiran 25., Lampiran 26, Lampiran 27 dan Lampiran 28.
74
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dilakukan dua kali yaitu Uji homogenitas pada
data yang terkait dengan pendekatan pembelajaran dan uji homogenitas pada data yang aktivitas belajar siswa. Hasil uji homogenitas dengan Uji
Bartlet disajikan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 : Hasil Uji Homogenitas
Uji Homogenitas
2 hitung
2 ,k-1
Keputusan Pembelajaran
0,091 3,841
H
o
diterima Aktivitas Belajar
5,963 5,991
H
o
diterima
Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa Ho diterima semua, sehingga disimpulkan kedua populasi penelitian mempunyai variansi yang
sama homogen untuk variabel pembelajaran dan untuk variabel aktivitas belajar siswa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 29 dan Lampiran 30.
4. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat Anava telah terpenuhi dilakukan Uji Anava Dua Jalan dengan Sel Tidak Sama. Hasilnya disajikan dalam Tabel 4.5 berikut:
75
Tabel 4.7 : Rangkuman Hasil Anava Dua Jalan Sumber
Variansi JK
dk RK
F
obs
F
Keputusan
Pembelajaran A
9,3995 1
9,399 1,925
3,84 Ho
diterima Aktivitas
belajar B 994,1141
2 497,057
101,778 3,00
Ho ditolak
Interaksi AB
0,6051 2
0,3025 0,062
3,00 Ho
diterima Galat
1079,3093 221 4,884
Total 2083,4279 227
Untuk hasil perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31.
Dari Tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa: a. F
a
= 1,925 F
tabel
= 3,84 sehingga H
OA
diterima atau tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikatnya atau dengan kata lain
pendekatan pembelajaran tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa.
b. F
b
= 101,778 F
tabel
= 3,00 sehingga H
OB
ditolak atau ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikatnya atau dengan kata lain terdapat
pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.
c. F
ab
= 0,062 F
tabel
= 3,00 sehingga H
OAB
diterima atau tidak ada interaksi antara efek baris dan efek kolom terhadap variabel terikatnya dengan kata
lain perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang diberi pendekatan pembelajaran konstruktivistik dan pendekatan pembelajaran
konvensional berlaku sama konsisten pada masing-masing aktivitas
76
belajar siswa dan perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, aktivitas belajar sedang dan aktivitas belajar rendah berlaku
sama konsisten untuk tiap-tiap pendekatan pembelajaran.
5. Uji Komparasi Ganda